Mitrabahtera Segara Sejati
Bagi anda yang sudah hafal dengan gaya investasi penulis, anda mungkin sudah
tahu alasan kenapa penulis membahas saham yang satu ini. Yup, Mitrabahtera
Segara Sejati (MBSS) terlalu menarik untuk diabaikan mengingat valuasinya yang
rendah, yakni PER 4.4 dan PBV 0.7 kali pada harga saham 1,050, sementara tidak
ada yang salah kinerja perusahaan. Hingga tahun penuh 2013, MBSS mencatatkan
laba bersih US$ 39 juta, yang mencerminkan return
on equity (ROE) 16.3%, dan ekuitasnya sendiri bertumbuh 14.4%. Outlook
kedepan? Well, juga no problem.
MBSS adalah perusahaan perkapalan yang menawarkan jasa logistik
terintegrasi bagi perusahaan-perusahaan tambang batubara, dimana MBSS memiliki
kapal barge (tongkang), tug boat, floating crane, hingga support vessel. MBSS juga punya satu
kapal lagi yang khusus untuk mengangkut semen, dengan salah satu pelanggan
tetap milik perusahaan adalah Holcim Indonesia (SMCB). MBSS sudah berdiri dan
beroperasi sejak tahun 1994, dan sejak tahun 2011 menjadi anak usaha Indika
Energy (INDY). Pada tahun 2013, 20% pendapatan perusahaan berasal dari sesama
anak usaha INDY, dalam hal ini PT Kideco Jaya Agung, sementara selebihnya
berasal dari pihak ketiga. MBSS adalah salah satu penyedia jasa logistik utama
bagi perusahaan-perusahaan batubara terbesar di tanah air, seperti Adaro,
Kaltim Prima Coal, Berau Coal, dan Borneo Indo Bara.
Poin menarik bisnis kapal pengangkutan batubara yang dijalani oleh MBSS ini
adalah margin labanya yang besar. Pada tahun 2013, dari pendapatan perusahaan
sebesar US$ 151 juta, beban terbesar yang harus dikeluarkan perusahaan hanyalah
beban bahan bakar dan penyusutan senilai total US$ 50 juta, sementara
biaya-biaya yang lainnya terbilang sangat kecil, dan alhasil bisa diperoleh laba
bersih sebesar US$ 39 juta, sehingga marginnya mencapai 26.1%. Margin yang besar
ini mengingatkan penulis bahwa bisnis penyewaan, entah itu penyewaan kapal atau
lainnya, itu memang menguntungkan, karena kita menjual jasa, bukan produk.
Sebagai contoh, jika anda perhatikan kinerja dari perusahaan-perusahaan
penyewaan menara telekomunikasi seperti Tower Bersama Infrastructure (TBIG) dan
lainnya, mereka juga memiliki margin laba yang besar. Disisi lain, nilai
penyusutan yang terjadi pada kapalnya sama sekali tidak besar, dimana
kapal-kapal milik MBSS masih bisa digunakan hingga belasan tahun kedepan.
Pertumbuhan MBSS dalam dua tahun terakhir ini juga terbilang mengesankan,
terutama mengingat kondisi industri batubara yang sedang lesu. Pada akhir tahun
2011, modal bersih MBSS tercatat US$ 178 juta, dan di tahun 2013 tumbuh menjadi
US$ 236 juta, atau naik total 32.6% dalam dua tahun, padahal sektor batubara
justru sedang mengalami masa-masa sulitnya pada periode 2011 – 2013 tersebut.
Untuk kedepannya, MBSS masih memegang kontrak logistik batubara senilai sekitar
US$ 250 juta, itupun dengan asumsi bahwa perusahaan tidak memperoleh kontrak
baru sepanjang tahun 2013. Alhasil, pendapatan perusahaan untuk tahun 2014 ini
dipastikan masih aman.
Nah, diatas sudah disebutkan bahwa MBSS ini menarik karena valuasinya yang
sangat rendah dari sisi PER dan PBV. Termasuk, jika dilihat dari besaran
dividen yang dibayarkan perusahaan pada tahun 2013 lalu yakni sebesar Rp50, maka
dividend yield-nya mencapai hampir 5%, padahal ketika itu MBSS hanya membagikan
22% labanya sebagai dividen. Untuk tahun ini seharusnya perusahaan akan
membagikan dividen pada jumlah yang paling tidak sama, mengingat labanya masih
naik.
Dan fakta lainnya yang mungkin perlu anda perhatikan adalah bahwa pada
tahun 2012 lalu, INDY telah mengeluarkan Rp1.4 trilyun untuk mengakuisisi 51%
saham MBSS ini, atau setara Rp1,630 per saham, alias jauh lebih tinggi dibanding
harga sahamnya pada saat ini yakni 1,050. Entah apakah dengan demikian INDY
bisa dikatakan nyangkut di MBSS, tapi yang jelas pada harga saham 1,630, PBV
MBSS pada saat ini adalah 1.1 kali, dan itu masih relatif murah mengingat track
record laba MBSS yang rata-rata mencapai 15 – 20% dari modal bersihnya setiap
tahun (tahun 2009 malah sempat 35%).
Jadi dengan asumsi bahwa di tahun 2014 ini MBSS akan kembali mencatatkan
laba yang paling tidak sama dengan labanya saat ini (ini adalah asumsi konservatif,
dengan menganggap bahwa sektor batubara masih akan tetap lesu seperti sekarang),
maka ekuitas MBSS juga akan tumbuh sekitar 15% menjadi US$ 280 juta. Alhasil nilai riil dari 51% saham MBSS yang
dipegang INDY akan menjadi US$ 143 juta alias Rp1.4 trilyun, atau setara Rp1,760 per saham, sehingga bisa
dikatakan bahwa INDY akan balik modal pada tahun depan. Btw ingat bahwa kita
bicara soal nilai perusahaan disini, dalam hal ini nilai aset bersihnya, dan bukan
soal harga sahamnya.
Dan saat ini, anda sebagai investor bisa membeli MBSS ini di pasar pada
harga Rp1,050 saja! So what d’ya think?
Memang, seperti juga saudara dan induknya, yakni Petrosea (PTRO) dan INDY,
saham-saham Grup Indika turun terus dalam dua tahun terakhir ini.
Namun jika dibandingkan dengan kinerja INDY yang hancur lebur karena badai
penurunan harga batubara plus karena besarnya beban utang, termasuk PTRO juga
mengalami penurunan laba yang lumayan dalam dua tahun ini, maka kinerja MBSS ini
masih lancar jaya. MBSS juga memang punya utang namun jumlahnya masih wajar, tapi menariknya bunganya cuma 5 – 6% per tahun. Entah bagaimana caranya MBSS
bisa dapet pinjaman murah begitu, tapi yang jelas beban bunga yang harus dibayar
perusahaan menjadi sangat kecil dan nyaris tidak mengganggu perolehan laba
bersih.
Namun seperti umumnya saham-saham lain yang harganya sedang dibawah, MBSS
ini terbilang tidak likuid, sehingga jika anda tertarik maka anda harus membelinya
secara menyicil. Target harganya? Let see jika saham ini bisa naik hingga ke
posisi 1,760 tadi, namun seperti biasa, jangan harap bahwa MBSS ini akan
langsung naik ke posisi tersebut pada hari besok, minggu depan, atau bulan
depan, melainkan biasanya butuh waktu yang cukup lama, termasuk mungkin akan
sempat turun dulu (siapa yang tau?). Namun, percaya atau tidak, hal ini justru
bagus karena jadi memberi kita cukup waktu untuk menyicil MBSS ini sebelum dia
bener-bener naik. Percuma saja kan, kalau MBSS ini belum apa-apa langsung naik
padahal kita baru megang 10 lot?
PT. Mitrabahtera Segara Sejati, Tbk
(MBSS)
Rating Kinerja pada 2013: A
Rating Saham pada 1,050: AA
Buletin analisis saham bulanan edisi April 2014 sudah terbit tanggal 1 April kemarin. Anda masih bisa memperolehnya
disini.
Komentar
Thanks.
But not too late for Us
Thanks for sharing.. Siap serbu nanti hari selasa
Tapi anehnya PTRO waktu itu naik dari 1290 sampai sempat 1500 sedangkan MBSS cuma 1000 sampe 1100
kenapa ya?
Oya Pa Teguh cara dapat info2 mendalam seputar emiten gimana ya, saya penasaran CPGT ga bangkit-bangkit lagi padahal sempat akuisisi 2 perusahaan taxi
Solusinya, jangan taruh uang anda di pasar modal.
Pasar modal itu tidak cocok untuk duit yang jangka waktunya di bawah 1 tahun. Mendingan di simpan, atau dipakai di tempat lain.