Postingan

Prospek Saham Properti

Gambar
Di artikel minggu lalu, penulis menyebutkan bahwa ketika IHSG naik 20.0% sepanjang tahun 2017, namun terdapat dua sektor yang justru tumbuh negatif, yakni agriculture atau perkebunan, dan properti & konstruksi. Nah, karena biasanya value opportunity terletak di sektor-sektor yang ‘ketinggalan kereta’ ini, maka dua sektor tersebut menarik untuk dibahas. Untuk sektor perkebunan sudah kita bahas, jadi sekarang giliran sektor berikutnya: Properti & konstruksi. Kebetulan, seiring dengan situasi market bullish sepanjang awal tahun 2018 ini, saham-saham konstruksi kelihatannya sudah pada naik semua. Tapi bagaimana dengan properti?

Ebook Analisis Kuartal IV 2017

Gambar
Dear investor, seperti biasa setiap kuartal alias tiga bulan sekali, penulis membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental saham, yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan para emiten untuk periode Kuartal IV 2017 . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda (dan juga bagi penulis sendiri) untuk memilih saham yang bagus untuk trading jangka pendek, investasi jangka menengah, dan panjang.

'Best Investment I've Ever Made'

Gambar
Tas ransel hitam ini saya beli tahun 2007, dan sejak saat itu dia selalu setia menemani saya kuliah, ketemu dosen, ngeprint skripsi, pergi wisuda, melamar pekerjaan, berangkat ke kantor, buka rekening di sekuritas, ketemu bos untuk pamit resign, terbang untuk liburan, berkendara naik turun bukit, menaklukkan puncak gunung tertinggi, menjelajah laut lepas, hingga nyasar di negeri orang. Tak terasa 10 tahun sudah berlalu, tapi dia masih sangat awet tak kurang suatu apapun, dan mungkin masih bisa menemani saya berpetualang hingga 10 tahun berikutnya.

Prospek Saham Perkebunan Kelapa Sawit

Gambar
Salah satu pekerjaan rutin kami di Avere setiap awal tahun adalah mengecek statistik BEI pada akhir tahun sebelumnya, untuk mengetahui berapa persen kenaikan IHSG, dan sektor-sektor apa saja yang  kenaikannya tidak setinggi IHSG sepanjang tahun tersebut. Sebab berdasarkan pengalaman, value opportunity biasanya terletak pada saham-saham yang ‘ketinggalan kereta’ ini. Contoh paling dramatis, pada 2015 lalu IHSG drop 12.1%, dan sektor yang paling kena hantam adalah sektor tambang , dimana sepanjang tahun 2015 indeks mining drop sampai 40.7%, terburuk dibanding semua sektor lainnya. Namun ketika pasar mulai pulih di tahun 2016 dimana IHSG naik 15.3%, maka sektor mining-lah yang menjadi juaranya dengan kenaikan 70.7% (dan memang sepanjang tahun 2016 lalu, di blog ini sendiri kami sudah banyak membahas soal sektor mining tersebut, terutama batubara ).

Ketika Anda Sadar Anda Membeli Saham yang Salah, Segera Jual Saham Tersebut!

Gambar
Di artikel minggu lalu tentang Warren Buffett, penulis menyampaikan setidaknya tiga alasan kenapa saya, secara personal, menjadikan beliau sebagai panutan. Alasan tersebut adalah: 1. Penulis gak punya cukup waktu untuk baca-baca lagi tentang investor besar lainnya, 2. Tidak hanya mengajarkan tentang investasi saham, Buffett juga mengajarkan untuk menjadi ‘a good person’, yang tidak berusaha mengambil keuntungan dari kerugian orang lain, 3. Buffett merupakan satu dari sedikit investor yang selalu happy dan santai/rileks dalam menjalankan pekerjaannya di Berkshire, dan itu membuatnya menjadi pribadi yang menyenangkan.

Tips u/ Investor Pemula: Milikilah Mentor!

Gambar
Beberapa waktu lalu penulis menerima pertanyaan sebagai berikut, ‘Pak Teguh, kalau saya baca dari tulisan-tulisannya, kelihatannya Pak Teguh ini berkiblat banget sama Warren Buffett. Kenapa pak? Apakah karena beliau paling kaya dibanding investor-investor lain? Padahal kan ada cukup banyak investor lain yang, meski belum sekaya WB, tapi annual return investasinya lebih bagus, seperti Joel Greenblatt, Carl Icahn, Peter Lynch, dst.’

Tiga Tips Investasi Saham u/ Pemula

Gambar
Seperti juga tahun-tahun sebelumnya, tak terasa tahun 2017 inipun akan segera berlalu dan, hey, blog ‘Indonesia Value Investing’ ini tiba-tiba saja sudah berusia 8 tahun . Jadi bagi anda yang sudah membaca blog ini sejak tahun-tahun awal maka anda, bersama-sama dengan penulis, sudah melewati banyak sekali fase naik turunnya pasar saham, sudah mengalami ‘susah senang’ bersama, pernah merasa flying without wings ketika memperoleh profit besar, dan sebaliknya pernah pula kebingungan hingga stress ketika terpaksa cut loss.

Seminar Value Investing: Surabaya, 20 Januari 2018

Gambar
Dear investor, penulis  (Teguh Hidayat)  menyelenggarakan training/seminar/workshop investasi saham dengan tema  ‘Value Investing  – How to Casually Make Money from Stock Market ’ , di  Surabaya. Acara ini juga merupakan kesempatan untuk gathering bagi teman-teman sesama investor saham  di Surabaya (atau dari luar kota juga boleh hadir). B erikut keterangan selengkapnya:

Tiga Pilar Sejahtera Food

Gambar
Dalam beberapa waktu terakhir ini ada banyak saham second liner yang turun signifikan seiring dengan terjadinya koreksi pasar (soal koreksi pasar ini, baca lagi penjelasannya disini ), namun mungkin tidak ada saham lain yang turun sedalam Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA). Yup, enam bulan lalu AISA masih berada di level 1,700-an, sebelum kemudian drop ke level 1,000-an pada Juli 2017 setelah perusahaan tersangkut kasus hukum terkait anak usahanya, PT Indo Beras Unggul. However, tak hanya kasus hukumnya tersebut sampai sekarang masih simpang siur, AISA kembali dihantam isu-isu miring mulai dari rencana divestasi unit usaha berasnya hingga isu default (gagal bayar utang), dan alhasil sahamnya kembali terjun bebas hingga sempat menyentuh level 378, sebelum kemudian membal ke level 480 – 500.

Cara ‘Membeli’ IHSG

Gambar
Pada salah satu sesi kelas private kemarin, ada pertanyaan menarik dari peserta: ‘Pak Teguh, saya ini kan gak mengejar profit besar ataupun profit cepat dari saham. Asal bisa dapet profit decent diatas bunga deposito, katakanlah 10 – 15% per tahun, dan juga konsisten dalam jangka panjang, saya sudah sangat puas. Nah, saya perhatikan kenaikan IHSG dalam jangka panjang, kalau dirata-ratakan adalah sekitar segitu per tahun. Jadi bisa gak kita gak usah beli saham, tapi beli IHSG-nya saja?’