Prospek Saham FUTU, Perusahaan Broker Terbesar di Hong Kong, Singapura, dan Malaysia

Sebagai investor, seiring perkembangan teknologi maka kita sekarang ini bisa mengerjakan analisa, menyusun strategi, dan melakukan transaksi jual beli saham dan/atau aset keuangan lainnya dengan hanya menggunakan ponsel, melalui satu aplikasi broker/sekuritas yang sudah kita pilih, dan alhasil ada banyak perusahaan broker yang kemudian meraup keuntungan besar seiring dengan terus meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di saham dll. Nah menariknya, sebagai investor maka kita juga bisa berinvestasi di saham perusahaan broker itu sendiri, dalam hal ini jika perusahaannya berstatus Tbk., dan jika kinerja serta prospeknya bagus, tentu saja. Dan disini kita akan bahas salah satunya yang lolos screening penulis: Futu Holdings Ltd (FUTU). Oke kita langsung saja.

***

Jadwal Seminar Tatap Muka How to Invest in US Stock, Jakarta, Sabtu 18 Januari 2025, pukul 11.00 – 17.00 WIB. Untuk mendaftar klik disini, tersedia diskon bagi yang mendaftar sebelum tanggal 1 Januari 2025.

***

Futu Holdings Limited adalah perusahaan teknologi keuangan (fintech) asal Hong Kong, China, yang bergerak di bidang jasa broker saham, crypto, obligasi, options, dan perdagangan berjangka (futures), jasa pendidikan/pelatihan investasi, jasa wealth management, jasa margin financing (pemberian pinjaman untuk investor yang hendak beli saham, dengan jaminan saham itu sendiri), hingga jasa solusi penyelenggaraan IPO untuk pelanggan korporasi. Atau simpelnya, FUTU ini perusahaan sekuritas. Sejarah perusahaan dimulai pada tahun 2012 ketika Leaf Hua Li, seorang pengusaha internet dan pengembang aplikasi asal Hong Kong, memperoleh lisensi broker saham dari Hong Kong Stock Exchange (HKEX). Maka diluncurkanlah aplikasi trading saham online dengan nama Futubull, dan nama badan hukum Futu Securities Ltd. Dua tahun kemudian pada 2014, perusahaan mendapatkan pendanaan dari tiga investor besar yakni Tencent, Matrix Partners, dan Sequoia Capital, yang segera digunakan untuk ekspansi, salah satunya dengan membuka layanan broker untuk saham Amerika Serikat (US) sehingga investor pengguna Futubull tidak lagi hanya bisa berinvestasi pada saham-saham Hong Kong, tapi juga pada saham-saham US. Pada tahun ini juga berdiri Futu Holdings Ltd di Cayman Islands, yang dijadikan induk dari Futu Securities Ltd di Hong Kong, albeit kantor operasionalnya tetap di Hong Kong, sebagai bagian dari rencana perusahaan untuk go international. Kemudian perusahaan juga meluncurkan layanan wealth management untuk klien high net worth individuals dari seluruh China, dilanjut membuka layanan distribusi saham, jasa investor relations, dan solusi penyelenggaraan employee stock option program (ESOP) untuk perusahaan yang hendak IPO di HKEX.

Lanjut pada tahun 2018, Futubull sudah menjadi salah satu aplikasi broker saham dengan jumlah pengguna terbesar di Hong Kong, namun klien penggunanya masih terbatas di China, dan bahasa yang digunakan di aplikasinya juga memang Bahasa Mandarin. Maka pada tahun inilah, perusahaan meluncurkan aplikasi trading saham berbahasa Inggris dengan nama moomoo di US, dan di tahun yang sama memperoleh lisensi broker dari US Securities and Exchange Commission (SEC). Tahun 2019, perusahaan melantai di Nasdaq Stock Exchange pada harga perdana $12.00 per saham, dengan ticker FUTU. Lalu antara tahun 2021 hingga 2024, moomoo secara berturut-turut melebarkan sayap ke Bursa Saham Singapura, Australia, Jepang, Malaysia, dan terakhir Kanada. Selain menyediakan layanan trading saham, maka pada tahun 2023 dan 2024 perusahaan bekerja sama dengan Nasdaq dan New York Stock Exchange (NYSE) untuk menyediakan pelatihan investasi bagi Warga Negara Amerika, serta berkolaborasi dengan Cboe Global Markets untuk menyediakan layanan perdagangan options.

Okay, lalu kenapa FUTU ini menarik? Karena ini nih: Hingga pada tahun 2024 ini, maka per Q3 2024 kemarin, Futubull sudah menjadi aplikasi trading saham dengan jumlah pengguna terbesar di Hong Kong, sedangkan aplikasi moomoo juga sudah menjadi yang terbesar dari sisi daily active users di Singapura dan Malaysia, dan masuk top three of most downloaded trading apps di Jepang, Australia, dan Kanada. Dan berbeda dengan kebanyakan startup broker saham lainnya yang labanya masih kecil atau bahkan rugi, maka meski FUTU ini juga awalnya sama ‘bakar duit’ bahkan hingga ekuitasnya negatif, namun sudah sejak tahun 2018 lalu perusahaan sukses mencetak laba, yang angkanya terus bertumbuh secara konsisten sampai hari ini. Berikut kinerja perusahaan selengkapnya sejak tahun 2016 s/d 2024, angka dalam jutaan Hong Kong Dollar (HK$). Klik gambar untuk memperbesar.

Oke, perhatikan: Dari angka-angka di atas maka jelas tampak bahwa peluncuran aplikasi moomoo di tahun 2018 menjadi pemicu utama lompatan perusahaan, di mana FUTU mencetak pendapatan yang tumbuh hampir 10 kali lipat dibanding dua tahun sebelumnya (2016), demikian pula total asetnya tumbuh hampir 4 kali lipat, dan perusahaan untuk pertama kalinya mampu cetak laba meski masih kecil, hanya HK$37 juta. Lompatan berikutnya terjadi di tahun 2021 di mana aset perusahaan tembus HK$101.5 miliar, dan laba bersihnya HK$2.8 miliar, thanks to booming pasar modal US pasca pandemi Covid di mana Indeks S&P 500 (SPX) melejit +28.7%, yang menyebabkan ada banyak orang membuka rekening untuk membeli saham US, termasuk lewat moomoo. Memasuki 2022, SPX berbalik jeblok -18.1%, dan demikian pula nilai aset FUTU ikut turun menjadi HK$94.5 miliar, mayoritas karena penurunan nilai investasi (selain menjadi broker saham maka FUTU juga ikut berinvestasi di saham itu sendiri), namun laba bersihnya mampu untuk tetap naik tipis menjadi HK$2.9 miliar. Dan begitu pasar pulih lagi di tahun 2023 dan 2024, maka seperti yang bisa anda lihat di atas, angka nilai aset, ekuitas, pendapatan, hingga laba bersih perusahaan semuanya kembali bertumbuh seperti biasanya.

Kemudian kalau secara operasional, maka per Q3 2018 lalu (ketika perusahaan akan IPO), aplikasi Futubull dan moomoo milik FUTU memiliki 5.3 juta pengguna (users), 457 ribu klien terdaftar, 124 ribu klien berbayar, nilai transaksi HK$678 miliar, nilai aset milik klien HK$54 miliar, dan penyaluran pinjaman HK$4 miliar. Dan enam tahun kemudian pada Q3 2024, perusahaan sudah memiliki 24.1 juta pengguna, 4.3 juta klien terdaftar, 2.2 juta klien berbayar, nilai transaksi HK$1.9 triliun, nilai aset milik klien HK$695 miliar, dan penyaluran pinjaman HK$41 miliar. Dan kesemua pertumbuhan itu tidak dicapai begitu saja, melainkan selaras dengan ekspansi terus menerus yang dilakukan oleh manajemen. Misalnya, di sepanjang tahun 2024 ini FUTU berinvestasi HK$440 juta di Airstar Bank, sebuah bank digital di Hong Kong, meluncurkan layanan perdagangan crypto untuk klien Hong Kong, dan membuka beberapa outlet (FUTU Store) di sejumlah lokasi di Hong Kong. Untuk kedepannya perusahaan juga akan: 1. Meluncurkan program pemasaran baru untuk meraup lebih banyak klien di Hong Kong dan Singapura, 2. Membuka layanan perdagangan options dan money market funds di Malaysia, 3. Menambah jumlah klien berbayar hingga 2.4 juta klien pada akhir tahun 2024.

FUTU = Growth Stock

Kesimpulannya, FUTU ini termasuk growth stock yang perusahaannya bisa diharapkan akan terus bertumbuh baik dari sisi kinerja keuangan maupun operasional, selaras dengan perkembangan pasar modal itu sendiri terutama di US (dari nilai transaksi HK$1.9 triliun pada aplikasi Futubull dan moomoo di periode Januari – September 2024, maka HK$1.5 triliun di antaranya merupakan transaksi saham US), dan memang harga sahamnya sendiri sudah naik sangat signifikan dari $12 ketika IPO-nya pada tahun 2018, hingga sekarang tembus $84, atau naik persis tujuh kali lipat dalam waktu enam tahun. Ingat pula bahwa jumlah investor saham US di negara-negara di mana FUTU beroperasi (Hong Kong, Singapura dll) masih relatif kecil, jadi peluang pertumbuhannya masih terbuka lebar. Lalu meskipun terdapat risiko bahwa pertumbuhan tersebut akan melambat atau berbalik turun, yakni jika pasar saham US/Indeks S&P 500 kedepannya turun seperti di tahun 2022 lalu, namun laba bersih FUTU terbukti mampu untuk tetap tumbuh tipis di tahun 2022 tersebut, dan alhasil sahamnya juga hanya turun tipis dari $43.3 menjadi $40.65, tak peduli meski SPX anjlok -18.1% di tahun yang sama.

Kemudian dari sisi valuasi, maka meskipun seperti disebut di atas, saham FUTU sudah naik banyak sejak IPO-nya di tahun 2018, namun karena kenaikan tersebut selaras dengan pertumbuhan ekuitas dan juga laba bersih perusahaan, maka pada pada harga saham $84.40, PBV-nya masih reasonable di 3.2 kali. Sebagai perbandingan, saham dari perusahaan broker populer lainnya seperti Robinhood (HOOD), Interactive Brokers (IBKR), dan Charles Schwab (SCHW) di hargai pada PBV masing-masing 4.7, 4.6, dan 3.6 kali. Demikian pula kalau dari sisi traling PER, di mana dengan PER 20.5 kali maka FUTU tetap lebih murah dibanding tiga kompetitornya di atas. Mungkin perlu juga ditambahkan bahwa IBKR dan SCHW sudah dianggap sebagai perusahaan besar dan mapan (mature) sehingga tidak lagi menawarkan pertumbuhan yang signifikan dalam jangka panjang. Sedangkan HOOD meski juga masuk kategori growth stock, tapi sampai 2023 lalu perusahaannya masih merugi, dan baru mulai cetak laba di tahun 2024 ini.

Sehingga jika anda tertarik dengan FUTU ini, maka berikut strateginya: Meskipun valuasi FUTU relatif lebih murah dibanding HOOD, IBKR, dan SCHW, namun dengan PBV lebih dari 3 kali maka FUTU tentunya tidak bisa disebut benar-benar murah, dan penulis lebih suka masuk pada PBV 2.0 – 2.5 kali, setara harga saham $66 atau dibawahnya. Dan memang baru saja pada Agustus 2024 kemarin, saham FUTU masih berada di level $60, sebelum kemudian lompat ke posisi sekarang seiring kenaikan Indeks Nasdaq itu sendiri. Sehingga kalau kita baru masuk di harga sekarang, maka itu mungkin sudah agak terlambat. Sedangkan jika besok-besok pasar saham US berbalik turun, dan terdapat peluang yang cukup besar bahwa itu akan terjadi (nanti kita akan bahas lengkap soal ini), maka normalnya FUTU juga akan turun hingga maksimal ke $55 – 60, dan disitulah kita akan masuk sebelum kemudian hold saja sambil menunggu perusahaan merilis laporan keuangan berikutnya, di mana jika kinerjanya kembali bertumbuh seperti biasanya, maka sahamnya akan kembali terbang dengan mudah. Untuk targetnya sendiri di PBV 4 kali atau setara harga saham $110 – 125, bergantung pada perkembangan ekuitas perusahaan dalam 1 – 2 tahun mendatang.

Oke Pak Teguh, tapi bagaimana kalau Indeks S&P500 dan Nasdaq tidak juga turun, dan demikian pula saham FUTU tidak mau turun? Well, jika demikian maka penulis sendiri akan lebih memilih saham lain yang sudah dan/atau akan dibahas di blog ini, di mana kami sendiri di Avere Investama masih terus mengerjakan screening-nya untuk menemukan saham-saham US terbaik. Just stay tune!

***

Jadwal Seminar Tatap Muka How to Invest in US Stock, Jakarta, Sabtu 18 Januari 2025, pukul 11.00 – 17.00 WIB. Untuk mendaftar klik disini, tersedia diskon bagi yang mendaftar sebelum tanggal 1 Januari 2025.

Dapatkan postingan terbaru dari blog ini via email. Masukkan alamat email anda di kotak dibawah ini, lalu klik subscribe

Komentar

ARTIKEL PILIHAN

Ebook Investment Planning Q3 2024 - Sudah Terbit!

Live Webinar Value Investing Saham Indonesia, Sabtu 21 Desember 2024

Prospek PT Adaro Andalan Indonesia (AADI): Better Ikut PUPS, atau Beli Sahamnya di Pasar?

Mengenal Investor Saham Ritel Perorangan Dengan Aset Hampir Rp4 triliun

Pilihan Strategi Untuk Saham ADRO Menjelang IPO PT Adaro Andalan Indonesia (AADI)

Prospek Saham Samudera Indonesia (SMDR): Bisakah Naik Lagi ke 600 - 700?

Saham Telkom Masih Prospek? Dan Apakah Sudah Murah?