Apa Resolusi Anda?
Beberapa waktu lalu (udah cukup lama sih), penulis
bertemu dan berdiskusi dengan seorang teman yang merupakan investor saham senior.
Yep, I tell you, hal terbaik dari memiliki blog seperti blog ‘Analisis Saham
Independen’ seperti ini adalah kita bisa bertemu dengan banyak sekali
teman-teman sesama investor yang lebih senior, untuk kemudian belajar banyak
dari mereka. Dan penulis kira, kesempatan untuk belajar tersebut adalah
investasi yang lebih jauh berharga ketimbang investasi di saham itu sendiri.
Nah, berikut adalah cerita yang di-share oleh teman
penulis tersebut.
Ada dua hal yang selalu dicari-cari oleh
orang-orang, siapapun ia dan dimanapun ia tinggal.
Yang pertama adalah uang, yang kedua adalah waktu.
Karena itulah, kemudian terdapat empat kelompok
manusia.
Kelompok pertama, adalah mereka yang memiliki
keduanya, yaitu mereka punya uang, dan juga punya waktu. Contohnya mungkin
konglomerat yang sudah pensiun, atau bisnisnya sudah bisa jalan sendiri tanpa
perlu diawasi lagi. Kelompok ini dipandang oleh tiga kelompok lainnya sebagai
kelompok yang paling beruntung, karena mereka memiliki satu hal yang tidak
dimiliki oleh tiga kelompok lainnya tersebut, yakni kebebasan (freedom), dimana
mereka nyaris bisa membeli atau melakukan apa saja, dan kapan saja.
Kelompok kedua, adalah mereka yang memiliki uang,
tapi tidak memiliki waktu. Contohnya eksekutif top di perusahaan-perusahaan
besar.
Kelompok ketiga adalah sebaliknya, yaitu mereka yang
memiliki waktu, namun tidak memiliki uang. Contohnya pengangguran.
Dan terakhir, kelompok keempat, mungkin merupakan
kelompok yang paling tidak beruntung, karena mereka tidak memiliki uang ataupun
waktu. Contohnya mungkin buruh kasar dengan gaji rendah.
Sebagian besar manusia berada di kelompok kedua dan
ketiga, dan mereka selalu menginginkan untuk bisa masuk kedalam kelompok
pertama.
Tapi tahukah anda, bahwa ada sesuatu yang dimiliki
oleh kelompok kedua, ketiga, atau bahkan keempat, namun justru tidak dimiliki
oleh kelompok pertama, padahal kelompok pertama ini tampak sudah memiliki
segalanya?
Sesuatu tersebut adalah mimpi, harapan, cita-cita.
Ketika seseorang sudah memiliki uang dan waktu,
ketika seseorang sudah memiliki segalanya, ketika seseorang sudah memperoleh
semua yang ia inginkan, maka itu berarti cerita kehidupannya sudah usai, karena
sudah tidak ada lagi yang perlu dikejar, dan sudah tidak ada lagi yang perlu
dicapai.
Dan bisakah anda bayangkan, betapa membosankannya
kehidupan seperti itu?
Karena itu beruntunglah anda yang baru memiliki
salah satu dari uang ataupun waktu, atau bahkan jika anda belum memiliki
keduanya.
Namun ‘keberuntungan’ anda tersebut akan sia-sia
jika anda tidak memiliki mimpi, jika anda tidak memiliki cita-cita untuk
dicapai.
Karena pada akhirnya, yang membuat kehidupan
seseorang menjadi sangat berharga dan penuh warna adalah jika ia sedang berada
dalam proses untuk mencapai sesuatu, bukan ketika sesuatu tersebut sudah
diraih.
Kemudian penulis memotong, ‘Tapi apa hubungan itu
semua dengan investasi kita di pasar saham pak?’ Dan beliau menjawab, ‘Tahukah
kamu, kenapa Warren Buffett bisa sangat sukses seperti sekarang? Karena dia
menyukai proses. Karena dia menyukai melihat portofolionya terus tumbuh dan
tumbuh, tanpa ada niat sama sekali bahwa jika sudah memperoleh keuntungan
sekian, maka duitnya akan dipakai buat apa. Buffett tidak mengincar keuntungan
hasil dari proses investasinya di saham, yang ia incar adalah proses itu
sendiri. Tapi hasilnya, dia justru malah jadi salah satu orang terkaya di
dunia.’
‘Dan yang lebih penting lagi, posisi Buffett yang
selalu berada dalam proses itulah, yang membuat ia memiliki alasan yang kuat
untuk tetap hidup dan bekerja, dan itu sebabnya ia berumur panjang sampai sekarang
sudah berusia lebih dari 80 tahun, tapi masih sehat walafiat.’
Warren Buffett sang pemetik gitar ukulele. Sumber: theguardian.com |
Kemudian beliau bertanya, ‘Nah, mas Teguh, sekarang
apa cita-cita yang akan kamu capai?’
Well, ada yang bisa bantu? Jika pertanyaan diatas
ditanyakan kepada anda, maka apa jawabannya?
NB: Investor Bulletin edisi Januari 2013 sudah
terbit hari ini. Anda masih bisa memperolehnya
disini.
Komentar
1.QUITTERS
2.CAMPERS
3.CLIMBERS
Quitters adalah orang yg sgt tidak suka tantangan, dia lebih suka hidup tenang, tanpa mau ambil resiko. Bila diberi tantangan dia langsung menolak.
Campers adalah orang yg sgt giat dan pekerja keras dalam mengejar cita-cita, impian atau targetnya. Bila semuanya sudah tercapai dia akan berhenti dan menikmati hasilnya. (Seperti pendaki gunung yg telah mencapai puncak gunung, dia akan membuat camp/camper dan menikmati pemandangan di puncak).
Climbers adalah orang yg sgt giat, pekerja keras dalam mengejar target, impian atau cita-citanya. Bila semuanya sudah tercapai, dia akan mencari lagi tantangan dan target baru, atau impian baru yg lebih tinggi lagi. Orang tipe Climber adalah org yg sgt menyukai proses pendakian. Mungkin tipe climpers ini cocok dgn Warren Buffet spt yg diceritakan teman mas Teguh itu.
teruslah berkarya demi kecerdasaan anak bangsa
tidak benar bahwa kelompok pertama tidak punya mimpi atau harapan....kalau kita mau teliti kita akan mengetahui bahwa seseorang yang "sukses" mewujudkan mimpinya, tidak serta merta puas selamanya lalu "nganggur"...
yang terjadi adalah, kekuatan berusaha itu terus tumbuh......kekuatan yg dihimpun terus-menerus, dalam hal ini berusaha, tidak serta merta luluh hanya karena ia sudah "berhasil"....
keserakahan, bahasa halusnya ketidakpuasan, akan memicu seseorang untuk terus mengumpulkan apa saja yg dirasanya kurang....bukan cuma uang dan waktu....bisa cinta, pertemanan, kuliner, dll, dsb....
begitulah kita manusia ini...apapun dan bagaimanapun diri kita...tidak akan pernah benar-benar puas...kecuali mati...!
Sehat dan Sukses Selalu.
Tulisan Anda sangat bagus dan tepat guna , menggugah semangat untuk terus enjoy :)