Cara Membangun 'Passion' dalam Berinvestasi

Pada hari Minggu ini, berhubung ibunya anak-anak mengajak dua jagoan kami menonton lomba Agustusan, sementara penulis sendiri kurang tertarik untuk ikut lomba panjat pinang atau semacamnya, maka jadilah saya diam saja dirumah, dan mengisi waktu dengan membaca-baca berbagai macam tulisan di internet. Selain membaca segala sesuatu tentang dunia finansial khususnya tentang investasi di pasar saham, penulis juga menyukai sepakbola, kuliner, dan terutama: Sejarah. Jika ada kelas ujian dimana penulis harus menyebutkan siapa saja nama-nama Kaisar dari Dinasti Han di Tiongkok, maka saya akan bisa menjawabnya dengan lengkap, mulai dari Kaisar Gaozu sebagai pendiri dinasti, hingga terakhir Kaisar Xian. Nah, dari sinilah penulis kemudian punya ide untuk menulis artikel ini, yang mudah-mudahan bisa memberi anda sedikit inspirasi.

Semuanya dimulai sejak penulis menyukai sejarah. Entah sejak saya menyukai sejarah, namun membaca sejarah sangatlah menyenangkan. Anda akan merasa seolah-olah sedang terbang menjelajah dan melintasi ruang dan waktu, untuk melihat semua tempat, peristiwa, dan kejadian, mulai dari berkuasanya Raja Menes di Mesir pada 3000 tahun Sebelum Masehi, hingga mendaratnya pasukan sekutu di Omaha Beach di Normandy pada peristiwa Perang Dunia kedua di tahun 1944. Bahkan hanya dengan membaca tulisan sejarah saja, apalagi jika dilengkapi gambar-gambar dan video, maka anda akan bisa berimajinasi, dan membayangkan bagaimana suatu peristiwa sejarah terjadi. Pengalaman seperti ini adalah hampir sama menyenangkannya dengan pergi berlibur ke tempat-tempat yang belum pernah anda kunjungi sebelumnya, seperti berpetualang keliling dunia, tapi bahkan lebih hebat lagi karena anda tidak hanya menjelajah dunia, tapi juga menjelajah waktu hingga ke masa lalu.


Dan sebagai investor di pasar modal, hobi ‘berpetualang’ ini ternyata memberikan banyak sekali keuntungan, contohnya:

1. Membuat anda awet muda

Apakah anda merasa bahwa semakin anda dewasa, maka semakin cepat waktu berjalan? Ternyata itu ada penjelasannya, yakni: Waktu akan terasa cepat berjalan jika kita mengalami peristiwa atau menjalani rutinitas yang itu itu saja, yang sudah sering kita lakukan sebelumnya. Ketika seorang bayi terlahir ke dunia hingga ia tumbuh menjadi seorang anak kecil, ia akan mengalami banyaaaaaak sekali hal-hal yang baru, yang ia belum pernah alami sebelumnya, seperti belajar berjalan, berbicara, minum susu, makan nasi dengan lauk pauknya, dan seterusnya. Hampir setiap peristiwa yang dialami oleh seorang balita adalah merupakan peristiwa yang baru ia alami untuk pertama kalinya, dan itu sebabnya usia nol sampai dengan enam tahun merupakan periode terpanjang dalam kehidupan seorang manusia.

Memasuki usia 6 tahun, seorang anak mulai menjalani sebuah rutinitas, dalam hal ini berangkat sekolah dan lain-lain, namun ia tetap akan mengalami banyak peristiwa dan pengalaman yang baru, seperti untuk pertama kalinya merasa suka kepada lawan jenis ketika sudah berusia belasan tahun. Pada rentang usia enam hingga dua puluh satu tahun, seseorang akan mengalami kombinasi dari peristiwa-peristiwa baru, sekaligus rutinitas yang sama yang harus ia jalani, dimana rutinitas ini menyebabkan waktu berjalan lebih cepat. Alhasil, sebagian besar orang akan merasa bahwa lamanya waktu ketika ia berusia antara 6 – 21 tahun, adalah kurang lebih sama lamanya dengan ketika ia berusia 0 – 6 tahun.

Ketika seseorang beranjak dewasa, maka ia akan mengalami lebih banyak lagi rutinitas, seperti harus kekantor tiap hari, kejebak macet tiap hari, ketemu orang-orang yang sama setiap hari, dan seterusnya. Pada periode inilah seseorang, jika ia tidak mencoba melakukan hal-hal yang baru melainkan terus tenggelam dalam rutinitasnya,  akan mulai merasa bahwa waktu berjalan sangat cepat dan membosankan.

Dan jika waktu sudah terasa berjalan terlalu cepat, maka anda juga akan menjadi lebih cepat tua meski sejatinya, secara usia, anda mungkin masih relatif muda.

Nah, untuk mencegah hal itu terjadi, maka anda bisa melakukan hal-hal yang baru setiap hari, atau paling tidak setiap minggu, setiap bulan, atau minimaaaaaal setiap tahun! Contohnya? Jalan-jalan ke tempat-tempat yang belum pernah anda kunjungi di kota tempat anda tinggal, mencoba restoran baru, nginep di hotel (biar ada variasi, masa tidur di rumah mulu), ketemu orang yang belum pernah anda temui sebelumnya (ini sering sekali penulis lakukan), dan seterusnya. Jika anda punya budget ekstra, maka boleh keliling Indonesia, keliling dunia, termasuk mencoba sate serangga di Vietnam, atau melihat kawanan singa di Afrika Selatan. Dan seterusnya.

Daaan jika anda tidak punya cukup waktu untuk melakukan itu semua, maka anda bisa berpetualang dengan cara membaca. Membaca apa? Ya apa saja! Dengan adanya internet, maka anda tidak perlu lagi repot datang ke toko buku untuk membaca. Pokoknya bacalah sesuatu yang baru, tontonlah video yang belum pernah anda tonton sebelumnya, dan seterusnya. Seperti yang penulis sedang lakukan hari ini, saya hanya dirumah aja membaca-baca artikel sejarah di Wikipedia, dan itu membuat penulis merasa mengalami hal-hal yang baru, dalam hal ini: Baru tahu bahwa keturunan Napoleon Bonaparte hingga saat ini masih menjadi penguasa tidak resmi di Kekaisaran Perancis. Dan masih banyak lagi ‘baru tahu-baru tahu’ lainnya.

And trust me, dalam hal membuat kita menjadi awet muda, it works! Penulis sendiri, setiap kali ketemu orang, maka yang biasanya mereka tanyakan adalah saya ini kelahiran tahun berapa, karena kelihatannya kok masih muda sekali, padahal penulis juga sudah tidak lagi semuda lima tahun yang lalu. Seorang teman pernah ngomong begini, ‘Mas Teguh tadi waktu pake baju rapih ketika mengisi kelas, kelihatannya dewasa sekali. Tapi sekarang setelah ganti pake kaos, kelihatan biasa saja.’ Nah, ‘biasa saja’ disini penulis artikan sebagai masih muda, bahkan cenderung masih seperti anak kecil. Sebab ketika penulis tampil didepan forum seminar, semua orang memanggil saya ‘Pak Teguh’. Tapi setelah saya pake kaos, teman penulis tadi ganti memanggilnya jadi ‘Mas Teguh’.

Lalu apa kaitannya awet muda ini dengan pekerjaan kita sebagai investor? Well, ketika anda secara fisik tampak awet muda, maka demikian pula didalam fisik anda tersebut terdapat jiwa yang juga muda. Dan jiwa muda identik dengan semangat dan passion, yakni passion untuk terus maju kedepan, untuk menggapai sesuatu yang sudah dicita-citakan sebelumnya, dan selanjutnya bekerja keras untuk itu. Tak peduli berapapun usia anda, namun jika anda memiliki passion tersebut, maka anda memiliki jiwa yang masih sangat muda, dimana masih ada banyak petualangan yang akan menanti anda kedepannya.

Dan sebagai seorang investor, keinginan untuk ‘terus maju kedepan’ seperti itu, untuk tidak cepat puas dengan hasil apapun yang diperoleh dan sebaliknya, tidak lekas kecewa ketika mengalami kerugian, adalah bekal yang sangat penting untuk bekerja secara terus menerus dalam menumbuhkan nilai portofolio investasi anda. Percaya atau tidak, pada Annual Letter-nya yang terakhir, yakni tahun 2013, Buffett menulis bahwa pada tahun depan, yakni ketika ia resmi sudah memegang Berkshire Hathaway selama 50 tahun, ia akan menuliskan tentang bagaimana prediksinya tentang kinerja investasi Berkshire, dalam 50 tahun berikutnya lagi. Penulis yakin seyakin-yakinnya bahwa Buffett juga sadar bahwa ia tidak mungkin masih hidup pada 50 tahun lagi dari sekarang, tapi bahkan itu tidak mencegahnya untuk terus maju kedepan, dalam hal ini hingga 50 tahun berikutnya! Dan itulah yang penulis maksud dengan passion, yang biasanya hanya dimiliki oleh orang-orang berjiwa muda, tak peduli berapapun usianya. Sounds great, eh?

2. Membuat anda memiliki wawasan yang luas

Untuk keuntungan yang ini sih sudah tidak perlu dijabarkan panjang lebar lagi. Jika anda senang membaca, maka anda tentunya akan mengetahui banyak hal. Dan sebagai investor saham, ketika anda sudah bisa menikmati pengalaman membaca dokumen-dokumen terkait perusahaan yang anda tertarik untuk membeli sahamnya, maka anda akan mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan tersebut dengan sedetil-detilnya, termasuk sektornya. Sehingga jika anda kemudian memutuskan untuk berinvestasi di sahamnya, maka anda akan memiliki kepercayaan diri yang kuat, karena keputusan anda tersebut didukung oleh informasi yang lengkap. Ada banyak kasus dimana seorang investor mengalami kerugian karena panik langsung cut loss ketika saham yang ia beli turun, karena ia tidak mengetahui secara detail tentang saham tersebut, dalam hal ini perusahaannya, padahal informasi detail tentang sebuah perusahaan bisa diperoleh dari laporan keuangan, laporan tahunan, prospektus, dan dokumen-dokumen lain yang terkait.

Dan ketika penulis mengatakan bahwa anda harus ‘menikmati’ membaca dokumen-dokumen terkait perusahaan, maka penulis tidak bercanda. Anda harus menjadikan kebiasaan membaca tersebut sebagai sesuatu yang menyenangkan, yang membuat anda mengalami ‘baru tahu’ lagi, dan bukannya pekerjaan yang membosankan.

Otak manusia didesain untuk mampu menampung informasi sebanyak-banyaknya, terutama jika informasi tersebut bersifat valid, contohnya data dan fakta kinerja perusahaan di masa lalu. Jadi anda jangan khawatir akan ‘keberatan pikiran’ jika membaca terlalu banyak. Malah justru kalau anda jarang membaca, maka kepala anda akan berisi pikiran yang nggak-nggak. Penulis punya kenalan seorang pensiunan yang belum terlalu senior, masih 50-an lah, tapi sehari-harinya ia hanya diam saja dirumah tanpa melakukan atau memikirkan apapun, dan hasilnya yang ia pikirkan adalah bahwa ia mengalami sakit ini dan itu, padahal sebenarnya ia tidak sakit apa-apa. Tapi justru karena ia berpikir bahwa ia sakit, maka jadinya malah sakit beneran.

Sementara Buffett, dia bisa-bisanya masih sehat walafiat begitu pada usia yang sudah mencapai 83 tahun, dan itu karena setiap hari ia menghabiskan sekitar 4 jam hanya untuk membaca.

3. Membuat anda memiliki kemampuan berimajinasi yang baik

Nah, poin yang ketiga ini adalah mungkin justru merupakan poin yang terpenting. Ketika anda membaca, katakanlah membaca kisah-kisah sejarah, maka pikiran anda akan melayang-layang. Ketika penulis membaca tentang kisah peperangan tertentu, maka jika jalannya perang tersebut ditulis secara detail, penulis akan bisa membayangkan seolah-olah saya ikut ada didalamnya. Dan itulah yang disebut dengan imajinasi. Semakin sering anda membaca tentang apa saja, maka akan semakin baik kemampuan anda dalam berimajinasi. Salah satu buku cerita terbaik yang pernah ditulis, yaitu Harry Potter, mampu membuat pembacanya membayangkan bahwa ia seolah-olah sedang berada di kastil, melihat si tokoh utama sedang mengayunkan tongkat sihir, dan seterusnya (jadi kalau anda hendak melatih kemampuan anak anda dalam berimajinasi, maka berikanlah dia novel Harry Potter).

Dan imajinasi ini sangatlah penting, termasuk dalam hal posisi kita sebagai investor saham. Contoh kecil saja: Bisakah anda membayangkan, meng-imajinasi-kan, bahwa IHSG kita suatu hari nanti, meski itu mungkin butuh waktu bertahun-tahun dari sekarang, akan menembus 10,000? Ketika anda membeli saham tertentu pada harga 1,000, bisakan anda membayangkan bahwa saham tersebut akan naik menjadi 1,500, 2,000, 3,000, dan seterusnya? Jika anda tidak bisa membayangkannya, maka ngapain anda beli sahamnya??? Lalu terakhir yang paling penting, bisakah anda membayangkan bahwa nilai portofolio anda, yang mungkin anda anggap masih kecil pada saat ini, akan menjadi besar suatu hari nanti?

Imajinasi merupakan pangkal dari peristiwa yang benar-benar akan terjadi nantinya. Tidak semua imajinasi, bayangan, atau cita-cita akan menjadi kenyataan, tentu saja. Namun jika untuk membayangkan sesuatu saja, anda tidak bisa, lalu bagaimana mungkin anda bisa membuat sesuatu tersebut menjadi kenyataan?

Kesimpulan

Kombinasi antara passion, wawasan yang luas, hingga kemampuan untuk berimajinasi, pada akhirnya akan sangat membantu anda dalam menata investasi anda di saham, dan bahkan mungkin: Di segala bidang. Dan semua itu bisa anda peroleh hanya dengan satu tips saja: Membaca. Ketika anda sudah bisa menjadikan membaca sebagai gaya hidup, ketika anda sudah menganggap bahwa membaca merupakan petualangan dan bukannya sesuatu yang membosankan, ketika benak anda sudah dipenuhi oleh banyak pengetahuan dan informasi yang bermanfaat ketimbang pikiran-pikiran yang nggak ada gunanya, maka ketika itulah anda sudah siap untuk menjadi besar, entah itu sebagai investor di pasar modal, atau apapun bidang yang anda tekuni.

Dan dengan kemajuan teknologi seperti saat ini, maka anda tidak perlu menyisihkan waktu secara spesifik untuk membaca. Anda bisa membaca dimana saja, dan kapan saja. Berbekal sebuah smartphone, penulis paling suka membaca artikel-artikel di Wikipedia (dan Investopedia) pada malam hari menjelang tidur, ketika berdiri di bis Transjakarta, ketika duduk di cafe menunggu teman datang, atau ketika lagi diem dirumah seperti sekarang.

However, harap bedakan antara membaca dengan browsing-browsing internet gak jelas. Banyak orang yang menggunakan smartphone-nya hanya untuk membuka Facebook, ngerumpi di BBM, atau maen Candy Crush, dan semua itu tentunya bukanlah tindakan yang produktif. Jadi mulai sekarang, anda bisa membuat smartphone anda lebih bermanfaat dengan menggunakannya untuk membaca, tidak hanya seputar pasar modal, tapi tentang topik apapun yang anda tertarik untuk membacanya. What? Anda masih bingung harus mulai baca dari mana? Well, jangan khawatir, anda bisa memulainya dengan membaca-baca artikel yang disajikan di website ini. Coba arahkan kursor anda ke kanan, disitu ada banyak artikel-artikel lama namun masih relevan untuk dibaca.

Hufftt, okay, I think that’s enough. Selanjutnya kita ketemu lagi minggu depan.

NB: Bagi anda yang tinggal di Medan dan Surabaya, penulis akan share lebih banyak lagi topik-topik seperti diatas dengan cara ketemu dengan anda langsung melalui event seminar. Keterangan selengkapnya boleh baca disini (Medan), dan disini (Surabaya).

Komentar

Anonim mengatakan…
Pak teguh, saya udah kumpulin BJTM banyak, Tolong diulas dong pak biar agak terkenal dikit..

Saham ini dividend yieldnya paling tinggi pak di industri dan salah satu yg tertinggi di BEI (10% di 2 tahun terakhir), performa S1 jg tertinggi di industri. Prospek jg bagus mengingat ekonomi Surabaya yg subur.. Valuenya jg bagus dan PER di bawah 8x di 450.

Tapi sayang kurang eksposure! Tolong dikupas pak biar cuan saya tambah tinggi haha
Anonim mengatakan…
sy ndak bisa bayangin, pak Teguh ikut panjat pinang...hehe
hary mengatakan…
sependapat! tulisan yang bagus yang sangat mewakili the real investor.
Anonim mengatakan…
kalo ngebahas kek gini pada ga semangat comment, walo kontent nya aplicable banged dan secara tidak langsung memacu kita tuk menambah wawasan dan ilmu investasi.
mkin musti di bumbuin ulasan emiten :)
Ryo Kusumo mengatakan…
halo mas Teguh, apa kabar?
Satu hal lagi yang tetap bikin awt muda..keep falling in love, falling in love apa saja asalkan itu terhadap apa yang kita sukai. Salah satunya ya pantengin LK atw diskusi saham apa yang lagi murah hehe..

keep paling in lop..
andre mengatakan…
Betul pak. Sejak mulai belajar investasi saham saya jadi rutin baca media bisnis: Kontan, Bisnis.com, Bloomberg.

Ternyata memang wawasan jadi semakin luas, seolah membaca dunia keuangan itu menambah pengetahuan di semua bidang: baik politik, ekonomi, keamanan, kesejahteraan.
Raihan mengatakan…
Gatau relevan atau engga, tp salahkah jika membaca disini saya ganti dengan bermain game?
Dengan bermain game (terutama game RPG) saya merasa wawasan saya bertambah lumayan banyak, membuat saya serasa awet muda (jarang jg bapak2 main game kan), dan pastinya membuat saya sangat banyak berimajinasi..
Itu saja dan terima kasih 😅

ARTIKEL PILIHAN

Ebook Investment Planning Q3 2024 - Sudah Terbit!

Live Webinar Value Investing Saham Indonesia, Sabtu 21 Desember 2024

Prospek PT Adaro Andalan Indonesia (AADI): Better Ikut PUPS, atau Beli Sahamnya di Pasar?

Mengenal Investor Saham Ritel Perorangan Dengan Aset Hampir Rp4 triliun

Pilihan Strategi Untuk Saham ADRO Menjelang IPO PT Adaro Andalan Indonesia (AADI)

Prospek Saham Samudera Indonesia (SMDR): Bisakah Naik Lagi ke 600 - 700?

Saham Telkom Masih Prospek? Dan Apakah Sudah Murah?