Informasi Isi Portofolio & Bukti Transaksi Jual Beli Saham Avere Investama Periode Januari – Mei 2022

Minggu lalu pada artikel berjudul ‘Mencapai 1 miliar pertama itu berat, tapi setelah itu akan jauh lebih ringan’, dimana penulis menyampaikan bahwa kami menghasilkan profit +8.3% termasuk dividen di tahun 2020, profit +23.9% di tahun 2021, dan profit +52.3% di tahun 2022 hingga akhir bulan Mei, maka ada komentar, ‘Bisa tunjukkan transaksi jual beli sahamnya sebagai bukti bahwa benar bapak menghasilkan profit sekian persen?’ Nah, sebenarnya informasi soal saham-saham apa saja yang kami beli dan jual, beli/jualnya kapan dan berapa banyak, termasuk perubahan komposisi saham-saham yang kami pegang dari waktu ke waktu, itu sudah disampaikan secara sangat lengkap melalui program EMP, tapi memang program itu hanya bisa diakses oleh peserta terdaftar. Jadi biar saya publish sebagian diantaranya secara terbuka melalui postingan kali ini, and here we go.

Jadi, setiap bulan sekuritas mengirim dokumen ‘statement account’ (dalam bentuk file PDF, dikirim ke email) yang berisi informasi komposisi porto dan lain-lain. Berikut adalah screenshot nilai awal portofolio kami per akhir Desember 2021, alias awal Januari 2022. Untuk infomasi yang kami anggap tidak relevan/pribadi, seperti alamat domisili, kami sensor. Klik gambar untuk memperbesar. Perhatikan bagian yang ditandai kotak hijau, itu adalah nilai pegangan kas yang belum dibelanjakan saham, nilai total saham yang masih dipegang termasul floating profit/loss, dan total nilai porto (saham + kas).

Kemudian berikut adalah posisi pegangan saham per awal Januari 2022. Sec ID adalah kode saham, Sec Name adalah nama lengkap saham/emiten, Volume adalah jumlah lembar saham yang dipegang (lembar, bukan lot), Avg Price adalah harga beli rata-rata, Closing Price adalah harga penutupan per akhir Desember 2021/awal Januari 2022, Sec Value adalah nilai modal pembelian, Market Value adalah nilai saham termasuk profit/loss, dan Unrealized adalah nilai profit/loss yang belum direalisasikan.

Jadi pada awal tahun 2022, kami dalam posisi memegang ABMM sebanyak 125,200 lembar saham pada harga beli Rp1,599, senilai Rp200,253,000. Kemudian karena pada saat itu harga ABMM di pasar adalah Rp1,420, maka nilainya turun menjadi Rp177,784,000, dan dengan demikian kami (pada saat itu) menderita loss yang belum direalisasikan sebesar Rp22,469,000. Untuk saham-saham lainnya juga sama cara bacanya begitu. Tanda kotak hijau adalah nilai total pegangan saham termasuk profit/loss yang belum direalisasikan, tapi tidak termasuk pegangan kas.

Kemudian berikut adalah screenshot informasi perubahan saldo kas (balance) bulanan, yang disebabkan oleh aktivitas jual beli saham yang kami lakukan, penerimaan bunga atas kas termasuk pajaknya, pengeluaran untuk bea meterai (Rp10,000 per trade confirmation), dan penerimaan dividen, antara bulan Januari s/d Mei 2022. Jadi misalnya untuk info perubahan kas untuk bulan Januari 2022 dibawah ini, maka disitu kelihatan bahwa kami pada tanggal 13 Januari ada jual INKP sebanyak 29,200 lembar (292 lot) pada harga Rp8,400, sehingga diperoleh kas Rp244,421,520, sudah bersih dikurangi trading fee dan pajak penjualan. Kemudian kami juga terima dividen tunai dari PPGL sebesar Rp4,200,000. Informasi perubahan saldo kas ini juga akan menunjukkan jika kami menyetor atau menarik uang kas dari rekeningnya. Namun karena kami tidak melakukan itu, maka tidak ada detail infonya karena memang tidak ada setoran atau penarikan apapun.


Januari

Februari

Maret

April

Mei

Terakhir, berikut adalah informasi nilai portofolio, dan juga posisi pegangan saham per akhir Mei 2022.


Kesimpulan

Dari dokumen-dokumen diatas, maka bisa dilihat bahwa kami mengawali tahun 2022 dengan nilai portofolio Rp1,329,872,627 atau Rp1.3 miliar, dan pada akhir Mei 2022 nilainya tumbuh menjadi Rp2,025,308,173 atau Rp2.0 miliar. Sehingga dengan demikian untuk periode Januari – Mei 2022, kami menghasilkan profit +52.3% termasuk dividen. Catatan penting: Kinerja tersebut masih bisa berubah lagi sampai akhir tahun 2022 nanti, dan tidak bisa dijadikan standar kinerja Avere Investama dalam jangka panjang, baik di masa lalu maupun di masa yang akan datang. Dan memang diatas kami sudah menyampaikan bahwa pada tahun 2021, kami hanya profit +23.9%, dan pada tahun 2020 profitnya lebih kecil lagi hanya +8.3%. Sehingga jika dirata-ratakan maka hasilnya jauh lebih rendah dibanding kinerja pada periode Januari – Mei 2022 diatas.

Sehingga yang ingin saya sampaikan adalah, besar kemungkinan bahwa kedepannya persentase kinerja investasi kami diatas akan turun lagi, dan itu normal. Kemudian posisi pegangan saham juga bisa berubah lagi setiap saat, dimana ketika anda membaca artikel ini maka bisa jadi kami tidak lagi memegang saham-saham tertentu yang disebutkan diatas, dan menggantinya dengan saham lain.

Anyway, postingan ini bertujuan untuk membuka detail bukti transaksi jual beli saham yang kami lakukan, jadi bukan untuk menunjukkan hasil investasi itu sendiri karena normalnya kami hanya melakukan itu setahun sekali pada akhir tahun. Kemudian untuk kedepannya penulis tidak akan membuat postingan seperti ini lagi, sehingga jika anda tertarik untuk ikut melacak aktivitas investasi saham yang kami lakukan maka bisa bergabung dengan program EMP diatas.

***

Jadwal Live Webinar Value Investing, Sabtu 2 Juli 2022, pukul 08.00 – 11.00 WIB. Untuk mendaftar klik disini. Info Telp/WA 0821.1165.7177 (Yanti).

Dapatkan postingan terbaru dari blog ini via email

Komentar

elangfm mengatakan…
Terima kasih atas sharingnya Pak Teguh
Unknown mengatakan…
Salut, Anda investor jantan pak, berani edukasi dg buka portfolio pribadi.
Anonim mengatakan…
Baru tahu ternyata pak teguh termasuk aktif transaksinya, saya pikir invest hold tahunan.
SinergiCyber mengatakan…
saya mengikuti ulasan dan tulisan pak teguh sejak 2015... memang di 3-4 tahun terakhir beliau juga menyampaikan bahwa cari profit di bursa makin susah... terbukti beliau juga di 3-4 tahun lalu juga memperlihatkan portofolionya yg kenaikannya tidak terpaut jauh dg IHSG... jadi kalau kali ini beliau cuan banyak dan meninggalkan IHSG, sy rasa itu wajar banget kaLu beliau mau tunjukkan juga ke pembaca bahwa memang di dunia saham, kadang kita suksess besar kadang juga biasa biasa aja..
Mantep pak teguh...

ttd Wong Fei Hung
Anonim mengatakan…
Mantap yah Pak Teguh, ga malu-malu share kesuksesan pribadi.. Ga kayak group sebelah, tiap hari screenshot floating profit...
Salam Cuan yah, semoga bertahan dalam badai stagflasi. :)
Anonim mengatakan…
investor sejati indo yg jantan, buka porto transparant/terbuka,
salut pak ! sukses!
Transcendental Journey mengatakan…
Loh, saya kira buy and hold minimal setahun bahkan lima tahun atau forever (investor). Ini koq kenyataan transaksinya seperti trading (swing atau position trading, hold untuk beberapa bulan).

Anonim mengatakan…
Ini baru investor beneran brani buka porto, awas ati2 bandar tukang pompom, mana brani buka porto begini, lgsg dah ketauan.. tukang gorengan... hahaha
Mantap pak sukses selalu
Toni mengatakan…
Two tumbs up.

Semoga bp sukses selalu, dan selalu berbagi ilmu kepada yg lain
Anonim mengatakan…
pak inikah porto avere investama, tapi kenapa akunnya bukan nama PT Avere ya pak?
Goyas.blogger.com mengatakan…
Ini pakai aplikasi apa ya

ARTIKEL PILIHAN

Ebook Investment Planning Q3 2024 - Sudah Terbit!

Live Webinar Value Investing Saham Indonesia, Sabtu 21 Desember 2024

Prospek PT Adaro Andalan Indonesia (AADI): Better Ikut PUPS, atau Beli Sahamnya di Pasar?

Mengenal Investor Saham Ritel Perorangan Dengan Aset Hampir Rp4 triliun

Pilihan Strategi Untuk Saham ADRO Menjelang IPO PT Adaro Andalan Indonesia (AADI)

Prospek Saham Samudera Indonesia (SMDR): Bisakah Naik Lagi ke 600 - 700?

Saham Telkom Masih Prospek? Dan Apakah Sudah Murah?