Postingan

Prospek Jangka Panjang Saham Indonesia Hingga Tahun 2030

Gambar
Hi Jim, thank you for our conversation today 🙏 I have one more thing I would like to say to you. I started to learn stock investing in Indonesia stock exchange (IDX) in 2009, and opened my first account (and bought my first stock) in February 2010. I still remember, in May 2010, the Jakarta Composite Index (JCI) was still at 2,500. Three years later in May 2013, the JCI was already above 5,000. So during that time, I was in a period of 'whatever stocks you buy, you most likely make money'. In 2011, I bought stocks of a small coal mining company, and it went from Rp110 to more than Rp5,000 per share one and a half year later. Unfortunately I sold it at Rp1,500 per share, but it remains my biggest profit (in percentage) from a single stock until today. That's one of the reasons why in 2012, I decided to quit my job to be a full time investor. Also in 2012, I started to give value investing training to the public, and make some good money from it which later I put it all i

Prospek Saham Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP)

Gambar
  Ebook Investment Planning   yang berisi kumpulan 30 analisa saham pilihan edisi  Kuartal III 2021 akan terbit tanggal 8 November, bisa dipesan disini . Gratis tanya jawab saham/konsultasi portofolio, langsung dengan penulis. Ebook Market Planning   edisi November 2021 yang berisi analisis IHSG, rekomendasi saham, info jual beli saham, dan update strategi investasi bulanan akan terbit tanggal 1 November mendatang. Anda bisa  memperolehnya disini , gratis info jual beli saham, dan tanya jawab saham/konsultasi portofolio untuk member.

Prospek Saham Sampoerna Agro (SGRO) di Tengah Kenaikan Harga CPO

Gambar
Kalau kita bicara sektor perkebunan kelapa sawit, maka beberapa saham yang cukup populer di sektor ini adalah PP London Sumatera (LSIP) , Salim Ivomas Pratama (SIMP), dan Astra Agro Lestari (AALI). Tapi tahukah anda bahwa masih ada satu lagi saham sawit di BEI yang kurang populer karena sahamnya tidak likuid, namun ukuran perusahaannya cukup besar dan kinerja fundamentalnya juga terbilang bagus seiring dengan kenaikan harga crude palm oil (CPO) dalam setahun terakhir ini? *** Ebook Investment Planning   yang berisi kumpulan 30 analisa saham pilihan edisi  Kuartal III 2021  akan terbit tangga 8 November mendatang. Anda bisa  memperolehnya disini , tersedia gratis layanan tanya jawab saham/konsultasi portofolio, langsung dengan penulis. *** Dan perusahaan tersebut adalah PT Sampoerna Agro, Tbk (SGRO). Nah, kalau mendengar nama ‘Sampoerna’, anda mungkin langsung ingat dengan perusahaan rokok yang sangat terkenal itu, yakni HM Sampoerna (HMSP), dan tidak menyangka kalau mereka ternyata

Prospek Saham Batubara Terkait Krisis Energi di China

Gambar
Pada ulasan terakhir di blog ini tentang sektor batubara di bulan Juli 2020 lalu, yakni ketika harga batubara Newcastle sedang rendah-rendahnya di level $52 per ton, penulis mengatakan bahwa terdapat peluang ‘mutiara terpendam’ di sektor ini, karena cepat atau lambat harga batubara akan naik lagi seiring dengan pemulihan ekonomi pasca resesi, dan ketika nanti harga batubara katakanlah sudah berada di level $100 per ton, maka saham-saham seperti Adaro Energy (ADRO), Indo Tambangraya Megah (ITMG), dan Bukit Asam (PTBA) bisa naik sangat tinggi. Anda bisa baca lagi ulasannya disini . *** Ebook Market Planning   edisi Oktober 2021 yang berisi analisis IHSG, rekomendasi saham, info jual beli saham, dan update strategi investasi bulanan sudah terbit! Anda bisa  memperolehnya disini , gratis info jual beli saham, dan tanya jawab saham/konsultasi portofolio untuk member. *** Sekitar setahun kemudian, tepatnya pada Mei 2021, harga batubara akhirnya benar tembus $100 per ton, seiring dengan ter

Special Reports: Fakta Keuangan Evergrande Group

Gambar
Tanggal 31 Agustus 2021, China Evergrande Group merilis laporan keuangan semester I 2021, dimana perusahaan menunjukkan penurunan kinerja dari sisi pendapatan, laba operasional, dan juga laba bersih dibanding periode yang sama tahun 2020, namun sekilas kinerjanya tampak tidak terlalu buruk dimana perusahaan masih membukukan laba RMB (Renminbi Yuan) 10.5 milyar, dan ekuitasnya juga masih naik menjadi RMB190.8 milyar. Namun jika kita melihat total liabilitasnya yang mencapai RMB 1,966.5 milyar (setara $304.5 milyar! ), atau lebih dari 10 kali lipat ekuitasnya diatas, maka jelas bahwa untuk ukuran perusahaan di bidang non keuangan, dalam hal ini properti, liabilitas itu terlalu besar. Disisi lain meski perusahaan masih membukukan laba, namun laporan arus kas operasionalnya menunjukkan angka negatif RMB14.8 milyar, berbanding positif RMB 3.6 milyar di periode yang sama di tahun 2020. *** Ebook Market Planning   edisi Oktober 2021 yang berisi analisis IHSG, rekomendasi saham, info jual beli

Prospek Saham Indah Kiat Pulp & Paper (INKP)

Gambar
Hingga Kuartal II 2021, PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk (INKP) membukukan laba bersih $283 juta, naik hampir 40% dibanding periode yang sama tahun 2020, dan mencerminkan ROE 12.5%. Kemudian yang menarik adalah valuasinya: Pada harga Rp7,400 per saham, PER-nya tercatat 4.9 kali, dan PBV 0.6 kali. Ditambah sahamnya cukup likuid, market cap besar (sekitar Rp40 trilyun), dan di masa lalu sahamnya pernah terbang sampai 20,000 ketika perusahaan memang membukukan kinerja yang sangat bagus di tahun 2018, maka praktis sahamnya sangat bisa dipertimbangkan secara value investing. Nah, tapi INKP ini sebenarnya perusahaan apa sih? *** Ebook Investment Planning   yang berisi kumpulan 30 analisa saham pilihan edisi  Kuartal II 2021 sudah terbit, dan sudah bisa dipesan disini . Gratis tanya jawab saham/konsultasi portofolio, langsung dengan penulis. *** Kalau dari bidang usahanya maka mungkin anda sudah mengetahui bahwa INKP ini adalah perusahaan kertas. Lebih spesifiknya, INKP adalah satu dari

Mengenal FOMO: Awal dari Saham ARB Berjilid-jilid

Gambar
Hingga ketika artikel ini ditulis, saham PT Bukalapak.com, Tbk (BUKA) berada di posisi 840, atau tidak jauh berbeda dari harga IPO-nya di 850. Sehingga terlepas dari kualitas fundamental perusahaannya, bagi investor yang membeli sahamnya ketika IPO maka mereka belum menderita kerugian yang besar. Tapi ceritanya berbeda dengan investor yang FOMO membeli saham BUKA ini pada harga 1,100, 1,200, hingga 1,300, yakni ketika sahamnya langsung ARA ( autoreject atas) pada hari perdagangan pertama dan keduanya, Agustus lalu: Para investor ini belum apa-apa langsung menderita rugi besar, dan kemungkinan sekarang ini mereka sedang kebingungan, apakah BUKA ini sebaiknya di- hold, atau cut loss saja? Dan seringkali, perasaan kebingungan ini lebih mengganggu secara psikologis/lebih bikin stress, ketimbang kerugiannya itu sendiri. *** Ebook Investment Planning   yang berisi kumpulan 30 analisa saham pilihan edisi  Kuartal II 2021 sudah terbit, dan sudah bisa dipesan disini . Gratis tanya jawab saha