Postingan

Petrosea

Gambar
BUMI (Bumi Resources) gonjang ganjing lagi? Peduli amat! Untuk pekan ini penulis lebih memperhatikan Petrosea (PTRO) , yang menjadi menarik untuk diperhatikan pasca penurunannya yang sangat tajam akhir-akhir ini, justru setelah dia di-stocksplit dengan rasio 1 : 10 pada Maret lalu. Ketika artikel ini ditulis, PTRO kembali tertekan 3.49% ke posisi 2,075, sehingga jika dihitung sejak enam bulan terakhir, PTRO sudah terkoreksi lebih dari setengahnya, yakni 52.02% . Secara fundamental, penurunan PTRO sulit dijelaskan mengingat kinerjanya pada First Half 2012 (1H12) kemarin cukup bagus dengan mencatat laba bersih US$ 21 juta, naik 8.6% dibanding 1H11, dan itu mencerminkan ROE 26.2%. So, what happen?

Blue Chip Edition: Gudang Garam

Gambar
Jika anda adalah seorang trader dengan jumlah dana diatas rata-rata, katakanlah Rp20 – 30 milyar atau bahkan diatas Rp100 milyar, maka terkadang agak sulit jika anda hendak trading pada saham-saham second liner apalagi gorengan gak jelas yang likuditasnya kembang kempis. Karena ketika membeli atau menjual saham second liner senilai Rp1 milyar, misalnya, maka anda mungkin harus menyicilnya sedikit demi sedikit, katakanlah 100 juta dulu, kemudian tambah lagi 100 juta, begitu seterusnya, dan itu terkadang memang menyebalkan karena ribet. Nah, bagi anda para ‘trader semi-grosir’ seperti ini, maka pilihannya tetap berada pada saham-saham big caps alias bluchip. So, berikut ini adalah analisis untuk salah satu saham big caps yang penulis nilai memiliki fundamental yang cukup bagus dan juga valuasi yang wajar, kalau berdasarkan kinerja perusahannya di First Half 2012 (1H12) kemarin, yakni Gudang Garam (GGRM) .

Melirik Saham di Sektor Telepon Selular

Gambar
Dulu, telepon selular alias handphone alias HP, adalah alat untuk menelpon dan mengirim SMS, that’s it. Tapi seiring dengan perkembangan teknologi, HP kemudian bisa dipakai untuk memotret, memainkan klip video, mengirim gambar, browsing internet, hingga fungsi-fungsi lainnya layaknya komputer. HP kini tidak lagi sekedar alat komunikasi, melainkan gadget yang bentuk serta fungsinya menjadi beraneka ragam . Dan bagi sebagian orang, terutama anak-anak remaja, adalah suatu kebanggaan untuk bisa memiliki gadget terbaru yang sedang nge-trend, sehingga HP kemudian menjadi barang fashion yang harus di-update setiap beberapa waktu sekali. Sementara bagi kita para investor atau pebisnis, maka behaviour masyarakat yang seperti itu adalah peluang .

Perbandingan Bank Mandiri, BRI, dan BCA

Gambar
Bank Mandiri (BMRI), Bank BRI (BBRI), dan Bank BCA (BBCA) sejak dulu merupakan tiga bank terbesar di Indonesia dari sisi nilai aset, dan sampai sekarang juga masih demikian. Pada akhir Kuartal II 2012, total aset dari ketiga bank tersebut tercatat Rp1,454 trilyun, atau mewakili sekitar 38.0% total aset perbankan di Indonesia per akhir Mei 2012. Bagi para pelaku pasar, saham dari ketiga bank tersebut selalu menarik untuk dipakai trading, karena likuiditasnya yang sangat bagus. Sekarang, bagaimana fundamentalnya?

We're Still Walking, not Running

Gambar
Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca ekspor impor untuk periode semester pertama 2012. Hasilnya, total nilai ekspor Indonesia untuk semester pertama 2012 turun 1.8% dibanding periode yang sama tahun 2011, dari US$ 98.6 milyar menjadi hanya US$ 96.9 milyar. Kalau anda perhatikan, nilai ekspor Indonesia dalam beberapa tahun terakhir jarang sekali mencatat pertumbuhan minus, alias nyaris selalu naik pada setiap bulannya. Tapi sepertinya sekarang sudah tidak lagi. Jika dulu neraca ekspor impor kita juga senantiasa surplus (nilai ekspor lebih besar dari impor) dengan selisih yang besar, maka sekarang selisih tersebut tidak lagi besar, sehingga bisa berbalik menjadi defisit sewaktu-waktu. Pada semester pertama 2012, Indonesia hanya mencatat surplus perdagangan US$ 476 juta.

Astra Group, First Half Results

Gambar
Grup Astra adalah salah satu grup usaha yang terbilang cepat dalam merilis laporan keuangan (LK) mereka, setiap kuartalnya. Per hari ini, tanggal 27 Juli 2012, hampir seluruh emiten Grup Astra yang terdaftar di BEI sudah merilis LK-nya masing-masing untuk periode semester pertama 2012 (1H12), kecuali Bank Permata (BNLI). Mengingat bahwa Grup Astra juga merupakan salah satu grup usaha terbesar di Indonesia, dengan total market cap yang mencapai Rp412 trilyun, maka tentunya selalu menarik untuk mencermati kinerja mereka dari waktu ke waktu. Berikut adalah rangkuman kinerja lima emiten Grup Astra untuk periode 1H12.

Indonesia, IMF, and US$ 1 Billion Loan

Gambar
Tanggal 10 Juli kemarin, Christine Lagarde, Managing Director dari International Monetary Fund (IMF), datang ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden SBY dan beberapa petinggi negara. Di akhir pertemuan, diperoleh kesepakatan bahwa Bank Indonesia (BI) akan membeli obligasi yang diterbitkan oleh IMF, senilai US$ 1 milyar. Atau dengan kata lain, BI akan memberi hutang kepada IMF. Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Radjasa, mengatakan bahwa BI akan meminjamkan US$ 1 milyar kepada IMF menggunakan dananya sendiri, bukan mengambilnya dari APBN.

Ebook 40 edisi 1H12

Dear investor, seperti biasa setiap tiga bulan sekali, penulis akan bikin ebook kumpulan analisis (“Ebook 40”), yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan (LK) para emiten periode Kuartal II 2012, alias Semester Pertama 2012 atau  First Half 2012 (1H12) . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda untuk memilih saham yang bagus untuk investasi jangka menengah dan panjang.

Tiga Pilar Sejahtera Food

Gambar
Industri apa yang paling kebal terhadap gejolak perekenomian baik dalam skala nasional maupun global? Jawabannya tentu, industri consumer goods, salah satunya industri makanan dan minuman. Rupiah boleh anjlok, IHSG boleh terpuruk, tapi orang-orang akan tetap butuh makan. Karena itulah bagi sebagian investor di BEI, mereka memiliki kebijakan untuk harus memegang minimal satu saham perusahaan consumer goods, dimana biasanya saham tersebut akan tetap stabil meski saham-saham yang lainnya berjatuhan. Nah, Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) adalah salah satu saham yang mungkin bisa dipertimbangkan sebagai saham yang harus dipegang tersebut.

MNC Sky Vision

Gambar
Dulu, layanan televisi berbayar (pay tv, atau disebut juga tv kabel) adalah layanan yang, bagi kebanyakan orang, sama sekali tidak menarik. Di Indonesia terdapat lebih dari sepuluh stasiun televisi swasta yang menyajikan berbagai macam tayangan secara gratis, jadi kenapa juga saya harus membayar hanya untuk menonton televisi? Namun sekarang ini, menonton acara stasiun televisi swasta adalah kegiatan yang membosankan bagi sebagian orang, karena acaranya kebanyakan nggak mutu, yakni kalau bukan acara gosip ya debat politik yang konyol. Alhasil, bagi orang-orang yang menginginkan tayangan yang berkualitas, maka pay tv bisa menjadi pilihan. Dan Mr. Hary Tanoesoedibjo, pemilik Grup Bhakti, sudah melihat peluang itu sejak tahun 1994, dimana ketika itu beliau mendirikan perusahaan penyedia layanan pay tv dengan merk Indovision .