Investasi Saham: ‘Kaya Sambil Tidur’

Rabu kemarin penulis mengantar keluarga bermain ke Kidzania di Mall Pacific Place, Jakarta. Semalam sebelumnya, ada satu peristiwa menarik: Anak-anak diberi tahu oleh ibu mereka untuk tidur cepat, karena besok harus bangun pagi-pagi agar tidak terlambat berangkat. Dan si teteh beserta adiknya, yang biasanya baru tidur sekitar pukul 8 - 9 malam, malam itu benar-benar tidur cepat dan mereka berdua sudah terlelap sekitar pukul 7.30, dan baru bangun lagi besok paginya.

Kemudian sepanjang perjalanan menuju Kidzania, di mobil anak-anak tidak henti-hentinya bermain, bernyanyi, dan saling mengganggu satu sama lain. Sesampainya disana pun, mereka berlari kesana kemari dan mencoba hampir semua aktivitas permainan yang tersedia. Pada perjalanan pulang, keduanya tidur lelap, tapi begitu sampai rumah mereka lari-lari lagi kesana kemari.

Sampai ibunya sendiri mulai kewalahan, ‘Ini anak-anak kok nggak ada cape-capenya ya?’

Dan penulis bilang, ‘Itu karena mereka tidur nyenyak semalem sebelum berangkat, dan tadi pas dijalan pulang mereka tidur lagi kan? Kalau udah tidur nyenyak gitu, mau sebelumnya capek kaya gimana pasti langsung seger lagi pas bangun.’

Aaaand yup! Kalau anda perhatikan, berbeda dengan orang dewasa yang kadang susah tidur, anak-anak itu gampang banget tidurnya. Dan itulah yang menyebabkan anak-anak itu seperti tidak pernah kehabisan stamina, karena setiap kali mereka sudah capek bermain, maka mereka tinggal tidur saja selama beberapa waktu, dan ‘baterai’ mereka akan terisi penuh kembali. Sementara orang dewasa, meskipun kita sama-sama tidur juga di malam hari, namun tidurnya terkadang tidak nyenyak, atau tidurnya kurang lama (misalnya baru tidur jam 12 malam, dan sudah harus bangun lagi jam 4 pagi). Alhasil ketika kita bangun di pagi hari maka baterai kita sebenarnya belum terisi penuh, sehingga badan masih terasa capek, dan kita jadi malas berangkat ke kantor. Nah, jujur saja, anda pernah mengalaminya bukan? Atau malah sering?

Okay, lalu apa hubungan soal ‘tidur’ ini dengan kegiatan investasi kita di saham?

Dalam satu tulisan di buletin bulanan, penulis pernah menyarankan kepada para member: Jika anda masih pemula, maka sebaiknya hindari saham A, karena dia type saham yang sangat fluktuatif, yang bisa naik hingga belasan persen hanya dalam hitungan hari, dan sebaliknya bisa jeblok hingga belasan persen pula hanya dalam hitungan hari, atau bahkan hanya dalam hitungan jam. Jadi kalau anda tetap membeli saham A ini, maka besar kemungkinan anda setiap harinya akan menghabiskan waktu seharian hanya untuk melihat pergerakan sahamnya dari pagi sampe sore, termasuk pada malam harinya juga nggak bisa tidur, karena deg-degan dan khawatir soal bagaimana pergerakan saham A ini keesokan harinya, apakah bakal naik atau turun. Malah ada juga investor (atau lebih tepatnya trader) yang pada malam hari bukannya tidur, tapi masih juga melototin monitor, untuk melihat pergerakan indeks Dow Jones, EIDO, atau lainnya. Lah kalo gitu terus lalu kapan istirahatnya???

Padahal dalam berinvestasi, tidur nyenyak itu sangatlah penting. Karena itu membantu kita untuk fresh dan recharged ketika bangun di pagi hari, sehingga kita bisa fokus untuk mengerjakan pekerjaan rutin kita yakni menganalisis saham, sehingga akhirnya bisa dihasilkan kesimpulan yang akurat tentang apakah suatu saham layak buy, hold, atau harus dijual. Ketika kita kurang tidur, atau cukup tidur namun tidurnya tidak berkualitas (baca: tidak nyenyak), maka kita tidak akan memiliki cukup stamina untuk mengerjakan analisis-analisis, entah itu analisis fundamental saham, teknikal, analisis IHSG, analisis dari berita-berita yang beredar, dst.

Dan ketika kita tidak bisa menganalisis dengan baik, maka jangan heran jika portofolio kita akhirnya jadi berantakan.

Nah! Jadi ketika Pak Lo Kheng Hong pernah berkata, ‘Saya menjadi kaya sambil tidur’, maka percaya atau tidak, pernyataan beliau itu benar adanya. Karena salah satu pekerjaan kita sebagai investor adalah.. Tidur! Tidurlah yang nyenyak, seperti bayi! Warren Buffett sendiri setiap harinya selalu tidur tepat pukul 22.00, dan bangun pada pukul 05.00 pagi. Sementara penulis sendiri, kalau misalnya ada pekerjaan menulis (karena menulis itu paling enak di malam hari) maka saya kadang tidurnya agak malam, sekitar pukul 23.00, dan tetap harus bangun pukul 05.00 pagi (untuk sholat subuh). Tapi kalau misalnya hari itu penulis gak kemana-mana/dirumah aja, maka penulis kemudian menggantinya dengan tidur siang pada pukul 12.30, tepatnya setelah makan siang (karena, you know, tidur yang paling enak itu kalau sehabis makan). Tidur siang ini sama sekali nggak lama, cuma sampai pukul 14.00, tapi ketika bangun rasanya segaaa...aaar sekali! Setelah pukul 14.00 itulah, kalau memang penulis masih ada kerjaan maka saya bisa langsung nyalain laptop lagi, dan tak berapa lama kemudian semua pekerjaan tersebut, termasuk kalau harus membeli dan menjual saham tertentu, akan selesai dengan baik.

'Tidur seperti bayi'

Dan dalam jangka panjang, tidur yang berkualitas selama delapan jam setiap malam, atau enam setengah jam di malam hari plus satu setengah jam di siang hari, pada akhirnya akan membantu anda untuk melakukan pekerjaan rutin seorang value investor, yakni berburu ‘mutiara terpendam’, dan menghasilkan analisa-analisa akurat yang menghasilkan profit jumbo, seperti yang bisa anda baca di blog ini :) (Well, tidak semuanya profit, tentu saja, tapi sebagian besar lah).

Pertanyaannya sekarang, bagaimana sih caranya biar bisa tidur nyenyak begitu? Setiap malam pula? Well, menurut anda kenapa kok anak-anak gampang sekali untuk tidur nyenyak? Jawabannya ada dua: Pertama, anak-anak biasanya sangat aktif dalam bergerak, dimana mereka senang sekali main perosotan, ayunan, berenang, atau sekedar lari-lari di taman. Dan kedua, mereka nyaris tidak memiliki beban pikiran apapun, karena setiap hari kerjaannya hanya main, main, dan main. Termasuk di sekolah pun, diluar aktivitas belajar seperti biasanya, kegiatan mereka ya hanya bermain.

Jadi kalau kita mau tidur nyenyak, maka pertama, luangkan waktu untuk aktivitas fisik, aktivitas yang bikin anda berkeringat! Kalau misalnya anda gak punya waktu ke gym, maka dirumah (atau dikantor) anda bisa push up, sit up, lari di tempat, hingga berlatih tinju didepan cermin (yup, penulis sendiri suka melakukan itu). Gak usah lama-lama, totalnya cukup 15 menit aja dalam sehari. Atau misalnya ketika anda sudah duduk cukup lama didepan monitor komputer dan merasa capek, maka coba berdiri, lakukan peregangan selama 15 menit. Lakukan itu setiap hari tanpa terlewatkan, dan lihat hasilnya.

Kedua, kurangi beban pikiran anda, entah itu beban pikiran terkait investasi anda ataupun lainnya. Caranya? Ya itu tadi: Kalau anda masih pemula, maka hindari saham-saham yang fluktuatif, dan sebisa mungkin pilih saham-saham type ‘alon-alon asal kelakon’, sehingga anda bisa tidur nyenyak di malam hari karena anda tahu persis bahwa pada keesokan harinya saham anda tersebut gak akan bergerak naik terlalu tinggi, ataupun turun terlalu dalam. Contohnya saham-saham bluechip, yang pergerakannya biasanya ngikut IHSG aja. Normalnya dibutuhkan pengalaman selama beberapa tahun hingga akhirnya anda bisa membeli ‘saham-saham terbang’ tapi tetap bisa tidur nyenyak di malam hari (termasuk tidur siang dengan nyenyak juga). Tapi sebelum itu, you know what to do.

Diluar dua tips diatas, anda mungkin bisa menambahkan tips lainnya lagi soal ‘cara tidur nyenyak’, googling aja ada banyak kok. Tapi intinya ketika nanti anda bisa tidur nyenyak di malam hari, sehingga kemudian bisa mengerjakan analisis saham serta menyusun investment planning pada pagi harinya dengan baik (misalnya ketika sedang musim laporan keuangan, jadi nggak perlu tiap pagi), maka coba deh lihat sendiri hasilnya dalam jangka panjang, anda akan kaget sendiri :)

Anda investor pemula/calon investor? Silahkan baca tips-tips memilih broker/sekuritas di artikel ini.

Follow/lihat foto-foto penulis di Instagram, klik 'View on Instagram' dibawah ini: Instagram

Komentar

Unknown mengatakan…
Pak teguh, sepertinya saham2 konstruksi masih pada tidur nih, kalah pamor sama batubara, apa masih yakin 2017 bakal mengkilap?
Unknown mengatakan…
lanjutkan pak teguh artikel2 bermanfaatnya
jarang bgt investor Indonesia yg ksh artikel2 diluar analisis , malahan menurut saya itu yg penting hehehe
Artikel dan buku Pak Teguh adalah bacaan wajib saya.
Thanks utk pemikiran dan karyanya.

ARTIKEL PILIHAN

Ebook Investment Planning Q3 2024 - Sudah Terbit!

Live Webinar Value Investing Saham Indonesia, Sabtu 21 Desember 2024

Prospek PT Adaro Andalan Indonesia (AADI): Better Ikut PUPS, atau Beli Sahamnya di Pasar?

Mengenal Investor Saham Ritel Perorangan Dengan Aset Hampir Rp4 triliun

Pilihan Strategi Untuk Saham ADRO Menjelang IPO PT Adaro Andalan Indonesia (AADI)

Prospek Saham Samudera Indonesia (SMDR): Bisakah Naik Lagi ke 600 - 700?

Saham Telkom Masih Prospek? Dan Apakah Sudah Murah?