Saham-saham untuk Jangka Panjang

Sebuah saham harus memiliki setidaknya dua syarat agar cocok untuk dikoleksi dalam jangka panjang, katakanlah 1 tahun, yaitu: kinerjanya bagus, dan pergerakan sahamnya wajar. Yang dimaksud dengan kinerjanya bagus adalah: menghasilkan laba yang senantiasa naik dari waktu ke waktu. Dan yang dimaksud dengan pergerakan sahamnya wajar adalah: polanya terus naik dari waktu ke waktu, sesuai fundamentalnya, dan bersih dari spekulasi. Saham-saham apa saja yang memenuhi kriteria tersebut? Artikel ini penting bagi anda investor long term.

Hal yang paling menyenangkan dari menjadi investor long term adalah, anda tidak perlu seharian berada di depan monitor komputer untuk mengawasi pergerakan harga saham. Dan jika pilihan anda tepat, maka ketika anda mencairkan porto anda setelah setahun, anda mendapat bunga yang lebih besar dari bunga deposito, yaitu sekitar 20 – 30%. Menarik sekali bukan?

Pertanyaannya kemudian, saham-saham apa saja yang cocok untuk dibeli, kemudian baru dicairkan pada akhir tahun 2010 nanti? Sebab kalau anda salah pilih, bukan bunga melainkan kerugian yang akan anda peroleh, yang besarnya juga antara 20 -30%, atau bahkan lebih dari itu.

Terdapat beberapa emiten bluchip dan non bluchip yang sangat cocok untuk long term, yang sebenarnya sebagian sudah pernah saya bahas dalam artikel-artikel sebelumnya. Pada artikel kali ini, saya akan menyebutkan tiga diantaranya.

Mayora Indah

Saya pernah membahas tentang MYOR pada 14 Mei kemarin. Ini link-nya http://teguhidx.blogspot.com/2010/05/myor.html. Ketika itu, MYOR berada diposisi 5,800. Secara fundamental, harga tersebut masih murah. Saya menyebutkan bahwa MYOR mungkin akan turun sebentar ke posisi dibawah 5,500 sebelum kemudian akan naik, naik, dan naik lagi. Eh, gak taunya itu benar-benar terjadi. Pada 21 Mei, MYOR turun ke posisi 5,250, dan setelah itu terus naik. Hari ini MYOR ditutup naik 1.55% ke posisi 6,550. Dan kedepannya, sepertinya MYOR akan terus naik.

Mengapa MYOR ini cocok untuk long term? Karena kinerjanya secara umum memang bagus, dan sektornya prospektif. Maksud saya, sampai kapanpun yang namanya permen, wafer, dan coklat akan selalu laku dijual. Selain itu, pergerakan saham MYOR termasuk wajar, dimana setiap kenaikan yang terjadi secara berlebihan akan diimbangi oleh penurunan yang juga besar, sehingga harga saham MYOR hampir selalu berada pada posisi wajarnya.

Gudang Garam

Anda tidak perlu menjadi seorang perokok untuk mengetahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia, dan senantiasa meningkat dari waktu ke waktu. Alhasil, GGRM hampir selalu mengalami kenaikan laba bersih antara 15 – 25% dari tahun ke tahun. Pada 1Q10, GGRM mencatat kenaikan laba bersih 18.9%. Ekuitasnya juga naik 18.0%.


Pergerakan saham GGRM hampir tidak tersentuh oleh spekulasi. Penyebabnya adalah karena perusahaan rokok ini jarang ngomong yang aneh-aneh ke publik, dan karena harga rokok yang mereka jual tidak pernah turun alias naik terus, beda banget dengan harga batubara, minyak bumi, dll, yang bisa naik dan turun setiap saat. Sore ini, GGRM ditutup naik 1.12% ke posisi 31,700. Harga tersebut menghasilkan PER 16.4 kali. Agak mahal sih sebenarnya, namun tetap layak untuk dikoleksi. Kalau anda berminat, maka sebaiknya pas harganya diantara 30,000 – 31,000. Sepertinya GGRM bakal turun sejenak dalam beberapa hari kedepan.

Bank BTN
Nah lho, mungkin anda heran dengan pilihan saya yang terakhir ini. Kalau memang ingin invest di sektor bank, kenapa tidak invest di BMRI, BBCA, BBRI, atau bank-bank top lainnya? Jawabannya adalah, karena bank-bank yang disebutkan diatas tidak layak untuk long term karena fluktuasi pergerakan sahamnya yang sangat tinggi. Bank-bank tersebut enaknya untuk mainan jangka pendek saja: masuk ketika harganya rendah, jual ketika harganya tinggi. Okay, tapi memangnya BBTN tidak seperti itu?

BBTN ini adalah anggota baru di bursa, yang baru terdaftar sejak awal tahun 2010 ini, dengan harga perdana 800. Sepanjang maret, BBTN dengan cepat merangsek naik hingga ke posisi 1,650, sebelum kemudian terkoreksi (tentu saja). Namun kenaikan tersebut bukan karena spekulasi (tampak dari volume transaksinya yang masih normal), melainkan karena greed yang terjadi ketika itu. Biasanya memang kalau ada saham baru yang kinerjanya bagus, peminatnya langsung membludak sehingga harganya naik drastis. Pada 1Q10, BBTN mencetak kenaikan laba bersih 71.7%.

Sampai saat ini sih, pergerakan saham BBTN memang masih naik turun. Tapi kedepannya, seiring dengan kinerjanya yang menjanjikan, BBTN punya peluang untuk terus menguat secara stabil dan mengikuti kenaikan harga wajarnya. Dan kinerja yang bagus pada 1Q10 sepertinya akan berlanjut pada kuartal dua nanti. Mengapa? Karena BBTN memiliki CAR yang bagus, yaitu 21.23%, dan karena BBTN adalah pemain utama di sektor penyediaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Anda bisa mengkoleksi BBTN pada harga dibawah 1,200 -1,300.

Sebenarnya masih ada banyak lagi yang lainnya, tapi saya kira itu saja dulu.

Komentar

Anonim mengatakan…
mas, ada list lengkap saham saham yang cocok buat longterm gak
saya baru neh,blog anda benar benar banyak membantu

thx before
Anonim mengatakan…
Saya senang dengan pak TH yang selalu mengulas sesuatu secara objektif tanpa ada misi tersembunyi. Keep up the good work, pak!
Anonim mengatakan…
wahhh pak luar biasa analisis bapak, sekarang harga saham MYOR (terakhir saya lihat) 25.950. super sekali pak!
santi mengatakan…
Wooowww, ulasan anda sangat mudah dipahami bagi saya yang baru melek dunia investasi..
Andaikan rekan-rekan pencinta blogger anda mengikuti saran anda saat itu di saham MYOR, maka sungguh harus bersyukur karena disaat saya menulis post ini posisi MYOR ditutup di angka Rp 39.000 #mengangga

ARTIKEL PILIHAN

Ebook Investment Planning Q3 2024 - Sudah Terbit!

Live Webinar Value Investing Saham Indonesia, Sabtu 21 Desember 2024

Mengenal Investor Saham Ritel Perorangan Dengan Aset Hampir Rp4 triliun

Penjelasan Lengkap Spin-Off Adaro Energy (ADRO) dan Anak Usahanya, Adaro Andalan Indonesia

Prospek Saham Samudera Indonesia (SMDR): Bisakah Naik Lagi ke 600 - 700?

Saham Telkom Masih Prospek? Dan Apakah Sudah Murah?

Saham BBRI Anjlok Lagi! Waktunya Buy? or Bye?