Postingan

Value Investing Advanced Class: Surabaya, Medan, Bali

Gambar
Dear investor, sesuai  request,  penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan kelas investasi saham dengan tema:  ‘Value Investing – Advanced Class’ , di  Surabaya, Medan, dan Bali . Tidak seperti kelas seminar yang biasanya, pada sesi kelas kali ini kita tidak lagi membahas cara membaca laporan keuangan, atau cara menghitung valuasi saham, melainkan  lebih dalam lagi . Berikut  materi selengkapnya yang akan disampaikan di kelasnya nanti :

Mengenal Strategi 'Concentrated Diversification'

Gambar
Salah satu quote terkenal dalam investasi saham adalah, ‘do not put all your eggs in one basket’, yang artinya bahwa seorang investor disarankan untuk tidak menempatkan seluruh dananya hanya pada satu atau dua saham saja, melainkan sebaiknya disebar ke beberapa saham berbeda. Atau dengan kata lain, seorang investor dianjurkan untuk melakukan diversifikasi, biasanya bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya kerugian. Dan di blog ini kita sudah banyak membahas tips-tips dan trik dalam menerapkan diversifikasi portofolio, misalnya pada artikel ini , dan artikel ini .

Harga DMO Batubara, dan Pengaruhnya ke Emiten Tambang

Gambar
Pada hari Jumat, 9 Maret 2018, Pemerintah melalui Kementerian ESDM menerbitkan peraturan domestic market obligation (DMO) terkait harga jual batubara, dimana perusahaan-perusahaan batubara diwajibkan untuk menjual sebagian produksi batubara mereka ke konsumen dalam negeri, dalam hal ini PT PLN, pada harga yang sudah ditetapkan, alias tidak lagi mengikuti harga pasar. Dan berapa persisnya ‘harga yang sudah ditetapkan’ tersebut? Well, maksimal hanya US$ 70 per ton . Karena harga DMO ini jauh lebih rendah dibanding harga batubara acuan (HBA) yakni US$ 102 per ton per Maret 2018, maka jadilah peraturan DMO ini menjadi sentimen negatif bagi saham-saham batubara dan alhasil, dalam seminggu terakhir saham-saham batubara berjatuhan antara 10 hingga 20%, atau lebih dalam lagi.

Mengenal ‘Value Trap’, dan Cara Menghindarinya

Gambar
Menurut Investopedia, value trap adalah satu kondisi dimana sebuah saham tampak murah karena angka-angka indikator valuasinya (PER, PBV, dst) terbilang rendah, namun valuasi yang rendah tersebut sebenarnya nggak bisa dikatakan murah, melainkan memang sudah merupakan valuasi wajarnya , misalnya karena perusahaannya tidak memiliki kinerja fundamental yang bagus, dan juga tidak menawarkan prospek apapun. Bahasa gampangnya, value trap adalah ketika anda menemukan saham yang tampak murah, padahal aslinya murahan.

Modernland Realty

Gambar
Modernland Realty (MDLN) adalah salah satu stockpick penulis di masa lalu, tepatnya di tahun 2012 – 2013 ketika sektor properti tengah booming, dan anda bisa baca lagi ulasannya disini . Namun sayangnya ketika itu hasilnya gak bagus karena kita salah timing masuk di bulan Juni 2013, dimana dalam enam bulan berikutnya IHSG justru drop (dari 5,250 hingga mentok di 3,900), dan MDLN juga ikut turun dari 1,000 (sebelum stocksplit, setara 500) hingga mentok di 650 (setara 325). Dan meski di tahun 2014, seiring dengan pulihnya kondisi market, MDLN kembali naik, tapi kenaikannya berhenti di level 580-an di awal tahun 2015 karena setelah itu industri properti mulai lesu, dimana MDLN bersama juga mayoritas emiten properti lainnya membukukan penurunan kinerja, dan sahamnya ramai-ramai turun lagi.

Value Investing Basic Class: Jakarta, 24 Maret 2018

Gambar
Dear investor, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan kelas investasi saham dengan tema: ‘Value Investing – Basic Class’ , di Jakarta . Materi yang disampaikan adalah sama seperti kelas seminar yang biasanya, namun sesuai request, kali ini materinya dimodifikasi/ditambah beberapa materi tambahan yang disesuaikan khusus untuk para calon investor, investor pemula/ beginner , atau investor yang sudah lama namun masih awam analisis fundamental, dan khususnya metode value investing. Berikut materi selengkapnya:

Ekonomi Bagus, Kenapa Saham Turun?

Gambar
Ada yang menarik ketika Dow Jones turun nyaris 1,200 poin pada hari Senin, 5 Februari lalu, dan itu bukanlah fakta bahwa penurunan tersebut merupakan penurunan terbesar Dow dalam-satu-hari sepanjang sejarah (dari sisi poin, bukan persentase), melainkan respon Presiden Trump melalui akun Twitter-nya: ‘Di masa lalu, ketika berita baik keluar maka pasar saham akan naik. Tapi hari ini, ketika berita baik keluar pasar saham justru turun. Ini kesalahan besar! Dan kita punya banyak berita baik terkait perekonomian Amerika!’

Penurunan Dow Jones & Pengaruhnya ke IHSG

Gambar
Setelah sebelumnya cenderung naik terus, Dow Jones Industrial Average (DJIA), seperti yang anda ketahui, sejak awal Februari kemarin mulai bergerak turun hingga sempat ditutup di posisi 23,860, atau drop 10.3% dari posisi tertingginya yakni 26,616. Secara teori, jika indeks saham turun hingga 10% dari level tertingginya, maka artinya pasar saham di negara yang bersangkutan ‘resmi’ memasuki periode koreksi/ bearish . Dan berhubung yang turun adalah Dow dkk (S&P500 dan Nasdaq juga turun), yang notabene merupakan benchmark dari pergerakan bursa saham global, maka pertanyaannya sekarang, bagaimana pengaruh penurunan DJIA ini terhadap IHSG?

Value Investing Advanced Class: Jakarta, 3, 10, & 17 Maret 2018

Gambar
Dear investor, sesuai request, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan kelas investasi saham dengan tema: ‘Value Investing – Advanced Class’ , di Jakarta . Tidak seperti kelas seminar yang biasanya, pada sesi kelas kali ini kita tidak lagi membahas cara membaca laporan keuangan, atau cara menghitung valuasi saham, melainkan lebih dalam lagi . Berikut materi selengkapnya yang akan disampaikan di kelasnya nanti :

Berapa Lama Sebaiknya Kita Hold Saham?

Gambar
Beberapa waktu lalu penulis menerima pertanyaan sebagai berikut, ‘Pak Teguh, saya dengar Warren Buffett (WB) itu kalau sudah beli saham maka tidak pernah dijual lagi/di hold selamanya. Demikian pula Pak Lo Kheng Hong, yang dikatakan bisa hold saham sampai 7 tahun. Tapi Pak Teguh sendiri, saya perhatikan anda hold saham paling lama cuma sampai 1 – 2 tahun saja, selebihnya cuma hold beberapa bulan, dan ada juga saham-saham yang dibeli karena perusahaannya bayar dividen, untuk kemudian dijual setelah nanti dapet dividennya. Bisa tolong dijelaskan soal ini Pak?’