Postingan

Foto-Foto Seminar Value Investing

Gambar
Dear investor, berikut ini adalah foto-foto penulis bersama para peserta seminar value investing, ketika kami melakukan ‘Value Investing Tour 2014’ mulai dari Medan, Sumatera Utara, hingga Legian, Bali, antara tanggal 30 Agustus hingga 22 November 2014. Klik tiap-tiap foto untuk memperbesar. Medan, Sumatera Utara, 30 Agustus

Saham Terbaik di Sektor Konstruksi

Gambar
Jika anda termasuk salah satu dari sekian banyak warga Indonesia yang tidak telalu terpengaruh oleh berbagai pemberitaan negatif oleh TvOne dan MetroTV selama Indonesia dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, maka anda akan bisa melihat bahwa selama sepuluh tahun terakhir, atau khususnya dalam lima tahun terakhir (2009 – 2014), Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan dalam hal pembangunan infrastruktur. Yang paling gampang dilihat, Indonesia kini merupakan salah satu negara dengan jumlah bandara paling banyak di dunia, termasuk bandara internasional, dimana kebanyakan dari bandara-bandara tersebut baru dibangun dalam sepuluh tahun terakhir. Jika dulu naik pesawat terbang merupakan suatu hal yang terbilang mewah, maka pada saat ini, seperti yang dikatakan Air Asia, ‘now everyone can fly’.

Conservative? What is That?

Gambar
Di hari Senin pagi yang cerah ini, di Kota Jogja yang amat sangat bersahabat ini, penulis iseng-iseng mengecek lagi harga dari saham-saham Grup Bakrie. Andd.. whoaaa.. Bumi Resources (BUMI) sepertinya tinggal selangkah lagi menuju gocap! Sebab saat ini harganya tinggal Rp103 per saham. Sebelumnya, beberapa saham Grup Bakrie lainnya seperti Darma Henwa (DEWA), Bakrie Sumatra Plantations (UNSP), Bakrie Telecom (BTEL), Bakrie & Brothers (BNBR), hingga Bakrieland Development (ELTY), mereka semua sudah lebih dulu mencapai level gocap tersebut. Dan kalau mengingat bahwa di tahun 2009 – 2010 lalu, saham-saham Grup Bakrie begitu mendominasi volume perdagangan saham di BEI dimana orang-orang bahkan lebih tertarik untuk melihat arah pergerakan BUMI ketimbang pergerakan IHSG itu sendiri, maka ini tentu saja menimbulkan pertanyaan: What the hell happen???

Prospek IPO Soechi Lines

Gambar
PT Soechi Lines adalah perusahaan yang penulis sendiri baru mendengar namanya semingguan terakhir ini setelah perusahaan menggelar IPO. However, IPO Soechi mungkin menarik untuk diperhatikan mengingat perusahaan bergerak di bidang perkapalan, dan kita tahu bahwa saham-saham di sektor perkapalan di BEI terus bergerak naik dalam beberapa bulan terakhir ini karena didorong oleh sentimen positif yang timbul dari rencana serta visi Pemerintah RI, dibawah Presiden Jokowi, untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu ‘poros maritim’ dunia. Jadi pertanyaannya tentu, apakah layar Soechi juga akan ikut mengembang ketika listing perdana tanggal 2 Desember nanti?

United Tractors: Another Blue Chip Opportunity

Gambar
Bicara tentang United Tractors (UNTR), maka kita berbicara tentang perusahaan terbesar di Indonesia di dua bidang sekaligus yakni jual beli alat-alat berat dan jasa kontraktor tambang batubara, dan merupakan salah satu dari sepuluh saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI (berfluktuatif, terkadang UNTR keluar dari daftar sepuluh besar tersebut kalau harga sahamnya lagi turun). UNTR juga memiliki sejarah kinerja yang sangat solid dalam jangka panjang, dimana sejak industri batubara mulai booming di Indonesia sejak awal dekade 2000-an, UNTR terus berkembang hingga kini berstatus sebagai anak perusahaan sekaligus kontributor pendapatan terbesar kedua (setelah bisnis otomotif) dari Astra International (ASII). Yup, dari total pendapatan ASII senilai Rp150.6 trilyun hingga Kuartal III 2014, Rp40.8 trilyun diantaranya berasal dari UNTR.

Seminar Value Investing: Bali!

Gambar
Dear investor, penulis kembali menyelenggarakan training/ seminar/workshop edukasi investasi saham dengan tema:  ‘Value Investing – Strategi Investasi yang Praktis dan Sederhana ala Investor Besar!’ , kali ini di  Bali . A cara ini juga merupakan kesempatan untuk kumpul alias gathering bagi teman-teman sesama investor saham di Bali. Dan b erikut keterangan selengkapnya: Ilustrasi Value Investing

Ebook Analisis Kuartal III 2014

Gambar
Dear investor, seperti biasa setiap kuartal sekali, penulis membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis (“ Ebook Kuartalan ”), yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan (LK) para emiten periode  Kuartal III 2014 (Q3 2014) . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda untuk memilih saham yang bagus untuk trading, investasi jangka menengah, dan panjang.

Tanya Jawab Value Investing

Gambar
Dalam setiap kali kesempatan seminar/pelatihan value investing, penulis selalu memberi kesempatan kepada para peserta untuk bertanya terkait materi yang disampaikan, baik itu dalam acara seminarnya ataupun setelah seminarnya (melalui email). Beberapa peserta menanyakan pertanyaan yang bisa saya jawab dengan jawaban yang singkat, dan beberapa lagi membutuhkan jawaban yang agak panjang. Berikut adalah beberapa dari pertanyaan-pertanyaan tersebut plus jawabannya. Silahkan cek, anda mungkin pernah juga punya pertanyaan yang sama. Saya hanya mau beli saham-saham yang likuid, dalam hal ini yang masuk daftar LQ45, atau istilahnya saham-saham blue chip. Tapi kenapa valuasinya mahal semua? Sangat jarang, kalau tidak mau dikatakan tidak ada, saham-saham LQ45 yang PER-nya kurang dari 7 kali, atau PBV-nya kurang dari 1.0 kali. Kalaupun ada biasanya fundamentalnya jelek, jadi gak layak buy juga. Jadi apa yang harus saya lakukan?

Inilah Susunan Kabinet Jokowi

Gambar
Setelah ditunggu selama hampir satu minggu, Presiden Jokowi akhirnya mengumumkan susunan kabinet yang berisi total 34 menteri, sudah termasuk menteri koordinator (menko). Kabinet tersebut dinamakan ‘Kabinet Kerja’, dan berikut adalah nama-nama menteri selengkapnya:

Bank Danamon

Gambar
Bank Danamon (BDMN) menjadi emiten pertama di BEI yang sudah merilis laporan keuangannya untuk periode Kuartal III 2014 (Q3 2014). Dan hasilnya? Well, BDMN sejak awal tahun 2014 lalu merupakan salah satu emiten perbankan yang manajemennya tidak mampu mengatasi dampak negatif dari kenaikan BI Rate, dimana meski pendapatannya naik namun laba usaha serta laba bersihnya turun cukup signifikan karena kenaikan beban bunga, dan trend tersebut masih terjadi hingga saat ini. Hingga Q3 2014, BDMN mencatatkan laba bersih Rp2.1 trilyun, turun 29.9% dibanding periode yang sama tahun 2013.