Postingan

Prospek Saham-Saham Batubara: Update

Gambar
Dua bulan lalu, tepatnya pada minggu pertama di bulan Oktober, penulis memperhatikan fakta bahwa harga batubara, dalam hal ini harga batubara acuan di Newcastle Australia, yang sebelumnya turun terus hingga mentok di US$ 53 per ton pada awal tahun 2016, ketika itu sudah mulai naik kembali hingga ke level US$ 72 per ton. Kemudian setelah mempertimbangkan beberapa faktor, penulis ketika itu menyimpulkan bahwa harga batubara mungkin masih akan terus naik dalam jangka panjang, dan alhasil saya mengambil salah satu saham batubara yang menurut kami cukup bagus, yakni Harum Energy (HRUM) , ketika itu pada harga 1,050 (anda bisa baca lagi analisisnya disini ).

Dari Mana Asalnya Sentimen Negatif?

Gambar
Kemarin, Jumat 18 Nopember, IHSG kembali turun sebesar 0.44%, dimana meski itu tidak tergolong sebagai penurunan yang ekstrim, katakanlah seperti Jumat minggu lalu dimana IHSG drop 4.01%, namun yang menarik adalah santernya berita, atau lebih tepatnya rumor, bahwa pada tanggal 25 November nanti akan terjadi bank rush (atau money rush ) dimana dikatakan bahwa orang-orang akan menarik uang dari rekening tabungan mereka sehingga bank-bank akan mengalami kesulitan likuiditas karena jumlah uang cash berkurang drastis, dan itu pada akhirnya akan mengganggu perekonomian nasional.

Ebook Analisis Kuartal III 2016

Gambar
Dear investor, setiap kuartal alias tiga bulan sekali, penulis membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental saham, yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan para emiten untuk periode Kuartal III 2016 . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda (dan juga bagi penulis sendiri) untuk memilih saham yang bagus untuk trading jangka pendek, investasi jangka menengah, dan panjang.

Antara Trump, Kondisi Politik dalam Negeri, dan Penurunan IHSG

Gambar
Jumat kemarin IHSG drop hingga 4% dalam sehari, dimana itu adalah peristiwa yang sangat jarang terjadi bahkan dalam kondisi market bearish seperti tahun 2015 sekalipun. Sebenarnya karena posisi IHSG sendiri masih relatif tinggi, yakni dikisaran 5,200-an, maka penurunan kemarin tidak sampai menimbulkan kondisi panik. Karena jika anda sudah belanja saham-saham bagus sejak awal tahun 2016 lalu , maka posisi anda pada saat ini seharusnya masih profit, hanya mungkin nilai profitnya tidak lagi sebesar sebelumnya.

IHSG Drop 4%, What Happen?

Gambar
Jumat kemarin IHSG ditutup anjlok 4.01% ke posisi 5,232, dimana penurunan ini bahkan sedikit lebih dalam dibanding peristiwa panic selling pada bulan Agustus 2015 (waktu itu IHSG turun 3.97%), dan asing pun jualan gila-gilaan hingga Rp3 trilyun di pasar reguler. Sebelumnya, kurs Rupiah juga terjerembab hingga sempat tembus Rp13,500-an per US Dollar setelah muncul spekulasi bahwa Ms. Yellen akan segera menaikkan Fed Rate karena ditekan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) yang beru terpilih kemarin, Donald Trump.

Pentingnya Menyaring Informasi dalam Berinvestasi

Gambar
Pada tanggal 4 November kemarin, seperti yang kita ketahui, di Kota Jakarta terjadi demo besar-besaran yang melibatkan ratusan ribu orang, yang menuntut Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, agar diproses hukum terkait kasus dugaan penistaan agama. Dan seperti biasa, ketika terjadi peristiwa skala nasional seperti itu maka media sosial serta forum-forum internet langsung dipenuhi oleh opini serta komentar dari para pengamat dadakan, dan Facebook seketika ramai oleh debat pro – kontra soal apakah Ahok bersalah atau tidak.

Peluang Investasi di Sektor Kabel

Gambar
Tak terasa sekarang sudah di penghujung Oktober, dan itu artinya sudah waktunya bagi investor untuk mengecek kembali kinerja keuangan terbaru dari para emiten, dan juga mencari ‘mutiara terpendam’ alias saham-saham berfundamental bagus yang valuasinya masih murah. Nah, di artikel kali ini kita akan membahas salah satu ‘saham mutiara’ tersebut, dimana saham ini sejatinya sudah penulis discover sejak beberapa waktu lalu, dan untungnya sejauh ini kinerja fundamentalnya terbilang sangat memuaskan.

Bumi Resources, and The Rising Coal Price

Gambar
Dalam satu sesi seminar beberapa waktu lalu, seorang peserta bertanya, ‘Pak Teguh, gimana pendapatnya soal Bumi Resources (BUMI)? Waktu itu saya baca tulisan Anda soal restrukturisasi utangnya. Jika restrukturisasi itu sukses, harusnya sahamnya bakal naik banyak dong?’ Dan penulis menjawab, ‘Soal apakah restrukturisasi utangnya bakal sukses atau tidak, soal apakah kinerja BUMI kedepannya akan improve lagi, itu kita tidak ada yang tau. Tapi yang jelas, keputusan untuk membeli BUMI pada harga gocap jelas menawarkan risk and potential gain yang sangat berbeda dibanding membeli BUMI pada harga 1,000. Saya tidak tertarik ketika BUMI ini masih di level 1,000-an, tapi bagaimana kalau di harga 50? Bukankah itu hampir sama seperti kalau kita memperoleh BUMI ini secara gratis???’

Yuk Nabung Saham!

Gambar
Pada tanggal 18 dan 19 Oktober nanti, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan acara Seminar Investival 2016 di Gedung BEI, Jakarta, dimana penulis (Teguh Hidayat) diundang sebagai salah satu pembicara. Dan tema diskusi yang akan penulis sampaikan nanti adalah terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ yang sudah dicanangkan oleh BEI sejak beberapa waktu lalu. Nah, bagi anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya maka boleh langsung datang aja ke BEI pada hari Selasa, 18 Oktober, pukul 14.00. Acaranya gratis kok. Namun bagi anda yang tidak bisa hadir maka disini kita akan membahas sedikit, apa sih yang dimaksud dengan ‘Yuk Nabung Saham’? Tentunya versi penulis sebagai salah seorang investor full time di pasar modal Indonesia. Okay, kita langsung aja.

Harum Energy

Gambar
Setahun lalu, tepatnya pada bulan Juli 2015, penulis memperhatikan fakta bahwa ketika IHSG mulai turun, tepatnya 7% secara year to date (YTD) , ternyata saham-saham pertambangan khususnya batubara turun lebih dalam lagi, dimana indeks sektor tambang sudah anjlok 26.3%, terburuk dibanding sektor lain manapun, dan itu semakin memperparah penurunan yang sudah terjadi sejak tahun-tahun sebelumnya. Ketika itu penulis bertanya pada diri sendiri, ‘Apa mungkin saham-saham batubara bakal jadi gocapan semua???’