Investor Tukang Jalan-Jalan
Bulan Ramadhan kemarin
terbilang istimewa bagi keluarga penulis dirumah, karena putri kami, yang sudah
menginjak usia 4 tahun, untuk pertama kalinya mulai belajar berpuasa. Sudah
tentu, kami tidak menyuruhnya untuk puasa penuh dari imsak sampai maghrib,
melainkan mulai dari yang menurut kami paling mudah dulu: Pada pagi hari
sebelum berangkat ke Playgroup, si kecil tetap makan roti dan minum susu
seperti biasa, namun ia berangkat ke sekolah tanpa diberi bekal, dan diberi
tahu untuk tidak makan, minum, atau ngemil sampai nanti pulang lagi ke rumah
sekitar pukul 11.00 siang. Setelah sampai dirumah, ia tetap tidak akan dikasih
makan kecuali kalau ia sendiri yang bilang ‘Teteh lapar!’
Dan setelah beberapa
hari ini, si kecil biasanya akan bilang lapar pada pukul 12 siang. Jadi ya
sudah, pada pukul 12 itulah dia boleh ‘buka puasa’. Namun demikian, ia tetap diberi tahu bahwa berpuasa
yang benar itu adalah dari subuh sampai terdengar bunyi adzan maghrib, dimana
kami sebagai orang tuanya menunjukkan/mencontohkan bahwa kami tidak makan dan
minum apapun di siang hari. Dan kami mengatakan pula, ‘Nanti tahun depan kamu
mulai belajar sahur yaaa’.
Nah, ketika kami hanya
menyuruh si kecil untuk berpuasa setengah hari, itupun ‘sahurnya’ pada pukul 7
pagi, maka anda pasti mengerti alasannya: Tidak mungkin bagi anak usia 4 tahun
untuk bisa berpuasa secara penuh. Penulis masih ingat, ketika saya masih duduk
di bangku taman kanak-kanak, maka saya selalu berbuka puasa pukul 12 siang, dan
baru bisa berpuasa secara penuh setelah duduk di bangku sekolah dasar (usia 7
atau 8 tahun). Namun ketika itupun kalau kebetulan ibu penulis bangun kesiangan
sehingga kami tidak sempat untuk makan sahur, maka saya buka puasa pukul 12
siang juga. Penulis baru benar-benar mampu untuk berpuasa secara penuh, entah
itu dengan makan sahur atau tidak, setelah duduk di bangku SMU, tapi ketika
itupun kalau kebetulan kita nggak sahur maka puasanya akan sedikit pake
perjuangan, dan badan akan terasa lemes minta ampun.
Tapi sejak jaman kuliah
sampai sekarang, maka mau sahur atau nggak, saya tetap bisa berpuasa seharian
tanpa hambatan berarti, boleh dibilang nyaris tanpa merasa lapar dan haus, dan
juga bisa kuliah/bekerja seperti biasa. Goal seorang muslim setiap
memasuki bulan Ramadan adalah untuk berpuasa penuh selama 30 hari
berturut-turut tanpa batal sama sekali dan juga tanpa mengganggu aktivitas
sehari-hari, dan penulis baru bisa melakukan itu kurang lebih sekitar 10 tahun
setelah belajar berpuasa untuk pertama kalinya, pada usia 4 – 5 tahun. However,
jika terjadi force majeure dimana kita terpaksa tidak berpuasa pada
hari-hari tertentu, misalnya karena sakit atau datang bulan bagi perempuan,
maka itu juga gak jadi masalah, karena kita bisa menggantinya dengan berpuasa
di bulan yang lain.
Okay, lalu apa
hubungannya hal ini dengan investasi saham?
Ketika anda membeli
saham untuk pertama kalinya, maka
suka atau tidak, anda adalah seperti putri penulis yang berusia 4 tahun tadi,
yang tidak mungkin bisa langsung berpuasa
seharian penuh. Meski demikian, jika anak anda yang berusia 4 – 5 tahun sudah mengerti bahwa berpuasa yang
benar itu adalah dari imsak/subuh sampai maghrib, maka itu sudah cukup! Karena
itu artinya dia sudah mengerti peraturan
dasar dari berpuasa itu sendiri, dan selanjutnya ia tinggal diarahkan secara bertahap untuk mencapai goal-nya,
yakni untuk bisa berpuasa seharian selama sebulan penuh, meski tentunya itu
akan butuh waktu beberapa tahun.
Kembali ke masalah
investasi saham. Dalam berinvestasi, goal-nya, atau lebih tepatnya ultimate goal-nya, adalah
untuk bisa menghasilkan kinerja investasi yang secara konsisten diatas rata-rata kinerja IHSG setiap tahunnya,
atau istilahnya beat the market. Dan sudah tentu, perjalanan untuk
mencapai goal tersebut, dihitung dari ketika anda membeli saham untuk pertama
kalinya, akan cukup panjang. Akan
ada banyak tahapan yang harus anda lalui hingga akhirnya anda akan mencapai
goal diatas, mulai dari belajar menganalisa fundamental, teknikal, belajar
untuk tidak melihat harga saham setiap
hari (ini yang paling sulit), belajar makroekonomi dan industri,
menganalisa arah pasar/IHSG, menentukan batas profit taking dan cut loss, menentukan
kapan waktu beli dan kapan waktu jual, cara membedakan berita yang valid dan
yang sekedar rumor, dan seterusnya. Nah sekarang pake logika saja: Dengan ‘materi
kuliah’ sebanyak itu, maka apakah anda akan bisa langsung menguasai semuanya
dan juga mempraktekkannya secara penuh, tak lama setelah anda membuka rekening
di sekuritas???
Jadi untuk satu atau
dua tahun pertama, maka investor pemula jangan dulu mentargetkan untuk profit
sekian persen, beat the market, trading for living atau apapun itu istilahnya,
karena itu seperti menyuruh seorang anak berusia 4 tahun untuk berpuasa
seharian selama sebulan penuh, which is
impossible. Yang terpenting, pada tahap-tahap awal anda harus memahami konsep dasar dari investasi, tentang
apa itu analisis fundamental, serta bagaimana cara menganalisis saham,
membedakan saham yang bagus dengan yang jelek. Selain itu, lakukan juga trial
and error, plus belajar untuk mengendalikan
emosi, baik itu ketika dalam posisi cuan maupun nyangkut.
Dan ‘tahap-tahap awal’
ini akan juga sekaligus menjadi masa-masa
sulit bagi seorang investor, termasuk anda mungkin akan menderita kerugian. Just remember:
Ketika seorang anak belajar puasa pada usia dini, maka sudah tentu ia akan merasa
lapar, haus, dan bahkan lemas, tak peduli meski ia cuma berpuasa setengah hari.
Beberapa tahun kemudian, setelah dia duduk di bangku SD atau SMP, maka ia akan
sudah mampu berpuasa sehari penuh, tapi ia tetap akan merasa lapar dan haus,
dan mungkin akan menggerutu kalau seorang temannya makan dan minum didepannya.
Namun beberapa tahun berikutnya, yakni setelah ia beranjak dewasa, maka ia akan
bisa berpuasa nyaris tanpa merasa lapar dan haus sama sekali, dan bisa
berangkat kuliah/kerja dengan normal seperti biasa. Pada titik inilah,
seseorang yang berpuasa akan sudah
melewati masa-masa sulitnya, dan dia tidak akan lagi malas-malasan di
kantor, apalagi menyuruh orang lain untuk tidak makan dan minum di depannya
hanya karena ‘Saya lagi puasa!’
Nah, di market juga
sama. Sebagai pemula, anda akan menghadapi masa-masa sulit dimana anda akan
gampang merasa panik, serakah, bingung (kenapa saham gue turun sih???), dan
stress sampai gak bisa tidur, dan itu sangat
normal. Tapi setelah dua atau tiga
tahun, seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan kemampuan anda dalam
berinvestasi, maka pelan-pelan anda tidak akan gampang panik lagi, dan akan memahami sepenuhnya apapun yang anda
lakukan (entah itu buy, hold, atau sell saham tertentu). Kemudian pada
akhirnya, anda akan mencapai ultimate goal-nya, yakni menghasilkan
kinerja investasi yang secara konsisten beat the market, dan ketika
itulah anda akan bisa ongkang-ongkang kaki ketika orang lain masih tetap saja
kalang kabut dalam menghadapi fluktuasi pasar.
And.. trust me. Ketika
anda sudah bisa ‘ongkang-ongkang kaki’ seperti itu, atau dengan kata lain anda
sudah melewati masa-masa sulit, maka kesananya akan enaaaak sekali :) Terutama karena
anda bisa jalan-jalan, makan, tidur, atau terserah deh mau ngapain aja, while
your money works for you!
Namun seperti halnya anda
tidak bisa menikmati pemandangan indah di puncak gunung tanpa mendakinya
terlebih dahulu, maka demikian halnya dalam berinvestasi di saham, anda tidak
akan bisa mencapai posisi dimana anda mampu berinvestasi dengan santai dan
menghasilkan profit yang konsisten, tanpa pernah mengalami masa-masa sulit
sebelumnya. Tapi kalau berdasarkan pengalaman penulis sendiri, masa-masa sulit
ini gak akan terlalu lama kok, cuma dua atau tiga tahun, atau paling lama lima
tahun. Dan kalau menurut anda lima tahun itu terlalu lama, maka coba deh anda
ingat-ingat lagi: Tahun 2011 itu rasanya seperti kemarin bukan?
Komentar
First off I would like to say excellent blog! I had a quick question which I'd like to ask if you don't mind. I was interested to know how you center yourself and clear your mind before writing. I've had a difficult time clearing my mind in getting my thoughts out. I do take pleasure in writing however it just seems like the first 10 to 15 minutes are wasted just trying to figure out how to begin. Any recommendations or hints? Many thanks! hotmail sign in email