Postingan

Prospek Batubara dibanding CPO, Minyak, Nikel dll

Gambar
Beberapa waktu lalu seorang temen komplain, ‘Pak Teguh tanya dong, itu saham Elnusa (ELSA) kenapa turun terus yak? Padahal saya denger katanya harga minyak naik, tapi kenapa kok ELSA malah turun???’ Nah kalau dapet pertanyaan seperti itu maka biasanya penulis jawabnya normatif saja, ‘Soal kenapa sahamnya turun, saya gak tau pak, tapi sejak awal fundamental ELSA gak begitu bagus. Kenaikan harga minyak juga mungkin gak begitu ngaruh, karena waktu harga minyak sedang tinggi-tingginya di tahun 2011 sekalipun, ELSA waktu itu malah merugi.’

Charity Dinner with Teguh Hidayat

Gambar
Dear investor, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan program  charity dinner, dimana anda bisa bertemu dan berdiskusi santai secara private  tentang dunia investasi saham langsung dengan penulis sambil makan malam, termasuk anda juga bisa berkonsultasi, bertanya, dan meminta ‘pencerahan’ entah itu tentang analisa saham tertentu, analisis IHSG, saran untuk portofolio dll. Pendek kata, nanti kita bisa makan-makan sambil ngobrol santai aja gitu. Berikut keterangan selengkapnya:

Samindo Resources

Gambar
Pada akhir November 2016 lalu, penulis memperhatikan fakta bahwa seiring dengan kenaikan harga batubara yang dengan cepat menembus US$ 100 per ton, maka saham-saham batubara juga mengalami kenaikan luar biasa sejak dua bulan sebelumnya (awal Oktober). Masalahnya ketika sebuah saham naik signifikan dalam waktu singkat, katakanlah 100% hanya dalam 2 – 3 minggu, maka turunnya juga bisa sangat dalam, contohnya ya liat aja saham-saham Bakrie. Disisi lain kita juga tentu gak bisa mengharapkan harga batubara akan naik terus, melainkan pasti akan ada turunnya.

Ebook Analisis Kuartal IV 2016

Gambar
Dear investor, seperti biasa setiap kuartal alias tiga bulan sekali, penulis membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental saham, yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan para emiten untuk periode  Kuartal IV 2016 . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda (dan juga bagi penulis sendiri) untuk memilih saham yang bagus untuk trading jangka pendek, investasi jangka menengah, dan panjang.

Darma Henwa

Gambar
Sebenarnya penulis sudah hendak membahas saham Darma Henwa (DEWA) ini sejak beberapa hari lalu. Tapi berhubung kemarin gak ada yang lebih menarik untuk diperhatikan ketimbang detik-detik menjelang Pilkada DKI hingga Pilkada itu sendiri digelar hari Rabu, sementara saham-saham Bakrie juga keliatannya mulai tertekan sehingga bisa saja mereka jeblok (dan memang akhirnya itu terjadi!), maka sengaja pembahasan DEWA baru penulis tampilkan hari ini, setelah kemarin DEWA, seperti juga saham-saham Bakrie lainnya, ‘sukses’ digebuk habis-habisan, gak tanggung-tanggung sampai ada yang diatas 20 persen! Okayy, kita langsung saja.

‘News Framing’, dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham

Gambar
Dalam bidang jurnalistik, yang dimaksud dengan ‘news framing’ atau secara harfiah bermakna ‘pembingkaian berita’ , adalah cara media dalam menyampaikan/membingkai sebuah berita, informasi, atau fakta peristiwa tertentu agar menimbulkan persepsi atau kesan tertentu dari masyarakat yang membaca berita tersebut. Dengan kata lain, framing adalah metode penggiringan opini, dimana satu berita yang sama bisa menimbulkan persepsi berbeda dari para pembacanya, tergantung cara media/wartawan dalam menyampaikan berita tersebut .

Bumi Resources Minerals

Gambar
Pada Oktober 2016 lalu, di blog ini kita sudah membahas tentang salah satu saham paling fenomenal dalam sejarah Pasar Modal di Indonesia, Bumi Resources (BUMI), yang ketika itu tiba-tiba saja melompat dari Rp82 ke Rp123 per saham, hanya dalam tiga hari perdagangan. Namun setelah mempertimbangkan kenaikan harga batubara, plus adanya rencana dari perusahaan untuk mengkonversi utangnya menjadi saham (yang kemudian disetujui oleh kreditor), maka ketika itu kesimpulannya adalah bahwa BUMI sangat menarik karena masih berpeluang untuk naik lebih tinggi lagi. Anda bisa baca lagi ulasannya disini .

Investor Lokal + Investor Asing = IHSG??

Gambar
Kalau anda membuka website IDX hari ini, maka akan muncul berita bahwa per akhir tahun 2016 kemarin, kepemilikan investor domestik terhadap saham-saham di BEI tercatat 45.5%, berbanding asing sebesar 54.5%. Meski dari data ini bisa dilihat bahwa ternyata Bursa Saham Indonesia masih didominasi investor asing, namun kepemilikan investor domestik yang 45.5% tadi merupakan yang tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Sebelumnya, antara tahun 2007 hingga 2015, kepemilikan domestik atas saham-saham di BEI hanya berkisar antara 33 – 41%, dimana kalau kita lihat beberapa perusahaan terbesar di Bursa yang majority shareholder- nya merupakan investor asing, katakanlah seperti HM Sampoerna yang dimiliki Philip Morris (Amerika), Astra International yang dipegang Jardine Matheson (Hong Kong), atau Unilever Indonesia yang dikuasai Unilever BV (Inggris – Belanda), maka sepertinya memang cukup jelas bahwa kita masih belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Kenapa Kita Harus Nabung Saham?

Gambar
Di artikel minggu lalu tentang outlook IHSG untuk tahun 2017, di bagian akhir artikel penulis menyampaikan bahwa kalau Anda masih ragu-ragu dengan arah pasar, terutama karena pasar sampai sekarang masih sepi dari sentimen (sehingga IHSG bergerak stagnan), maka boleh juga tunggu diluar alias pegang cash, dimana dengan demikian porto Anda aman dari kemungkinan munculnya sentimen negatif tertentu dalam satu dua bulan kedepan yang bisa menyebabkan IHSG drop (dan saham anda ikut drop). Tapi disisi lain kalau anda hanya pegang cash saja, maka anda mungkin akan ketinggalan kereta kalau ternyata IHSG langsung naik. At the end, nobody could predict the market, right? Apalagi dalam jangka pendek seperti itu.

Kemana Arah IHSG di Tahun 2017??

Gambar
Hingga Senin, 9 Januari kemarin, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terbilang sepi dengan nilai transaksi rata-rata hanya Rp5.25 trilyun per hari sejak awal tahun, atau jauh dibawah biasanya yang mencapai Rp6 – 7 trilyun per hari, itupun karena ditopang oleh peningkatan nilai transaksi yang sangat signifikan dari dua saham yang sebelumnya sepi-sepi saja, yakni Bumi Resources (BUMI) dan Bumi Resources Minerals (BRMS), yang total nilai transaksi keduanya mencapai lebih dari Rp500 milyar atau 10% dari seluruh nilai transaksi di bursa setiap harinya. Kondisi ini mungkin menimbulkan pertanyaan: Ada apa ini sebenarnya? Bukannya pasar saham itu biasanya rame kalo awal tahun? Lalu bagaimana kira-kira pergerakan IHSG untuk tahun 2017 ini? Okay, kita langsung saja.