Cara Profit Cepat Dari Saham Dividen
Halo Pak Teguh, sebentar lagi kan para emiten akan membayar dividen. Bagaimana strategi untuk dividend investing dan apa saja kriteria saham yang bagus untuk dividend investing? Terima kasih!
***
Hingga akhir Maret, Avere Investama mencatat kinerja profit +4.5% termasuk dividen berbanding IHSG -8.0%, dihitung sejak awal tahun 2025. Untuk melihat saham-saham apa saja yang kami pegang bisa join channel telegram disini.
***
Jawab: Ada dua strategi dalam dividend investing. Yang pertama adalah kita beli saham dengan dividend yield yang besar, dalam hal ini 7% atau lebih (kalau harga sahamnya Rp1,000, maka dividennya minimal Rp70 per saham), sekitar 2 - 3 bulan sebelum perusahaannya mengumumkan pembayaran dividen, di mana harga sahamnya akan naik minimal sebesar dividend yield-nya itu tadi, lalu bapak bisa jual pada atau sebelum tanggal cum. Sehingga bapak dalam hal ini gak terima dividennya, tapi bapak akan terima capital gain. Contoh, PTBA pada Mei 2024 bayar dividen Rp398 per saham. Maka jika bapak beli PTBA di bulan Februarinya di harga 2,550, lalu jual di bulan Mei sebelum tanggal cum dividennya di harga 3,000, maka bapak tidak terima dividen tapi tetap profit sebesar Rp450, atau lebih besar dibanding dividennya yang Rp398 per saham itu tadi.
Strategi kedua, bapak bisa hold saham dari perusahaan yang royal dividen ini dalam jangka panjang, di mana meskipun harga sahamnya mungkin gak kemana-mana, tapi bapak tetap profit dari dividennya saban tahun. Contohnya balik lagi ke PTBA, di mana jika bapak beli sahamnya lima tahun lalu di harga 2,000, maka dari sisi capital gain bapak hanya tidak profit besar karena hari ini PTBA hanya naik sedikit ke 2,520, tapi disisi lain bapak terima dividen 5 kali sebesar total Rp2,582 per saham. Sehingga kalau menghitung dividennya, maka selama lima tahun tersebut bapak akan profit total 150%. Bonusnya adalah, bapak gak perlu pusing menentukan kapan beli kapan jual, melainkan hold saja terus, dan ketika terima dividen juga bisa digunakan untuk beli lagi sahamnya, biasanya juga pada harga rendah karena harga sahamnya pasti akan turun setelah tanggal cum.
Kemudian mengingat IHSG-nya yang cenderung turun selama beberapa tahun terakhir, maka bapak bisa terapkan strategi kedua ini, tinggal cari saja saham dengan karakter mirip PTBA ini: 1. Bisnisnya gampang, cuma gali batubara lalu jual, 2. Karena bisnisnya gampang, maka perusahaannya gak butuh modal besar untuk ekspansi, sehingga setiap laba bersih yang dihasilkan bisa langsung diberikan ke pemegang saham dalam bentuk dividen, 3. Utangnya kecil atau gak punya utang, sehingga perusahaan gak harus bayar beban bunga 4. Perusahaannya pegang cash besar, dalam hal ini 30% atau lebih dari total asetnya, dan 5. Dividend yield-nya, berdasarkan nilai dividen yang dibayar tahun sebelumnya, minimal 7% atau lebih.
Tanya lagi: Maaf Pak, Apakah bisa kita mengandalkan cepat balik modal dan untung dari dividen saja? Tanpa pedulikan naik turun harga sahamnya?
Jawab: Iya bisa pak, tapi kalau bapak ingin mengabaikan naik turun sahamnya maka tidak bisa cepat melainkan harus jangka panjang. Itu di PTBA saya kasih contoh bahwa kalau bapak beli sahamnya lima tahun lalu terus hold saja, maka bisa profit 150% dalam lima tahun, malah bisa lebih dari itu jika bapak menginvestasikan kembali semua dividen yang bapak terima tiap tahun. Sedangkan kalau bapak mau profit cepat maka bisa pakai strategi yang pertama: Beli sahamnya sejak 1 - 2 bulan sebelum dividennya diumumkan, lalu jual sebelum tanggal cum.
Hanya saja perlu dicatat bahwa di tahun 2022 kemarin harga batubara pernah naik sangat tinggi, sehingga itulah kenapa dividen yang dibayar PTBA, dan juga perusahaan batubara lainnya, jadi lebih besar dibanding biasanya. Namun dalam situasi ekonomi yang normal, saya pikir kita bisa profit total 75 - 100% dalam lima tahun dari saham-saham dengan dividend yield tinggi, sudah termasuk asumsi bahwa harga sahamnya tidak naik signifikan selama lima tahun tersebut.
Dan kabar baiknya, seiring koreksi pasar akhir-akhir ini, ada cukup banyak saham dengan dividend yield 7% atau lebih, jadi tinggal kita seleksi lagi berdasarkan kriteria yang sudah dijelaskan di atas.
***
Hingga akhir Maret, Avere Investama mencatat kinerja profit +4.5% termasuk dividen berbanding IHSG -8.0%, dihitung sejak awal tahun 2025. Untuk melihat saham-saham apa saja yang kami pegang bisa join channel telegram disini.
Komentar