Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Investasi vs Melunasi Utang: Mana Yang Harus Didahulukan?

Gambar
Kemarin penulis menerima satu pertanyaan menarik, ‘Pak Teguh, saya seorang karyawan yang tiap bulan menyisihkan gaji untuk diinvestasikan di saham. Disamping itu saya juga menerima bonus tahunan diluar gaji sebesar kurang lebih Rp60 juta. Uang bonus ini sebaiknya saya setor juga ke sekuritas, atau dipakai untuk melunasi utang terlebih dahulu? Soalnya rumah saya masih KPR, dan juga masih ada cicilan mobil.’ Nah, berhubung sekarang ini investasi saham tidak lagi monopoli para pengusaha yang biasanya gak punya masalah dengan cashflow sehari-hari dan juga gak punya utang pribadi (kecuali terkait usahanya), melainkan juga para karyawan atau bahkan juga mahasiswa yang masih belajar mengatur keuangan, maka pertanyaan ini menjadi penting untuk dijawab. Okay, kita langsung saja.

Seminar Value Investing Advanced, Surabaya, 1 September 2019

Gambar
Dear investor, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan kelas investasi saham dengan tema: ‘ Value Investing, Advanced ’, di Surabaya, Minggu 1 September 2019 . Tidak seperti kelas seminar yang biasanya, pada sesi kelas kali ini kita tidak lagi membahas cara membaca laporan keuangan, atau cara menghitung valuasi saham, melainkan lebih dalam lagi terkait strategi menghadapi  koreksi pasar , cara menemukan saham atau sektor yang bakal ‘naik panggung’, cara merespon aksi korporasi emiten, dst. Berikut materi selengkapnya:

Seminar Value Investing, Surabaya, 31 Agustus 2019

Gambar
Dear investor, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan kelas investasi saham dengan tema:  ‘Value Investing – Investasi Saham untuk Tabungan Jangka Panjang’  di  Surabaya, Sabtu 31 Agustus 2019. Di seminar ini pada intinya kita akan belajar tentang pengertian investasi saham (dan apa bedanya dengan trading), konsep & pengertian value investing, cara menilai fundamental perusahaan, cara menghitung harga wajar saham, hingga cara menabung saham untuk simpanan aset jangka panjang. Berikut kisi-kisi materi selengkapnya:

Legacy Stock Series: Mayora Indah

Gambar
PT Mayora Indah, Tbk (MYOR) hingga Kuartal II 2019 melaporkan laba bersih Rp807 milyar, dimana laba tersebut naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp736 milyar, dan mencerminkan annualized ROE 17.6%, atau cukup bagus. Kemudian jika kita telisik kinerja perusahaan dalam lima tahun terakhir, maka sejak tahun 2014 lalu laba MYOR konsisten naik terus setiap tahunnya, dan demikian pula ekuitasnya tumbuh signifikan dari Rp4.1 trilyun menjadi terakhir Rp9.2 trilyun. A wonderful company indeed, tapi kenapa sahamnya justru malah turun banyak dalam setahun terakhir?

Ebook Investment Planning – Kuartal II 2019

Gambar
Dear investor, seperti biasa setiap kuartal alias tiga bulan sekali, penulis membuat buku elektronik (ebook, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental  saham-saham pilihan , yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan para emiten untuk periode  Kuartal II 2019 . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda (dan juga bagi penulis sendiri) untuk memilih saham yang bagus untuk trading jangka pendek, investasi jangka menengah, dan panjang.

Misteri Saham Sritex (SRIL)

Gambar
PT Sri Rejeki Isman, Tbk, atau lebih dikenal dengan Sritex (SRIL) , menjadi emiten pertama yang merilis laporan keuangan (LK) untuk periode Kuartal II 2019, dimana hasilnya sekilas tampak sangat baik: Labanya naik menjadi US$ 63 juta dibanding US$ 56 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya, dengan annualized ROE mencapai 21.8%. Disisi lain pada harga saham 340, PBV-nya cuma 0.9 kali, dengan PER 3.9 kali. Dengan indikator fundamental seperti itu, maka harusnya sahamnya bakal langsung lompat segera setelah LK-nya keluar, dan memang pada hari ini SRIL sempat lompat ke 352 dengan volume transaksi yang sangat besar (lebih dari 2 milyar lembar saham), tapi somehow  dia balik lagi ke 340, sebelum akhirnya ditutup di 344. Kemudian jika kita perhatikan pergerakan sahamnya selama setahunan terakhir, maka SRIL memang nyaris tidak pernah beranjak dari level 340 – 350, tak peduli IHSG naik atau turun, dan tak peduli meski saham-saham lain dengan kualitas fundamental yang sama sudah pada ...

Bank BTN, dan Prospek Program Sejuta Rumah

Gambar
Di semua negara di seluruh dunia, salah satu sektor usaha yang paling menguntungkan  adalah perbankan. Karena segala jenis usaha lainnya di negara yang bersangkutan pasti membutuhkan jasa perbankan, baik itu untuk transaksi keuangan maupun kebutuhan pendanaan. However, industri perbankan pada satu negara tertentu biasanya hanya didominasi oleh beberapa pemain saja. Termasuk di Indonesia, dimana lebih dari 70% aset perbankan disini dikuasai oleh empat emiten yakni Bank BCA (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), Bank BRI (BBRI), dan Bank BNI (BBNI). Alhasil, meski tadi diatas dikatakan bahwa sektor perbankan terbilang menguntungkan, namun bank yang benar-benar membukukan profit jumbo setiap tahunnya hanyalah empat bank diatas saja. Sedangkan diluar itu, mereka seringkali harus puas dengan return on equity kurang dari 12% setiap tahunnya, itupun tidak konsisten/kadang bisa rugi pada tahun-tahun tertentu.

Rekaman Seminar Value Investing & Private Class, Juni 2019

Gambar
Dear investor, penulis pada hari Sabtu, tanggal 22 Juni kemarin menyelenggarakan seminar investasi saham dengan tema: ‘Value Investing – Investasi Saham untuk Tabungan Jangka Panjang’, disusul pada hari minggu-nya, tanggal 23 Juni, kelas private dimana kita banyak berdiskusi tentang investasi saham pada umumnya, dan value investing pada khususnya. Suara penulis ketika mengisi dua kelas diatas direkam dari awal sampai akhir, dan anda bisa memperolehnya dengan ketentuan sebagai berikut.

Pernah Dengar Istilah Zona Nyaman? Dalam Dunia Investasi Saham, Ini Penjelasannya

Gambar
Menurut Wikipedia, comfort zone, atau zona nyaman, adalah kondisi psikologis dimana seseorang merasa aman dan nyaman dengan lingkungannya, dan jarang mengalami stress atau gelisah. Menurut Casandra Brown, penulis buku The Gift of Imperfection, zona nyaman adalah keadaan dimana kita hanya mengalami sedikit ketidakpastian, tidak mengalami kekurangan (akan kebutuhan sehari-hari/kebutuhan pokok), dan tidak rentan terhadap situasi atau peristiwa yang berbahaya. Zona nyaman adalah keadaan dimana kita memiliki kendali penuh atas diri kita sendiri, dan lingkungan sekitar.