Postingan

Cara Mudah Menentukan Support & Resistance

Gambar
Jika anda membaca rekomendasi saham dari sekuritas di koran ataupun media elektronik, seringkali ada kata-kata seperti ini, ‘IHSG pada hari ini kami perkirakan akan bergerak di kisaran 3,087 – 3,127.’ Nah, anda tentu sudah paham kalau angka yang terkecil yaitu 3,087, disebut titik support, sementara angka yang terbesar yaitu 3,127, disebut titik resistance. Lalu bagaimana cara analis sekuritas menentukan titik support dan resistance tersebut? Ternyata mudah. Andapun bisa melakukannya, bahkan hanya dalam hitungan detik.

Pelat Timah Nusantara

Gambar
Pelat Timah Nusantara alias Latinusa (NIKL) adalah salah satu emiten di BEI yang mencetak peningkatan laba bersih yang signifikan pada 1H10 dibandingkan dengan 1H09, yaitu mencapai 480.9%, atau hampir 5 kali lipatnya. Karena angka tersebut tentunya tampak fantastis, maka mungkin sebagian dari anda kepincut sama saham yang satu ini. NIKL menerbitkan laporan keuangannya pada tanggal 27 Juli, ketika itu sahamnya berada di posisis 315. Tapi kenapa kok sejak tanggal tersebut, saham NIKL tidak jua naik? Ketika artikel ini ditulis, NIKL berada di posisi 305.

Intiland Development

Gambar
Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 9 Juni 2010, saya pernah merekomendasikan Bank BTN (BBTN) sebagai salah satu pilihan jangka panjang di blog ini. Ini link-nya: http://teguhidx.blogspot.com/2010/06/saham-saham-untuk-jangka-panjang.html . Ketika itu, BBTN masih berada di posisi 1,370. Dan sekitar dua bulan berikutnya, BBTN memang terus naik hingga menyentuh posisi 1,960 sebagai posisi puncaknya, pada 23 Juli. Namun setelah itu, BBTN cenderung bergerak turun. Dan ketika artikel ini ditulis, BBTN berada di posisi 1,820, atau sudah turun 7.14% dibanding posisi puncaknya. Apa yang terjadi?

Cara Mencermati Kabar Dari Emiten

Gambar
Katakanlah anda sedang berencana untuk membeli sebuah rumah. Jika seorang agen properti datang menemui anda untuk menawarkan sebuah rumah pada harga 400 juta, sedangkan anda tahu bahwa harga pasaran rumah tersebut hanya 300 juta, apakah anda akan menerima tawaran si agen? Tentu saja tidak. Tapi bagaimana kalau si agen bilang karena alasan tertentu seperti lokasi yang strategis, kualitas bangunan, dan lain-lain, maka rumah tersebut akan bernilai 500 juta dalam setahun ke depan . Sehingga jika anda membelinya pada harga 400 juta, maka anda akan mendapat untung 100 juta. How’s that? Maka mungkin anda akan mulai tergoda untuk membeli rumah tersebut, meski harganya lebih mahal dari yang seharusnya.

Penyebab Turunnya Saham BLTA, Part 2

Gambar
Kemarin manajemen Berlian Laju Tanker (BLTA) mengumumkan hasil dari right issue. Dan seperti yang sudah kita bahas di artikel sebelumnya, right issue senilai Rp 1.2 trilyun tersebut ternyata memang tidak sepenuhnya diserap pasar, melainkan hanya sekitar 74%, dan sisanya dibeli oleh pembeli siaga ( http://www.inilah.com/news/read/ekonomi/2010/08/04/713451/blta-rights-issue-terserap-74/ ). Menurut manajemen, angka 74% tersebut memang sesuai dengan target awal, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Penyebab Turunnya Saham BLTA

Gambar
Akhir-akhir ini, pasar kembali dibuat khawatir dengan turunnya salah satu saham yang merupakan primadona di sektornya. Berlian Laju Tanker (BLTA) tidak diragukan lagi, merupakan perusahaan jasa transportasi menggunakan kapal tanker terbesar di Indonesia, sehingga rasanya memang agak kurang sreg jika anda tidak ikut memiliki saham perusahaan yang satu ini. Apalagi, pada 1Q10 lalu BLTA berhasil mencatat laba bersih US$ 25 juta, dari sebelumnya rugi US$ 73 juta. Tapi kenapa kok sahamnya malah turun terus? Dan kenapa dalam sebulan terakhir (sejak awal Juli), penurunan tersebut semakin drastis? Ketika artikel ini ditulis, BLTA terpuruk di posisi 240, setelah sebelumnya stabil di 340.

Berau dan Benakat, Ternyata?

Gambar
Dilihat dari volume produksinya pada tahun 2009, Berau Coal Energy (BRAU) adalah perusahaan batubara terbesar keempat di Indonesia, setelah gabungan antara Arutmin dan Kaltim Prima Coal (Bumi Resources), Adaro, dan Kideco (Indika Energy). Pada 2009, Bumi Resources mencatat volume produksi batubara 57 juta ton, Adaro 41 juta ton, Kideco 25 juta ton, dan BRAU 14 juta ton. BRAU lebih besar dari Indominco Mandiri (anak usaha Indo Tambangraya, 12 juta ton), dan PT Bukit Asam (11 juta ton). Pertanda BRAU ini adalah perusahaan batubara yang serius? Seharusnya sih demikian.

Bank Mandiri

Gambar
Bank Mandiri (BMRI) menjadi salah satu emiten bluchip yang cepat merilis laporan keuangan first half 2010 (1H10) mereka, meski hanya dalam bentuk press release. Hasilnya? Tidak mengecewakan memang, namun juga tidak terlalu luar biasa. Kinerja BMRI pada 1H10 ini justru turun jika dibandingkan pada 1Q10 lalu. Contohnya, pada 1H10 BMRI mencetak kenaikan laba bersih 37.8%, lebih rendah dibanding 1Q10 yang mencapai 43.1%.

Efek Berantai Kasus Bank Capital

Gambar
Beberapa waktu lalu, manajemen dari emiten-emiten B7 dan juga Benakat Petroleum (BIPI), angkat bicara mengenai dana deposito abal-abal di Bank Capital (BACA). Yang paling menarik perhatian tentu Bakrie Sumatra Plantations (UNSP). UNSP tercatat menyimpan lebih dari Rp3.5 trilyun dana tunai dalam bentuk deposito di BACA, atau merupakan yang terbesar dibanding emiten-emiten lainnya (BNBR tidak termasuk). Dan apa yang dikatakan manajemen? ‘Ke-tidak sinkron-an data yang terjadi antara UNSP dan BACA tak lebih dari kesalahan administrasi saja, karena perbedaan waktu pencatatan laporan keuangan. Simpelnya, cuma salah ketik doang kok.’ Alasan yang bisa diterima? Anda bisa menilainya sendiri.

B7 & Bank Capital: Puncak Dari Gunung Es?

Gambar
Jumat kemarin, IHSG ditutup pada posisi 2,992, atau hanya delapan poin lagi sebelum menembus 3,000. Kenaikan tersebut memang tidak wajar, sehingga di hari perdagangan berikutnya (hari ini) IHSG mulai bergerak melemah dan ketika artikel ini ditulis, IHSG sudah turun 0.89% ke posisi 2,966. (jika anda membaca artikel saya yang di blog yang satunya, anda akan menerima informasi ini lebih awal pada pagi tadi sebelum bursa dibuka). Sebenarnya, kemarin IHSG bisa saja menyentuh 3,000-an, namun ternyata itu kembali tidak terjadi. Kenapa?