Begini Dampak Akuisisi Pinehill Terhadap Masa Depan Indofood CBP (ICBP)

Pada tanggal 22 Mei 2020 kemarin, anak usaha Grup Salim, PT Indofood Consumer Brand Products, Tbk (ICBP), mengumumkan bahwa perusahaan akan mengakuisisi Pinehill Company Ltd, sebuah perusahaan yang juga dimiliki oleh Grup Salim, yang bergerak di produksi dan pemasaran mi instan merk ‘Indomie’ di beberapa negara yakni Arab Saudi, Nigeria, Mesir, Turki, Serbia, Ghana, Maroko, dan Kenya. Jadi dengan akuisisi ini, maka ICBP akan menjadi perusahaan skala internasional, dengan potensi pasar lebih dari 1 milyar penduduk termasuk Indonesia. Tapi masalahnya, dengan harga akuisisi yang tampak sangat-sangat tinggi yakni $3 milyar, dimana sebagian besar diantaranya diambil dari utang, maka ICBP dalam hal ini tampak dirugikan karena harus menanggung beban utang yang sangat besar. Tapi benarkah demikian? Simak analisa lengkapnya disini.


Btw untuk minggu ini tadinya penulis mau menyajikan analisa lanjutan untuk Bank BRI (BBRI), tapi berhubung masalah ICBP ini lebih urgent, maka soal BBRI kita lanjut lagi minggu depan. Santai saja.

Nah, jadi buat temen-temen yang pegang atau mengincar ICBP (dan juga INDF), maka setelah menonton videonya, bagaimana kesimpulannya?

***

Ebook Market Planning edisi Juni 2020 sudah terbit! Dan anda bisa memperolehnya disini, tersedia diskon khusus selama IHSG dibawah 6,000, dan juga gratis tanya jawab saham/konsultasi portofolio untuk subscriber.

Follow akun resmi penulis di media sosial, klik 'View on Instagram' berikut ini: Instagram

Komentar

Unknown mengatakan…
Tanya pak teguh
Td ulasan anda bilang kalo group salim lagi butuh dana besar buat ngembangke indomie di pasar global. Brart dalm hal ini kn yg butuh dana pinehil. Pdhl sprt yg kit tahu, yg trima duit dari icbp bukn pinehil. Tp pemilik pinehil itu sndiri. Gmn carane pinehil ngembangke bisnisnya klo emitennta ga trima duit yg 40T td.
Anonim mengatakan…
setelah nonton videonya, akan WnS dulu mas Teguh
lagi ngejar suspect tenbagger masa covid
kalo kagetan bisa bikin spread porto tambah lebar
Teguh Hidayat mengatakan…
Pertanyaan bagus. Jadi begini. Ketika Grup Salim melalui ICBP meminjam ke bank (ingat bahwa ICBP dan Pinehill sama-sama dimiliki Grup Salim), maka akan ditanya dua hal: Dananya buat apa, dan jaminannya apa. Kalau Grup Salim menjawab 'Untuk bayar akuisisi Pinehill', sedangkan yang terima duit akuisisinya sejatinya mereka juga, maka bank gak akan kasih pinjaman. Sekarang bayangkan anda pinjam dana ke bank untuk beli rumah, padahal rumah itu milik anda sendiri. Kira-kira bank bakal ngasih gak?

Jadi Grup Salim akan jawab, dananya buat mengembangkan Pinehill, dan jaminannya aset Pinehill+ICBP. Sebab aset milik Pinehill saja memang terlalu kecil untuk dijadikan jaminan utang sebesar itu. Grup Salim kemudian bisa menyuntik kembali dana tersebut ke Pinehill, bisa dalam bentuk setoran modal, utang dengan bunga ringan, dst, kali ini melalui ICBP karena Pinehill sudah dibawah ICBP. Ceritanya baru berbeda jika akuisisi itu dibayar full oleh ICBP sendiri tanpa melibatkan pihak ketiga (bank), maka memang bisa saja Grup Salim dalam hal ini mengambil keuntungan, yang disisi lain merugikan ICBP.

Kemudian perhatikan juga adanya JAMINAN bahwa jika laba Pinehill tidak mencapai target, maka harga akuisisinya akan diturunkan, yang itu artinya pinjaman yang diterima ICBP dari bank juga akan berkurang. Jaminan ini pasti diminta oleh pihak bank, dimana mereka juga punya hitung-hitungan soal berapa kredit yang akan diberikan ke ICBP (untuk akuisisi/pengembangan Pinehill). Sehingga jika kinerja Pinehill dalam di tahun 2020 dan 2021 nanti tidak sesuai target, maka nilai pinjaman yang diberikan juga harus diturunkan.
Teguh Hidayat mengatakan…
Tapi kesimpulan analisanya BUKAN bahwa ICBP ini bisa langsung dibeli sekarang yap. Boleh coba tonton videonya sampai selesai, terutama di 4 menit terakhir.
Indra mengatakan…
Bunga pinjaman dari uang $2M kalau bunganya 7% berarti sekitar $140jt.
Sedangkan jaminan laba nya sekitar $125jt. 😅
Saya gk hapal kalau sekelas icbp bisa dapat fasilitas bunga berapa % dari bank / nerbitin obligasi.
Tapi akusisi 3M kayaknya bakal jadi beban banget di pos pembiayaan
Nopal mengatakan…
Wah responsif banget pak teguh, terimakasih pak
Adi chairul mengatakan…
Pak teguh, bagus sekali analisa penjelasan ya masuk akal dan dapat diterima. Hanya saja penanam modal yg panik selling banyak jual karena DER ICBP akan besar, negatif thinking dikedepankan dan menjadi sentimen negatif. Saya baru saja beli sedikit lot saat ARB yg sebelumnya blm ada koleksi saham ICBP, sebaiknya wait and see sampai titik jenul jual atau bottom baru beli lg ya pak. Mohon masukkannya. Terima kasih
Dudi mengatakan…
Maaf Pak Teguh yang jadi pertanyaan saya, kenapa gak sejak awal saham Pinehill langsung saja dimiliki oleh ICBP kenapa harus lewat nama Antoni Salim terlebih dahulu? Kan jadinya dua kali kerja.
Unknown mengatakan…
Tp kalo sampe lewat setoran modal. Apa ga malah merugikan investor ritel. Krna akan ada rigth issue. Yg artinya investor ritel jg harus setor duit ke icbp jg.
Btw, trmksh atas jwabannya
Unknown mengatakan…
Mohon tanya Pak Teguh,

Sebenarnya setelah akuisisi ini, seberapa besar prosentase laba
pinehill yang nantinya bisa dikonsolidasikan ke ICBP,
mengingat bahwa saham pinehills di perusahaan produsen indomie
di negara2 tersebut tidak 100%.

Terima kasih
Anonim mengatakan…
pemegang saham pinehill kan AS dan pihak lain. uang hasil penjualan pinehill kan masuk ke AS dan pihak lain itu. gimana bisa uang hasil penjualan digunakan utk mengembangkan pinehill? apakah maksudnya nanti AS setelah menerima uang hasil penjualan sahamnya di pinehill trs uangnya akan dimasukan lagi ke ICBP buat mengembangkan pinehill?
Anonim mengatakan…
Beban Bunga Hutang Bank bgmn Pak Teguh? harus diperhitungkan juga tuh
Seno mengatakan…
Jadi utk ICBP layak beli or layak jual pak Teguh
Winardi mengatakan…
Mau tanya dong
Krlanjutan pertanyaan di atas. Apabila dana nya akan dibsetor kembali oleh salim dalam pinjaman lunak. Berarti hutang icbp plus pinehill akan jadi double dong. Bayar bunga ke bank dan bayae bunga ringan ke grup salim. Apakah benar begini? Dan apabila berupa setoran modal, berarti porsi kepemilikan publik di icbp terdilusi dan porsi salim membesar ? Biasanya ini kan hanya bisa terjadi dengan right issue
Budi hermawan mengatakan…
Pak Teguh apa tidak sebaiknya kita menjauh saja dulu dari dunia persahaman ini? Detik hari ini menukilkan tulisan dari ahli virus ttg kemungkinan tdk ditemukannya virus. Bahkan andai ditemukan pun akan percuma karena covid 19 ini pintar dan cepat bermutasi. Jadi tampaknya bakalan panjang pandemi besar ini. Otomatis bakal berdampak buruk thdp dunia persahaman ini. Bukan tdk mungkin saham2 akan turun terus nilainya...selama pandemi terus memburuk, vaksin blm ditemukan, virus virus bermutasi...
iwan mengatakan…
tanya pak Teguh,
bagaimana efeknya dgn saham INDF. kebetulan saya baru cicil sahamnya. tp sementara stop krn kasus ini.
terimakasih sebelumnya.
Priyojtmk@gmail.com mengatakan…
Pak teguh.. Mohon anda review laporan keuangan UCID Q1 2020...karena menurut saya ada yang aneh di laporan laba rugi yang saya belum mampu untuk paham....terdapat kerugian selisih kurs sangat besar dibanding periode sebelumnya...
Anonim mengatakan…
ICBP dengan equitas 27,3 trilyun, beli pinehill dan bayar setidaknya 2,35 milyar USD ( kurang lebih 34 Trilyun, asumsi kurs Rp. 14.500 ), dan sebagian dari pinjaman, pertanyaannya, institusi keuangan yang mana yg mau kasih pinjaman yg melebihi equitasnya. demikian pertanyaan saya pak teguh. terima kasih
GOLD FOR MONEY VALUES mengatakan…
Analisa saya begini...

ICBP main cantik,,, dan berpotensi menjadi market leader mie instand didunia dengan mengambil pasar timur tengah dan afrika... saat ini cara mengambilnya dengan utang, pinjam, kemudian beli perusahaan luar tsb shingga menjadi milik ICBP,, konsekuensinya DER naik..

nanti ICBP akan menurunkan DER dengan cara Right Issue di indonesia dengan harga 6000 - 8000 rp/lbr maybee.. padahal harga saham saat pelaksanaan right issue bisa mencapai 12.000. siapa yg menjadi pembeli siaga? ya tentu bos salim...secara dah ada cash jumbo dia..

Kemudian DER turun, Laba konsolidasi ICBP tahun berikutnya sudah masuk dari pasar luar tsb.. naik..

Kesimpulannya .. ICBP akan dijadikan induk dari produk Indomie di seluruh Dunia Persilatan..

Cheers
pak tani gunung mengatakan…
melihat potensi pasar pinehill yang sangat besar di 8 negara tadi plus history marketing indomei di berbagai negara, saya optimis ini transaksi yang sangat menguntungkan buat ICBP ditambah lagi target laba yang realistis dan harga akuisisi bisa disesuaikan jika pinehill gagal memenuhi target laba.

mantab dibeli sekarang buat longterm, mumpung harga lagi drop
adindah mengatakan…
Dengan tambahan hutang sebanyak itu apakah tidak aneh tidak diketahui sumbernya dari mana mas?
Chikal Galih K mengatakan…
deutsche bank pak
Emir mengatakan…
Ditambah pangsa pasar indomie di timur tengah lumayan besar.

ARTIKEL PILIHAN

Ebook Investment Planning Q3 2024 - Sudah Terbit!

Live Webinar Value Investing Saham Indonesia, Sabtu 21 Desember 2024

Mengenal Investor Saham Ritel Perorangan Dengan Aset Hampir Rp4 triliun

Penjelasan Lengkap Spin-Off Adaro Energy (ADRO) dan Anak Usahanya, Adaro Andalan Indonesia

Prospek Saham Samudera Indonesia (SMDR): Bisakah Naik Lagi ke 600 - 700?

Saham Telkom Masih Prospek? Dan Apakah Sudah Murah?

Saham BBRI Anjlok Lagi! Waktunya Buy? or Bye?