Postingan

Saham BMTR Terbang! Hajar Kanan Aja Atau Gimana??

Gambar
Dalam dua hari terakhir ini, ponsel penulis dipenuhi dengan feed dari media sosial, grup-grup, dan juga artikel berita tentang kenaikan luar biasa saham PT Global Mediacom, Tbk (BMTR) dari 282 hingga 406, atau terbang 44% hanya dalam dua hari. Yang saya perhatikan disini bukan kenaikan BMTR itu sendiri, melainkan bagaimana pemberitaannya sangat berisik termasuk banyak menyebut nama Bapak Lo Kheng Hong (LKH), yang kita tahu merupakan salah seorang pemegang saham di BMTR dalam jumlah yang sangat besar. Yup, per 31 Maret 2022, LKH diketahui memegang 1 miliar lembar lebih saham BMTR, sehingga hanya dalam dua hari tersebut, LKH menghasilkan profit Rp124 miliar dari BMTR ini. Sebuah angka yang tentu saja sangat besar untuk ukuran investor ritel, meskipun sejatinya angka segitu tidak seberapa bagi LKH itu sendiri. *** Ebook Market Planning   edisi Agustus 2022 yang berisi analisis IHSG, rekomendasi saham, info jual beli saham, dan update strategi investasi bulanan sudah terbit. Anda bisa  mem

Pendapat Saya Tentang BI Rate 3.5%, dan Pengaruhnya Terhadap Pasar Saham

Gambar
Bank Indonesia (BI) kembali menggelar rapat dewan gubernur (RDG) pada hari Kamis, 21 Juli 2022 kemarin, dimana diputuskan bahwa suku bunga acuan atau BI Rate tetap tidak berubah di level 3.50%. Dan terus terang sebagai pelaku pasar saya agak kecewa dengan keputusan ini, karena saya termasuk yang menganggap bahwa BI Rate tersebut sebaiknya dinaikkan. Berikut penjelasannya. *** Ebook Market Planning   edisi Agustus 2022 yang berisi analisis IHSG, rekomendasi saham, info jual beli saham, dan update strategi investasi bulanan akan terbit tanggal 1 Agustus mendatang. Anda bisa  memperolehnya disini , gratis info jual beli saham, dan tanya jawab saham/konsultasi portofolio untuk member. *** Seperti yang kita ketahui, BI Rate erat hubungannya dengan inflasi dan juga pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Simpelnya jika BI Rate naik, maka suku bunga perbankan di Indonesia secara umum ikut naik, termasuk bunga kredit dan deposito. Imbasnya masyarakat akan lebih banyak menempatkan uang mereka d

Benarkah Amerika (Akan) Resesi? Analisa dari Bill Ackman

Gambar
Dalam waktu dua minggu terakhir (maksudnya sampai tanggal 5 Juli 2022), pasar keuangan Amerika Serikat dan di seluruh dunia turun drastis karena kekhawatiran akan terjadinya resesi, dan dengan volatilitas yang sangat tajam. Saya ingin menyampaikan beberapa teori tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi sekarang ini. Artikel ini merupakan terjemahan thread yang dibuat Bill Ackman di akun twitter pribadinya. Berdasarkan definisi umum, suatu negara dianggap mengalami resesi jika pertumbuhan ekonominya turun/tumbuh negatif selama dua kuartal berturut-turut. Pertumbuhan ekonomi yang dimaksud disini adalah secara riil, bukan nominal. Namun dalam situasi inflasi tinggi seperti sekarang di Amerika Serikat, maka akan sulit bagi angka pertumbuhan ekonomi secara nominal untuk naik dengan kenaikan yang melebihi angka inflasi, karena itu artinya angka pertumbuhan ekonomi ini harus diatas 8.6%. Terakhir kali Amerika mengalami inflasi setinggi sekarang adalah 40 tahun lalu, alias sudah sangat lama,

Prospek Saham Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST)

Gambar
Pada ulasan minggu lalu, kita sudah membahas tentang prospek saham-saham di sektor properti secara umum, dimana saya mengatakan bahwa beberapa saham di sektor ini berpeluang menghasilkan profit multibagger, alias naik 100% atau lebih dalam beberapa waktu kedepan. Pertanyaannya, saham apa saja? Dan salah satu yang masuk radar adalah saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate, Tbk (BEST) , dan berikut ulasan lengkapnya. *** Ebook Market Planning   edisi Juli 2022 yang berisi analisis IHSG, rekomendasi saham, info jual beli saham, dan update strategi investasi bulanan sudah terbit. Anda bisa  memperolehnya disini , gratis info jual beli saham, dan tanya jawab saham/konsultasi portofolio untuk member. *** BEST adalah perusahaan properti jenis kawasan industri, dimana perusahaan menjual kavling siap bangun (ke perusahaan yang hendak membangun pabrik dll), lengkap dengan infrastruktur pendukung seperti jalan raya, gedung perkantoran, apartemen, hotel, restoran, hingga pasar swalayan, dalam s

Peluang Multibagger/Profit 100% Atau Lebih dari Saham Properti

Gambar
Kalau anda baca-baca di internet, banyak yang bilang bahwa nanti setelah selesai booming komoditas terutama batubara, maka saham-saham yang bakal terbang selanjutnya adalah dari sektor properti, dan penulis setuju dengan hal tersebut. Karena memang pasca booming saham-saham batubara pada tahun 2011 – 2012 lalu, maka yang naik selanjutnya adalah saham-saham sawit pada tahun 2012, dan terakhir saham-saham properti pada tahun 2012 – 2013, meski ada juga beberapa saham properti yang sudah mulai naik sejak tahun 2011-nya. Penjelasan mudahnya, karena kita merupakan eksportir terbesar di dunia untuk komoditas batubara dan sekaligus minyak sawit mentah alias  crude palm oil (CPO), maka ketika harga-harga komoditas naik tinggi maka nilai ekspor Indonesia juga ikut meroket, sehingga perekonomian nasional secara keseluruhan tumbuh signifikan. Pada tahun 2008 ketika dunia dilanda krisis global, produk domestik bruto (PDB) Indonesia tercatat $510 miliar. Lalu pada tahun 2011 ketika harga-harga komo

Dua Tahun Ini Saham Batubara Naik Semua, Kenapa Bumi Resources (BUMI) Disitu-situ Saja?

Gambar
Jadi ceritanya begini. Pada tahun 2011 lalu ketika harga batubara naik tinggi, saham BUMI juga naik sampai 3,600, sebelum kemudian turun dan mati di gocap. Tahun 2017 batubara booming sekali lagi, dan saham BUMI juga bangkit dan naik sampai 500. Nah, sebenarnya secara operasional, anak-anak usaha BUMI terus berkembang sejak tahun 2011 lalu hingga sekarang anak usaha terbesarnya, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC), sudah memproduksi lebih dari 100 juta ton batubara per tahun, yang merupakan angka produksi terbesar di Indonesia. Namun disisi lain kondisi keuangan BUMI terus memburuk terutama karena utang perusahaan yang kelewat besar. Pada tahun 2011, BUMI membukukan laba $215 juta, cukup besar berbanding ekuitasnya ketika itu $1.1 miliar. Tapi ketika setelah itu harga batubara turun maka perusahaan langsung merugi gila-gilaan terutama untuk bayar bunga utangnya, karena total kewajibannya sejak awal mencapai $6 - 7 miliar, dan sebagian diantaranya mengandung bunga sangat tinggi hingga 19%

Informasi Isi Portofolio & Bukti Transaksi Jual Beli Saham Avere Investama Periode Januari – Mei 2022

Gambar
Minggu lalu pada artikel berjudul ‘Mencapai 1 miliar pertama itu berat, tapi setelah itu akan jauh lebih ringan’, dimana penulis menyampaikan bahwa kami menghasilkan profit +8.3% termasuk dividen di tahun 2020, profit +23.9% di tahun 2021, dan profit +52.3% di tahun 2022 hingga akhir bulan Mei, maka ada komentar, ‘Bisa tunjukkan transaksi jual beli sahamnya sebagai bukti bahwa benar bapak menghasilkan profit sekian persen?’ Nah, sebenarnya informasi soal saham-saham apa saja yang kami beli dan jual, beli/jualnya kapan dan berapa banyak, termasuk perubahan komposisi saham-saham yang kami pegang dari waktu ke waktu, itu sudah disampaikan secara sangat lengkap melalui program EMP , tapi memang program itu hanya bisa diakses oleh peserta terdaftar. Jadi biar saya publish sebagian diantaranya secara terbuka melalui postingan kali ini, and here we go. Jadi, setiap bulan sekuritas mengirim dokumen ‘statement account’ (dalam bentuk file PDF, dikirim ke email) yang berisi informasi komposisi