Postingan

Saham Bank BRI Sudah Murah? Gimana Prospeknya?

Gambar
Bank Rakyat Indonesia atau Bank BRI (BBRI) sudah merilis laporan keuangan (LK) periode Q1 2024, dengan hasil yang cukup baik: Laba bersih kembali tumbuh 2.5%, dengan ROE disetahunkan 23.3%. Mungkin perlu penulis tambahkan bahwa, jika kinerja tersebut berlanjut sampai akhir tahun 2024 nanti, maka genap tiga tahun berturut-turut (2022, 2023, dan 2024) ROE BBRI selalu di atas 20%. Sebelumnya pada tahun 2020 dan 2021, seperti kebanyakan perusahaan lainnya di Indonesia, kinerja BBRI juga agak melambat dengan ROE kurang dari 20%, karena efek resesi pandemi ketika itu. Tapi begitu situasi pandemi tersebut mereda di tahun 2022, maka kinerja perusahaan langsung tancap gas kembali. *** Ebook Market Planning   edisi Mei 2024 yang berisi analisis IHSG, rekomendasi saham, info jual beli saham, dan update strategi investasi bulanan sudah terbit. Anda bisa  memperolehnya disini , gratis info jual beli saham, dan tanya jawab saham/konsultasi portofolio untuk member. *** Okay Pak Teguh, tapi jika LK

Pilihan Sektor Saham Terbaik Untuk Tahun 2024

Gambar
Hingga Kamis, 25 April 2024, di BEI sudah ada beberapa perusahaan yang merilis laporan keuangan (LK) untuk periode Q1 2024, termasuk yang besar-besar seperti PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia, Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BBRI), PT Bumi Resources, Tbk (BUMI), dan PT Unilever Indonesia, Tbk (UNVR). Dan menurut penulis sendiri kinerja kelima emiten besar di atas bisa dijadikan gambaran untuk kinerja emiten lainnya di sektor yang sama, yakni telekomunikasi, perbankan, batubara, dan consumer goods. Okay, mari kita telisik satu per satu. *** Ebook Market Planning   edisi Mei 2024 yang berisi analisis IHSG, rekomendasi saham, info jual beli saham, dan update strategi investasi bulanan akan terbit tanggal 1 Mei mendatang. Anda bisa  memperolehnya disini , gratis info jual beli saham, dan tanya jawab saham/konsultasi portofolio untuk member. *** Kita mulai dari Telkom, di mana perusahaan melaporkan laba bersih Rp6.1 triliun, turun 5.8% dibanding peri

Special Report: Perang Iran – Israel, Saham Apa Yang Diuntungkan?

Gambar
Pada hari Sabtu, 13 April 2024 (hari Minggu 14 April Waktu Indonesia Barat), militer Iran, dibantu oleh sejumlah sekutu di Iraq, Suriah, dan Yaman, meluncurkan serangan ke tanah Israel dengan roket, rudal balistik, dan drones. Ini adalah kali pertama Iran menyerang Israel secara langsung dan terbuka sejak konflik Iran – Israel dimulai pada tahun 1985, dan merupakan serangan balasan setelah Israel mengebom kedutaan besar Iran di Damascus, Suriah, pada tanggal 1 April 2024, dan menewaskan 16 orang termasuk Mohammad Reza Sahedi, salah seorang perwira tinggi di Angkatan Udara, Islamic Republic of Iran Armed Forces. *** Live Webinar Value Investing , Sabtu 27 April 2024, pukul 08.00 – 10.00 WIB. Untuk mendaftar klik disini . *** Dan meski masih di hari yang sama, duta besar Iran untuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa serangan balasan terhadap Israel sudah bisa ‘dianggap selesai’, dan bahwa Iran akan melakukan serangan yang lebih besar jika Israel kembali ‘melakukan kesalaha

Saham Telkom Masih Prospek? Dan Apakah Sudah Murah?

Gambar
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, atau PT Telkom (TLKM) melaporkan laba bersih Rp24.6 triliun untuk tahun penuh 2023, atau masih tumbuh 18.3% dibanding tahun 2022. Namun khusus untuk Q4 2023, maka laba per lembar sahamnya tercatat hanya Rp51, turun dibanding kuartal-kuartal sebelumnya yang stabil di Rp64 – 68 per saham. Dan entah karena hal tersebut atau lainnya, investor terutama asing dengan cepat melepas saham TLKM di pasar, dimana asing mencatatkan net sell hingga lebih dari Rp2.3 triliun hanya dalam seminggu terakhir, dan imbasnya TLKM langsung drop dari 3,900 hingga sekarang tinggal 3,400-an. Di sisi lain pada harga saham 3,420, maka dengan PER 13.8 dan PBV 2.5 kali, sekilas sahamnya menjadi murah lagi. Jadi apakah ini justru saatnya untuk masuk? *** Ebook Market Planning   edisi Maret 2024 yang berisi analisis IHSG, rekomendasi saham, info jual beli saham, dan update strategi investasi bulanan sudah terbit. Anda bisa  memperolehnya disini , gratis info jual beli saham, dan tanya

Prospek Saham Perkapalan Jika Batubara dan Nikel Booming Lagi

Gambar
Dalam beberapa waktu terakhir kita sudah membahas prospek sektor komoditas, dalam hal ini batubara , nikel , dan CPO , dimana Indonesia memang merupakan salah satu produsen terbesar di dunia untuk ketiga jenis komoditas tersebut (untuk nikel dan CPO malah memang nomor satu terbesar), dan kesimpulannya semuanya sama: Ketiganya berpotensi untuk booming lagi di tahun 2024 ini. Diluar itu ada satu sektor lagi yang masih terkait dengan komoditas dan kinerjanya juga sangat bagus terutama sejak komoditas itu sendiri mulai booming pada tahun 2021 lalu, namun bisa dikatakan luput dari perhatian analis dan investor karena mayoritas perusahaan di bidang ini merupakan perusahaan kecil – menengah, dengan volume transaksi saham yang juga kurang likuid. *** Ebook Market Planning (EMP)  edisi April 2024 berisi update analisa pasar/IHSG, rekomendasi saham bulanan, dan info jual beli saham sudah terbit! Anda bisa  memperolehnya disini , gratis konsultasi/tanya jawab saham untuk member. *** Aaaand yep

Peluang Multibagger Dari Saham Perkebunan Kelapa Sawit

Gambar
Selain batubara dan nikel , maka komoditas andalan Indonesia yang harganya juga mulai naik akhir-akhir ini adalah minyak sawit mentah, alias crude palm oil (CPO), dimana ketika artikel ini ditulis tercatat 4,244 Ringgit Malaysia per ton , naik dari titik terendahnya di bulan Mei 2023 lalu di RM3,200 per ton. Dan menariknya, jika kita lihat valuasi dari sejumlah saham-saham perkebunan kelapa sawit di Indonesia seperti Salim Ivomas Pratama (SIMP), Sinar Mas Agro (SMAR), PP London Sumatera (LSIP), Astra Agro Lestari (AALI), Sampoerna Agro (SGRO), Tunas Baru Lampung (TBLA), maka semuanya sudah sangat undervalue dengan PBV hanya 0.7 kali atau lebih rendah lagi, meski memang di sisi lain kinerja fundamental mereka juga kurang bagus. Tapi let say perusahaan membukukan kenaikan laba yang signifikan di tahun 2024 ini karena imbas kenaikan harga CPO, maka bukankah itu artinya sahamnya juga bakal naik banyak karena valuasinya sejak awal sangat murah itu tadi? Jadi pertanyaannya sekarang, seberap

Prospek Cerah Saham Nikel Imbas Hilirisasi

Gambar
Minggu lalu kita sudah membahas soal prospek saham-saham batubara di tahun 2024 , di mana kemudian penulis menerima pertanyaan, ‘Bagaimana dengan prospek saham nikel? Karena seperti halnya batubara yang mulai kembali naik, harga nikel juga sama mulai naik lagi bukan? Dan apakah program hilirisasi yang dikerjakan Pemerintah akan menguntungkan emiten-emiten nikel yang ada di BEI? Eh, tapi bagaimana dengan isu oversupply nikel itu? *** Ebook Investment Planning berisi kumpulan 30 analisa saham pilihan edisi terbaru   sudah terbit, dan sudah bisa dipesan disini , gratis tanya jawab saham/konsultasi portofolio, langsung dengan penulis. *** Untuk menjawab semua pertanyaan di atas, mari kita lihat lagi faktor-faktor pentingnya, satu per satu. Pertama, terkait harga benchmark London Metal Exchange (LME) untuk nikel itu sendiri yang bisa anda lihat disini , yang ketika artikel ini ditulis berada di level $18,125 per ton, naik dari posisi terendahnya di $15,688 per ton bulan Februari 2024 k