Postingan

Mitrabahtera Segara Sejati

Gambar
Bagi anda yang sudah hafal dengan gaya investasi penulis, anda mungkin sudah tahu alasan kenapa penulis membahas saham yang satu ini. Yup, Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) terlalu menarik untuk diabaikan mengingat valuasinya yang rendah, yakni PER 4.4 dan PBV 0.7 kali pada harga saham 1,050, sementara tidak ada yang salah kinerja perusahaan. Hingga tahun penuh 2013, MBSS mencatatkan laba bersih US$ 39 juta, yang mencerminkan return on equity (ROE) 16.3%, dan ekuitasnya sendiri bertumbuh 14.4%. Outlook kedepan? Well, juga no problem.

Menghitung Risiko Kerugian dalam Investasi Saham

Gambar
Risiko mengalami kerugian dalam berinvestasi saham adalah bagian yang tidak terpisahkan dari investasi saham itu sendiri. Kebanyakan investor, baik yang masih baru maupun yang sudah berpengalaman, biasanya sudah sadar akan adanya risiko tersebut, namun jarang diantara mereka yang mau menaruh perhatian khusus terhadapnya. Setiap kali penulis bertemu dengan kawan-kawan sesama investor, biasanya mereka hanya suka membicarakan tentang seberapa besar potensi keuntungan yang bisa diraih, tanpa mau sedikitpun menyinggung tentang risiko kerugian yang bisa saja diderita. Intinya, ketika seorang investor mulai berinvestasi di saham, maka yang terbayang di benaknya adalah keuntungan sebesar sekian, tapi tidak terbayang sama sekali tentang berapa besar kerugian yang mungkin diderita, atau mungkin lebih tepatnya tidak mau membayangkan tentang hal tersebut. Dan itu wajar-wajar saja, memangnya siapa yang mau rugi?

Ketika Harga Saham Tidak Lagi Berarti Apapun

Gambar
Beberapa hari lalu, manajemen Bank BTPN (BTPN) mengumumkan bahwa Sumitomo Mitsui Banking Corporation (Sumitomo) kembali membeli 15.7% saham BTPN melalui pasar negosiasi, dengan harga pembelian Rp6,500 per saham, atau jauh diatas harga pasar ketika itu yakni Rp4,300 per saham. Dengan demikian, Sumitomo resmi memegang 40% saham BTPN, namun inti ceritanya bukan terletak disitu, melainkan: Kenapa kok Sumitomo mau-maunya menggelontorkan dana hingga Rp15.2 trilyun untuk mengambil alih 40% saham BTPN di harga Rp6,500, padahal harga BTPN itu sendiri di pasar cuma Rp4,300?

Jokowi for President!

Gambar
Jumat kemarin tanggal 14 Maret 2013, sekitar pukul 3 sore, Gubernur Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi, mengumumkan kepada media bahwa beliau telah diberi mandat oleh Ketua Umum Partai PDI-P, Megawati Soekarnoputri, untuk maju sebagai capres. Dan setelah Jokowi sendiri mengakhiri kalimatnya dengan menyatakan, ‘Bismillah, saya siap’, maka dengan demikian mantan Walikota Solo ini resmi mencalonkan diri sebagai Presiden di Pilpres tahun 2014 yang akan digelar sebentar lagi. Daaaan ternyata.. para investor pasar modal menanggapi kabar ini dengan sangat antusias! Hanya satu atau dua menit setelah pencapresan Jokowi diumumkan, IHSG melaju dengan sangat kencang hingga secara dramatis ditutup menguat 3.2 persen! Atau tertinggi sepanjang tahun 2014, padahal sebelumnya IHSG sempat turun hingga 1%.

Seminar Value Investing, Pekanbaru

Gambar
Dear investor, penulis menyelenggarakan seminar/workshop edukasi saham di Pekanbaru, dengan tema: ‘Value Investing – Strategi Investasi dengan Fokus pada Harga Wajar Saham’ . Dan berikut keterangan selengkapnya:

Prospek IPO Wika Beton

Gambar
Industri konstruksi identik dengan beton, karena entah itu gedung bertingkat, jalan tol, jembatan, hingga infrastruktur umum lainnya hampir pasti akan membutuhkan beton. Dan jika Wijaya Karya (WIKA) adalah salah satu dari beberapa perusahaan konstruksi besar di Indonesia, maka anak usahanya yakni Wijaya Karya Beton (WTON), adalah benar-benar merupakan produsen beton terbesar di Indonesia, yang memiliki delapan unit pabrik, enam wilayah penjualan, dan dua kantor representatif yang tersebar dari Binjai, Sumatera Utara, hingga Makassar, Sulawesi Selatan. Sementara kompetitor terdekat mereka, PT Adhimix Precast (bukan anak usaha dari ADHI), hanya memiliki empat unit pabrik.

Energi Mega Persada

Gambar
Beberapa hari terakhir ini, salah satu saham Grup Bakrie, Energi Mega Persada (ENRG), kembali menjadi buah bibir para pelaku pasar setelah sahamnya naik dari 70 hingga sempat menembus 100, atau naik 35% hanya dalam waktu kurang dari sebulan. Penulis pribadi sebenarnya tidak peduli mau saham ini naik sampai 1,000 sekalipun, karena sejak tahun 2009 lalu penulis sudah memutuskan untuk mem- blacklist seluruh saham-saham Bakrie, termasuk juga ENRG, dan sampai sekarang keputusan tersebut belum berubah. However, mengingat ENRG mencatatkan laba US$ 214 juta di Kuartal III 2013 lalu, atau naik sekitar 10 kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, maka mungkin anda termasuk yang menganggap bahwa saham ini mulai menarik dari sisi fundamental karena disisi lain, PBV-nya pun cuma 0.4 kali alias murah sekali. Tapi benarkah demikian?

Is It Bullish Again, or What?

Gambar
Kemarin Jumat tanggal 21 Februari 2014, IHSG ditutup di posisi 4,646, sehingga secara year to date, indeks sudah naik 8.7% sepanjang tahun 2014 ini. Secara psikologis, posisi IHSG pada saat ini mungkin membuat anda bingung: Apakah dia naik terlalu cepat sehingga nanti pada akhirnya dia akan jatuh, or it’s just the beginning of another bullish period? Bagaimana kalau nanti dia sukses menembus level 5,000 lagi seperti April tahun lalu? Nah, kalau di blog ini biasanya penulis rutin memberikan semacam ‘obat penenang’ setiap kali pasar anjlok seperti yang terjadi pada Agustus lalu agar anda tidak panik, maka mulai tahun ini penulis juga mungkin akan memberikan semacam ‘shock therapy’ setiap kali pasar mengalami euforia. Intinya sih dengan mengajak anda melihat IHSG dari analisis fundamentalnya, dan bukannya dari penurunan atau kenaikannya. Okay, kita langsung saja.

Adira Dinamika Multi Finance

Gambar
Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) menjadi satu dari beberapa emiten yang pada saat ini sudah merilis laporan keuangan untuk periode Kuartal IV 2013, alias Tahun Penuh 2013. Dan hasilnya? Well, quite good! Laba bersih perusahaan tumbuh signifikan yakni 20.3% sementara ekuitasnya juga naik 19.6%. Namun fakta menariknya adalah, berbeda dengan kinerja perusahaan yang masih lancar jaya sampai sekarang, saham ADMF justru terus melorot dalam dua tahun terakhir, dari puncaknya di 13,000-an hingga sekarang cuma 9,000 per saham. An opportunity for bargain hunter?

Jasa Marga

Gambar
Jasa Marga (JSMR), seperti yang anda ketahui, merupakan perusahaan operator jalan tol terbesar di tanah air, dimana per akhir tahun 2012, perusahaan mengoperasikan total 73% dari seluruh panjang ruas jalan tol di Indonesia. Sebagai perusahaan pionir di industrinya, JSMR juga punya sejarah panjang sejak tahun 1978, yakni sejak perusahaan mengoperasikan jalan tol pertamanya yakni jalan tol Jagorawi, sehingga jika dibandingkan dengan beberapa perusahaan jalan tol swasta, JSMR praktis merupakan perusahaan yang paling mapan. But still, kesempatan bagi perusahaan untuk tumbuh berkembang tampak masih terbuka lebar, dimana pada tahun 2013 kemarin perusahaan baru menyelesaikan pembangunan jalan tol Tanjung Benoa, Bali, belum termasuk beberapa ruas jalan tol lainnya yang juga dijadwalkan akan selesai dibangun dalam waktu beberapa tahun kedepan. Prospek jangka panjang?