Postingan

Skepticism Rule: Kunci Profit Konsisten Dari Saham

Gambar
Warren Buffett (WB) pernah mengatakan, Rule No.1, never lose money, and Rule No.2, don’t forget rule No.1 . Penulis sendiri perlu beberapa tahun sebelum akhirnya mengerti maksud WB dengan pernyataannya tersebut, jadi biar saya tulis lagi rule  diatas dalam bahasa yang lebih mudah dimengerti: Dalam berinvestasi, kita harus fokus pada upaya meminimalisir risiko agar tidak terjadi kerugian, di mana jika kita bisa melakukan itu dengan baik maka profit akan datang dengan sendirinya. Investor terutama pemula seringkali berusaha untuk memaksimalkan profit tapi lupa soal faktor risiko ini, dan alhasil ia kemudian membeli saham-saham berisiko tinggi lalu menderita rugi besar dari situ. Disisi lain, ini bukan berarti kita tidak boleh rugi sama sekali, karena itu tidak mungkin, di mana WB sendiri tidak jarang jual saham/perusahaan dalam posisi rugi. Melainkan, jika kita sesekali merugi dari satu saham tertentu, maka pastikan persentase kerugiannya tidak terlalu besar , dan saham-saham lainnya yan

Pesan untuk Investor Angkatan Corona

Gambar
Tak terasa sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2023. Yang itu artinya, bagi kamu investor angkatan corona, yakni investor yang membuka rekening di sekuritas dan membeli saham untuk pertama kalinya pada sekitar bulan April 2020 s/d awal tahun 2021, maka kamu sekarang sudah jalan 1 - 2 tahun di market. Jadi bagaimana hasilnya? Profit dan loss dari saham apa saja? Dan pelajaran apa saja yang sudah didapat dari pengalaman sejauh ini? Dan setiap dari kamu pastinya akan memberikan jawaban yang berbeda. Ada yang bilang cuan karena beli saham A, B, tapi ada juga yang bilang boncos karena beli saham C, D. Ada yang rugi besar sampai rasanya pengen berhenti aja, tapi ada juga yang profit besar tapi masih bingung kapan harus jual/profit taking. Tapi persamaannya adalah, kita semua sama-sama belajar. Dulu kamu pikir harga saham akan naik terus, apalagi sahamnya ramai dibicarakan di grup-grup, tapi ternyata bisa turun juga. Dulu kamu pikir ‘saham teknologi’ dan ‘saham digital’ yang bany

Prospek Sektor Properti: Studi Agung Podomoro Land (APLN)

Gambar
PT Agung Podomoro Land, Tbk (APLN) sudah merilis laporan keuangan untuk periode sembilan bulan 2022, atau kuartal 3 (Q3) 2022, di mana perusahaan melaporkan laba bersih Rp2.4 triliun, melonjak dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang rugi Rp465 miliar. Namun begitu kita lihat rincian pendapatannya yang sebesar Rp7.4 triliun, maka langsung kelihatan bahwa Rp4.1 triliun diantaranya berasal dari penjualan ‘pusat perbelanjaan’, dalam hal ini Mal Central Park di Jakarta Barat. Kemudian karena nilai tercatat mal tersebut di laporan keuangan APLN adalah Rp1.1 triliun, maka dari situ situ saja perusahaan menghasilkan laba kotor Rp3.0 triliun, dan alhasil kinerja perusahaan berbalik dari sebelumnya rugi menjadi laba. *** Jadwal Live Webinar Investasi Saham/Value Investing , Sabtu 26 November 2022, pukul 08.00 – 11.00 WIB. Untuk mendaftar klik disini . *** Sehingga, meski sekilas kinerja APLN kelihatannya jadi bagus pasca divestasi salah satu aset mal-nya, tapi ada beberapa poin pent

Indonesia TIDAK Akan Resesi Tahun 2023, Ini Alasannya

Gambar
Dalam beberapa waktu terakhir ada banyak berita, termasuk postingan di media sosial yang menyebutkan, dengan argumen mereka masing-masing, bahwa Indonesia akan resesi di tahun 2023 nanti. However hingga ketika artikel ini di-posting , penulis termasuk yang beranggapan bahwa kita tidak akan mengalami resesi. Dan berikut penjelasannya. *** Ebook Market Planning  yang berisi analisis IHSG, rekomendasi saham, info jual beli saham, dan update strategi investasi bulanan sudah terbit. Anda bisa  memperolehnya disini , gratis info jual beli saham, dan tanya jawab saham/konsultasi portofolio untuk member. *** Semuanya bermula ketika pada awal tahun 2020 lalu pecah pandemi Covid-19, yang memaksa Pemerintahan di negara-negara di seluruh dunia memberlakukan lockdown, yang pada intinya melarang orang keluar rumah untuk bekerja dll hingga aktivitas ekonomi sempat berhenti total sama sekali, dan imbasnya tentu saja terjadi krisis ekonomi. Merespon hal tersebut, pemerintahan di seluruh dunia kemudia

Grup Salim Masuk ke Bumi Resources (BUMI), Sektor Batubara Masih Seksi?

Gambar
Ketika saya pada Juni 2020 lalu mengatakan bahwa terdapat peluang multibagger (baca: profit 100% atau lebih) dari saham-saham batubara, maka dasar pemikirannya adalah harga batubara patokan Newcastle Australia yang ketika itu sudah sangat rendah di level $52 – 57 per ton, yakni karena efek krisis ekonomi ketika itu karena pandemi Covid-19, pada akhirnya nanti akan naik lagi ketika krisis itu sendiri berakhir, dan kebutuhan energi terutama listrik kembali meningkat (dan batubara adalah bahan bakar utama pembangkit listrik). Dan jika itu terjadi maka perusahaan-perusahaan tambang batubara seperti Adaro Energy (ADRO) , Bukit Asam (PTBA) , hingga Indo Tambangraya Megah (ITMG) akan membukukan laba besar, dan sahamnya juga akan naik banyak. *** Jadwal Live Webinar Investasi Saham/Value Investing , Sabtu 22 Oktober 2022, pukul 08.00 – 11.00 WIB. Untuk mendaftar klik disini . *** Namun demikian ketika itu saya menganggap bahwa harga batubara Newcastle mungkin akan naik sampai $140 atau pa

Garuda Indonesia Sukses Cetak Laba Rp56 triliun, Kenapa Sahamnya Masih Disuspen?

Gambar
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) baru saja merilis laporan keuangan (LK) periode Kuartal II 2022 dimana perusahaan mencatat laba bersih $3.76 miliar, atau setara Rp55.9 triliun berdasarkan kurs Rp14,898 per Dollar (sedikit berbeda dengan laporan sebelumnya di media yang menyebut Garuda laba Rp57.3 triliun). Karena pada periode yang sama tahun sebelumnya GIAA merugi $899 juta, maka apakah perusahaan sudah sukses turnaround ? Tapi jika GIAA sudah kembali laba, maka kenapa sahamnya sampai sekarang masih di-suspen? *** Jadwal Live Webinar Investasi Saham/Value Investing ,  langsung dengan Teguh Hidayat: Sabtu 22 Oktober 2022, pukul 08.00 – 11.00 WIB. Untuk mendaftar klik disini . *** Nah, jika anda sudah baca berita-berita yang beredar, maka anda pastinya sudah mengerti bahwa laba yang dihasilkan GIAA di atas berasal restrukturisasi sebagian utang-utangnya, bukan dari operasionalnya, sehingga tidak riil/gak ada duitnya karena hanya bersifat pembukuan. Penjelasannya sebagai beriku

Prospek ABM Investama (ABMM) Setelah Akuisisi 30% Saham Golden Energy Mines (GEMS)

Gambar
Pada 31 Agustus 2022, PT ABM Investama, Tbk (ABMM) merilis keterbukaan informasi yang menyebutkan bahwa perusahaan pada tanggal yang sama memenangkan lelang untuk membeli 1.8 miliar lembar saham, atau setara 30% saham beredar PT Golden Energy Mines, Tbk (GEMS), pada harga $420 juta atau setara Rp6.2 triliun, ditambah pembayaran yang ditangguhkan. Dengan demikian ABMM membeli saham GEMS pada harga diskon Rp3,536 per saham, ketika harga GEMS itu sendiri di pasar mencapai Rp6,425. Sontak hal ini menjadi sentimen positif bagi sahamnya, di mana saham ABMM kemudian naik dengan cepat dari 2,750 sampai menyentuh 4,900 pada pertengahan September, sebelum kemudian melandai lagi ke posisi sekarang (3,960). Pertanyaannya sekarang, seberapa besar dampak akuisisi saham GEMS ini terhadap kinerja perusahaan? Benarkah laba ABMM sebagai perusahaan batubara kedepannya akan menjadi sangat besar karena adanya kontribusi laba dari GEMS, yang juga sebuah perusahaan batubara? *** Ebook Market Planning   edisi