Postingan

Mengenal Fundamental Perbankan

Gambar
Waktu kemarin saya bikin ebook tentang metode analisis fundamental, saya lupa bilang kalau ada beberapa emiten yang memiliki struktur laporan keuangan yang agak berbeda dari yang biasanya. Di ebook tersebut, contoh lap keu yang saya tampilkan adalah Unilever Indonesia (UNVR), dan memang seperti itulah lap keu emiten-emiten di BEI pada umumnya. Namun, khusus untuk emiten di bidang financial service (perbankan, jasa pembiayaan, asuransi, dll), struktur lap keu-nya tidak seperti itu (meski pada intinya sih sama saja), sehingga cara membaca/menganalisis fundamentalnya pun sedikit berbeda. Artikel ini akan membahas hal tersebut. Bank BJB, bank daerah pertama yang listing di BEI Karena emiten-emiten di sektor jasa pembiayaan (ADMF, WOMF, dll) dan asuransi (AMAG, ABDA, dll) tidak begitu populer di mata investor, maka yang akan kita bahas disini adalah fundamental perbankan (BMRI, BBRI, dll). Selain beberapa rasio fundamental yang sudah kita kenal (EAR, EDR, EER, ROA, dll), emiten pe

Ical for President

Gambar
Beberapa waktu lalu, tepatnya ketika saya menonton acara munas Golkar (munas atau apa ya?) di televisi dimana Aburizal Bakrie menjadi pembicara utamanya, ada kata-kata dari beliau yang mungkin temen-temen investor juga hafal. Yaitu, ‘Walau langit masih biru, namun padi mulai menguning.’ Secara simpelnya, statement ini menunjukkan bahwa Golkar menyatakan siap untuk bertarung dengan incumbent Partai Demokrat pada 2014, meski 2014 itu relatif masih lama. Saya kemudian menghubungi seorang teman yang ngerti politik (karena saya tentunya nggak ngerti masalah beginian), untuk menanyakan satu pertanyaan: Apakah Ical akan maju sebagai capres di 2014?

Krakatau Steel: The Story Continues

Gambar
Krakatau Steel (KRAS) mulai turun nih. Dan katanya para investor asing yang kemarin megang KRAS sekarang udah pada melepas sahamnya. Gimana nih? Saya udah terlanjur megang pada harga yang lumayan tinggi. Kira-kira kelanjutannya gimana ya?

Bumi Resources Minerals

Gambar
Beberapa waktu terakhir ini, seiring dengan masih kondusifnya kondisi market, sepertinya ada trend baru dikalangan pengusaha kelas kakap untuk menambah kekayaan mereka dengan cara yang sangat-sangat mudah. Apa itu? Dengan membentuk perusahaan baru, yang sebenarnya bukanlah perusahaan baru karena hanya merupakan anak usaha dari perusahaan yang sudah ada sebelumnya, lalu meng-IPO-kannya. Setelah Grup Salim mendirikan Indofood Consumer Brand Product (ICBP) yang merupakan anak usaha Indofood (INDF), lalu meng-IPO-kannya dan mendapat dana segar Rp 6.2 trilyun, kali ini giliran Grup Bakrie. Bumi Resources Minerals (BRM) adalah anak usaha dari Bumi Resources (BUMI), yang khusus bergerak di bidang usaha tambang non-batubara.

Pray for Indonesia

Gambar
Dear investor, artikel kali ini tidak berhubungan dengan pasar modal. Tapi sekedar sharing dari penulis aja. Kita tentu tahu benar kalau Indonesia saat ini lagi dilanda bencana alam besar-besaran. Mulai dari meletusnya Gunung Sinabung, banjir bandang di Wasior, meletusnya Gunung Merapi, hingga tsunami di Mentawai. Hmm.. pertanda apakah ini semua?

Krakatau Steel: Behind the IPO

Gambar
Ketika Krakatau Steel (KRAS) mengumumkan harga IPO mereka pada level 850 per saham, mungkin teman-teman investor langsung tersenyum lebar. Sebab biar bagaimanapun, harga tersebut terbilang sangat murah untuk perusahaan baja terbesar di tanah air itu. Artinya? Keuntungan melimpah sudah ada di depan mata! Jika KSAR bisa naik ke level 1,200 saja, maka itu artinya gain lebih dari 40%. Jika anda kebagian jatah 1 milyar, maka itu berarti anda akan memperoleh 400 juta hanya dalam satu atau dua malam. Wow.. sangat menggiurkan bukan?

Tanya Jawab

Gambar
Dear investor. Dalam beberapa waktu terakhir, seiring dengan semakin banyaknya pembaca blog sederhana ini, email dari teman-teman pembaca yang masuk untuk mengajak berdiskusi, meminta analisis, atau sekedar menanyakan pertanyaan ringan, juga semakin banyak. Mohon maaf saya tidak sempat menjawab semuanya. Jadi, artikel ini dikhususkan untuk menampung semua pertanyaan (atau setidaknya sebagian) yang pernah masuk ke alamat email penulis, beserta jawabannya. Check it out.

Inilah Mengapa Saham IPO Selalu Menarik u/ Dibeli

Gambar
Sepanjang tahun 2010, BEI sudah kedatangan 14 saham baru, dan saham-saham lainnya juga akan segera menyusul. Pada akhirnya, tidak semua saham baru tersebut dapat dijadikan pilihan investasi, apalagi bagi anda yang berniat menanamkan dana dalam jumlah menengah hingga besar (50% dari total dana anda atau lebih) untuk mid hingga long term. Tapi bagi anda penggemar profit instan, saham IPO selalu menarik untuk dicermati, terlepas dari apakah harganya mahal atau fundamental perusahaannya jelek. Kenapa? Mungkin tabel berikut ini bisa menjelaskannya. Klik gambar untuk memperbesar.

Agung Podomoro, the Other Side

Gambar
Hari ini, saya iseng-iseng ikut hadir di acara Public Expose-nya Agung Podomoro di bilangan Slipi, Jakarta Barat. Sesampainya disana, saya baru ‘ngeh ada yang beda. Apa itu? Yang akan IPO adalah Agung Podomoro Land (ada Land-nya dibelakangnya), bukan Agung Podomoro itu sendiri. Lho memangnya apa bedanya? Jadi begini: Agung Podomoro Land, kita singkat saja APL, adalah anak usaha dari Grup Agung Podomoro.

Prospek IPO Agung Podomoro

Gambar
Kalau dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan properti besar seperti Lippo Karawaci (LPKR) atau Bakrieland Development (ELTY), nama Agung Podomoro tampaknya jauh lebih terkenal. Penyebabnya mungkin karena Agung Podomoro , bersama dengan ‘Agung’ lainnya yaitu Agung Sedayu, cukup sering nongol di televisi untuk mempromosikan berbagai proyek properti milik mereka (catat bahwa dua perusahaan itu tidak memiliki hubungan kekeluargaan hanya karena namanya mirip, sebab pemiliknya berbeda). Apakah Agung Podomoro ini memang perusahaan properti yang besar? Terkenal iya, tapi ukurannya ternyata termasuk sedang. Pada 1H10, Agung Podomoro mencatat total aset Rp 5.2 trilyun, agak jauh dibawah LPKR yang sebesar Rp 13.0 trilyun, atau ELTY sebesar Rp 12.0 trilyun.