Soechi Lines
IHSG, seperti yang anda
ketahui, dalam sebulanan terakhir terus bergerak naik ke level rekor
tertingginya, atau istilahnya break new high, dan kalau anda baca-baca
lagi tulisan di blog ini sejak Desember 2016 lalu (mulai dari artikel yang
ini tentang Aksi Damai 212, hingga terakhir soal kunjungan Raja
Salman) maka kenaikan IHSG ini tidaklah mengejutkan, karena sejak awal sudah
banyak tanda-tandanya. Dalam kondisi ini maka hampir semua saham bagus di BEI berlomba-lomba
untuk naik, sebagian diantaranya bahkan sudah naik sejak Januari kemarin, sehingga
jika anda sudah ambil posisi sejak akhir 2016 lalu maka sekarang ini porto anda
seharusnya sudah membukukan keuntungan yang cukup baik.
Tapi.. Hey, bagaimana
kalau saya baru mau belanja sekarang? Masih adakah saham bagus yang bisa
dibeli? Well, bagaimana kalau penulis bilang bahwa pilihannya masih ada banyak?
:D Okay baiklah, disini kita akan bahas satu diantaranya: Soechi Lines (SOCI).
Soechi Lines adalah
perusahaan kapal spesialis pengangkutan minyak, gas, kimia, dan FSO (floating,
storage, offloading). Meski awalnya berstatus sebagai pemain kelas
menengah, namun SOCI sekarang ini sudah ‘naik kelas’ menjadi salah satu
perusahaan jasa pelayaran terbesar di Indonesia. Hingga Kuartal II 2016,
perusahaan memiliki armada 35 unit kapal berbagai ukuran, termasuk 2 unit kapal
tanker minyak dengan kapasitas angkut 300 ribu ton, dimana SOCI merupakan
perusahaan swasta pertama di Indonesia yang memiliki kapal dengan kapasitas
sebesar itu. Selain bisnis pelayaran, SOCI juga merupakan satu dari sedikit
perusahaan kapal di Indonesia yang memiliki galangan kapal-nya (shipyard)
sendiri yang menyediakan jasa perbaikan dan perawatan kapal, termasuk juga
membuat kapal baru, baik itu untuk digunakan oleh SOCI sendiri maupun untuk
dijual. Shipyard tersebut berlokasi di Pulau Karimun, Provinsi Kepulauan Riau
(sangat dekat dengan Selat Malaka, yang notabene merupakan salah satu jalur
pelayaran paling sibuk di dunia), dan berstatus sebagai shipyard terbesar di
Indonesia dengan total luas area 200 hektar.
Kapal 'Success Challenger', salah satu tanker minyak kapasitas besar milik PT Soechi Lines |
Yang menarik dari SOCI,
sekaligus membedakannya dengan perusahaan kapal lain, adalah kemampuannya untuk
terus berekspansi ketika industri perkapalan sebenarnya sedang berdarah-darah dalam
beberapa tahun terakhir karena penurunan harga minyak, yang mencapai titik
terendahnya pada awal tahun 2016 lalu. Sejak minyak anjlok di tahun 2008, ada
banyak perusahaan kapal yang lebih sibuk berurusan dengan utang-utangnya
ketimbang katakanlah menambah armada kapal baru, beberapa diantaranya bahkan
bangkrut sama sekali, dan sampai sekarang situasinya masih demikian. Namun SOCI
berbeda. Pada tahun 2009, perusahaan justru berani masuk ke bisnis shipyard,
yang tetap beroperasi dengan lancar sampai sekarang. Pada tahun 2010, SOCI
memiliki 27 unit kapal dengan total kapasitas angkut 568 ribu ton, dan jumlah
itu meningkat menjadi 35 unit kapal dengan total kapasitas 1.46 juta ton pada
Kuartal II 2016 (plus perusahaan sukses go public pada tahun 2014,
ketika itu dengan harga saham perdana Rp550).
Dan seiring dengan
kembali stabilnya harga minyak serta komoditas lainnya dalam setahunan
terakhir, maka SOCI juga lebih agresif lagi dalam berekspansi. Pada Desember
2016 dan Februari 2017, SOCI membeli 3 unit kapal baru, sehingga perusahaan
sekarang memiliki 38 unit kapal dengan total kapasitas 1.57 juta ton. Melalui
shipyard-nya, pada Desember 2016 perusahaan meluncurkan floating dock berkapasitas
12 ribu ton, sehingga sekarang SOCI mampu menyediakan jasa perawatan dan
perbaikan kapal dengan kapasitas hingga 50 ribu ton. Pada Februari 2017, SOCI
menyelesaikan pembangunan 1 unit kapal berkapasitas 4 ribu ton, dan pada Mei
nanti perusahaan akan menyelesaikan pembuatan salah satu dari 3 unit kapal
pesanan PT Pertamina.
Kabar baiknya, berbagai
ekspansi diatas tetap dikerjakan dengan hati-hati dan tanpa mengambil utang
yang berlebihan. Contohnya, SOCI hanya membeli kapal baru jika ada permintaan
dari customer. Dan ketika perusahaan membuat kapal baru untuk dijual, maka
biaya pembuatannya berasal dari termin pembayaran yang dilakukan oleh calon
pembeli, dimana pembayarannya dilakukan secara bertahap mengikuti progress pembuatan
kapal itu sendiri. Dengan cara inilah, rasio leverage SOCI tetap terjaga
di level aman, dimana hingga akhir tahun 2016, perusahaan mencatat total
kewajiban US$ 261 juta, atau masih lebih rendah dibanding ekuitasnya yakni US$
295 juta. Disisi lain, ekspansi penambahan kapal yang dilakukan perusahaan
menunjukkan bahwa permintaan jasa sewa kapal kembali meningkat, dan SOCI
menjadi satu dari sedikit perusahaan kapal yang mampu menangkap peluang
tersebut (karena, seperti yang sudah disebut diatas, perusahaan kapal yang lain
lebih sibuk gali lobang tutup lobang).
Kesimpulannya, SOCI
memiliki prospek yang cerah, terutama kalau kita lihat adanya pembangunan
kilang-kilang minyak baru yang tentunya akan membutuhkan jasa angkutan kapal
(termasuk kilang minyak di Cilacap senilai US$ 6 milyar, kerjasama antara
Pertamina dan Aramco), selain karena perusahaan juga memiliki track record
kinerja yang konsisten dimasa lalu, dimana pendapatan serta laba bersihnya naik
terus dari tahun 2012 hingga 2015, dan baru turun pada tahun 2016 kemarin (pada
tahun 2016, SOCI membukukan laba bersih US$ 21 juta, turun dari tahun 2015
sebesar US$ 41 juta). Penurunan kinerja perusahaan dalam setahun terakhir ini
mungkin tampak buruk, tapi mari kita perhatikan lagi: Pertama, pendapatan SOCI
memang turun pada tahun 2016, namun pada tahun 2016 inilah harga minyak menyentuh
titik terendahnya yakni US$ 27 per barel pada Januari. Tapi sekarang, seperti
yang bisa anda lihat, harga minyak sudah stabil di kisaran US$ 50 per barel.
Kedua, pada tahun 2016
SOCI menjual dua unit kapalnya senilai total US$ 17.6 juta, namun hanya pada
harga US$ 7.5 juta saja, sehingga perusahaan membukukan rugi US$ 10.1 juta.
Ketiga, dari bisnis shipyard-nya, SOCI juga membukukan kerugian kurs US$ 2
juta. Alhasil jika tidak ada dua akun kerugian tersebut, maka sejatinya laba
bersih SOCI tercatat sekitar US$ 33 juta, atau masih turun dibanding tahun
2015, tapi penurunannya tidak terlalu besar.
Tapi apapun itu,
penurunan laba bersih SOCI menyebabkan sahamnya langsung turun, dari 500-an
hingga sempat menyentuh 270 pada Februari 2017 lalu. Kabar baiknya, pada harga
270 tersebut PBV SOCI tercatat hanya 0.5
kali, alias sudah sangat murah, tentu saja. Dan kalau kita pelajari lagi
prospeknya diatas, plus fakta bahwa penurunan kinerja SOCI pada tahun 2016 lalu
lebih karena industrinya lagi sepi plus peristiwa force majeure penjualan
kapalnya (penulis tidak tahu apa yang menyebabkan SOCI menjual kapalnya dalam
posisi rugi, tapi kalau melihat bahwa perusahaan juga menerima pembayaran klaim
asuransi pada tahun 2016 tersebut sebesar US$ 6 juta, maka mungkin itu karena
kapalnya mengalami kerusakan serius atau semacamnya, sehingga terpaksa dijual),
maka untuk tahun 2017 ini dan seterusnya, dengan asumsi SOCI tidak kena force
majeure lagi, maka perusahaan berpeluang untuk kembali mencetak kinerja bagus
lagi seperti dulu. Yup, secara fundamental, SOCI ini jauh lebih baik dibanding Buana Listya
Tama (BULL) yang sudah kita bahas minggu lalu, dimana SOCI ini konsisten
membukukan ROE 15 – 20% di masa lalu, namun valuasi sahamnya sama murahnya.
Tapi masalahnya
sekarang SOCI ini bukan di harga 270 lagi, melainkan sudah naik ke 384. Jadi
gimana tuh? Well, kenaikan signifikan SOCI sejak dua mingguan terakhir salah satunya
mungkin karena keluarnya berita bahwa Pertamina dalam waktu dekat akan menggelar
tender pengadaan kapal minyak, tidak tanggung-tanggung jumlahnya hingga 45 unit
kapal, dan SOCI sejak dulu sudah dikenal sebagai salah satu klien utama
Pertamina dalam urusan pengadaan kapal ini, plus seperti yang sudah disebut
diatas, perusahaan sendiri sejak beberapa waktu lalu sudah membeli setidaknya
tiga unit kapal baru. Alhasil ketika saham-saham kapal beterbangan pada Jumat,
31 Maret kemarin, namun SOCI yang naiknya paling tinggi.
However, kenaikan saham karena pengaruh news seperti
ini biasanya hanya sementara, jadi dalam waktu dekat SOCI mungkin akan turun
lagi tapi seharusnya gak akan sampai
balik lagi ke posisi dibawah 300, dan ketika itulah anda bisa masuk. Atau
kalaupun anda mau langsung masuk di harga sekarang (karena bisa juga SOCI ini
gak mau turun lagi, who knows? Selain itu di harga 384, PBV-nya masih 0.7 kali),
maka masuknya sedikit saja dulu alias nyicil. Jika semuanya lancar, dan
perusahaan benar-benar mampu men-deliver kinerja yang lebih baik pada Kuartal I
2017 nanti, maka hingga akhir tahun 2017 ini SOCI mungkin akan naik hingga
balik lagi ke posisinya pada awal tahun 2015 lalu (yakni sesaat sebelum IHSG
mulai turun berkepanjangan), yakni 500 – 600. Okay then, let’s see.
PT Soechi Lines, Tbk
Rating Kinerja pada
2016: BBB
Rating Saham pada 384:
A
Disclosure: Ketika artikel ini dipublikasikan, Avere sedang
dalam posisi memegang SOCI di harga Rp328. Posisi ini bisa berubah setiap saat
tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Buletin Analisis IHSG
& Stockpick Saham Pilihan edisi April 2017 sudah terbit! Anda bisa langsung
memperolehnya
disini.
Follow/lihat foto-foto penulis di Instagram, klik 'View on Instagram' dibawah ini:
Komentar
bagaimana jika dibandingkan dengan smbr pak?
tq..
Saya ambil SOCI bbrp bulan lalu
Terima Kasih.
akumulasi yang banyak :D