Pengaruh Piala Dunia?
Ketika bursa regional dan global sedang dipenuhi oleh berita-berita ekonomi yang simpang siur yang membuat para investor harap-harap cemas, pemberitaan dalam negeri justru disuguhi oleh hiburan ala Ariel Peterporn, hahaha... Saya sampai hampir lupa kalau saya punya blog ini, hehe. Back to our topic, IHSG sore ini ditutup naik 1.08% ke posisi 2,780, dan menjadi salah satu kenaikan tertinggi regional hari ini, dibawah All Ordinaries 1.16%. Bagaimana kabar saham-saham yang direkomendasikan kemarin malam, apakah memang naik?
Coba kita cek saham-saham yang disebutkan kemarin. TLKM hari ini naik 2.58%. Dan meski saya kemarin menyebutkan bahwa saya tidak merekomendasikan BTEL, namun BTEL ternyata juga naik 3.09% (meski demikian, saya tetap nggak berani merekomendasikannya). BUMI dan BMRI hari ini masing-masing naik 2.29% dan 1.89%. Dua lagi yaitu KBRI dan BSDE, masing-masing naik 3.45% dan 1.59%. Satu-satunya yang tidak naik adalah AMRT yang tidak berubah dan tetap berada diposisi 1,000. So, hari ini anda mendapat gain rata-rata 2%. Not bad!
Bagaimana dengan IHSG besok? Karena IHSG masih belum kembali ke posisi 2,800-an, maka IHSG mungkin masih akan naik.
Nah, mungkin sebagian dari anda sekarang lagi concern dengan masalah Piala Dunia (PD) ini. Barusan saya baca di sebuah website, dikatakan bahwa selama penyelenggaraan PD pada 11 juni – 11 juli nanti, IHSG akan turun ke posisi 2,600-an. Penyebabnya adalah karena pasar sepi, karena para spekulan lebih suka memutar uang mereka di bursa taruhan sepakbola daripada bursa saham. Benarkah? Mari kita cek historisnya.
Sebagaimana yang anda ketahui, PD digelar setiap empat tahun sekali. Sebelum tahun 2010 ini, PD juga digelar pada tahun 2002 dan 2006. Waktu PD 2006, bagaimana keadaan IHSG ketika itu? Pada pertengahan Maret 2006, IHSG berada di posisi 1,244, sebelum kemudian menguat signifikan hingga puncaknya pada 11 Mei 2006, dimana IHSG menyentuh angka 1,553. Setelah puncaknya tersebut, IHSG terjun bebas hingga menyentuh titik terendahnya yaitu 1,234 (angka yang cantik) pada 14 Juni 2006. Setelah itu IHSG kembali menguat, meski tidak banyak. IHSG sempat melemah kembali pada tanggal 17 Juli 2006 ke posisi 1,283. Dan setelah itu, IHSG terus naik dengan lancar jaya hingga koreksi berikutnya pada awal tahun 2007.
Perhatikan: koreksi IHSG memang terjadi, namun bukan ketika PD sedang diselenggarakan, melainkan sebulan sebelumnya yaitu pada bulan Mei (mirip dengan kondisi sekarang). Sekedar informasi, PD 2006 diselenggarakan pada 9 Juni – 9 Juli 2006. Selama periode tersebut, IHSG memang sempat kembang kempis. Namun intinya, sejak posisi terendahnya yaitu 1,234 pada 14 Juni, IHSG secara umum terus naik. IHSG memang sempat turun sedikit namun tidak pernah lebih rendah dari angka tersebut.
Bagaimana dengan waktu penyelenggaraan PD 2002? Nah, waktu itu IHSG bergerak naik sejak awal tahun 2002, hingga mencapai puncaknya pada awal Juni 2002, sebelum kemudian turun. Dan penurunan itu baru berhenti pada akhir Oktober 2002. Sedangkan PD 2002 digelar pada tanggal 31 Mei – 30 Juni 2002. Jadi memang selama penyelenggaraan PD, IHSG terkoreksi. Namun koreksinya lebih karena IHSG sudah naik banyak. Dan ternyata koreksinya tidak berhenti ketika PD selesai, melainkan terus berlanjut hingga oktober.
Jadi sepertinya ketika itu bukan Piala Dunia yang menyebabkan IHSG turun, melainkan faktor lainnya. Memangnya apa yang terjadi ketika itu? Isu perekonomian terbesar ketika itu adalah soal keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM pada 17 Januari 2002. Dan harga BBM kembali naik pada november 2002. Kalau saya perhatikan, kenaikan BBM inilah yang membuat IHSG naik pesat ketika itu. IHSG mulai naik banyak pada awal tahun 2002. Dan setelah sempat terkoreksi pada Mei 2002 karena memang bubble, IHSG kembali naik pada awal November, setelah harga BBM kembali dinaikkan.
Bagaimana dengan indeks-indeks global? Kalau kita perhatikan Dow Jones dan FTSE, mereka memang sempat mengalami sedikit koreksi pada pertengahan tahun 2002 dan 2006, tapi koreksinya tidak besar, melainkan relatif sama dengan koreksi-koreksi lainnya diluar koreksi karena krisis.
So, kesimpulannya?
Sejak oktober 2002, IHSG tidak pernah mengalami koreksi yang benar-benar besar kecuali ketika krisis global 2008 lalu. Penyelenggaraan PD tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan IHSG, kecuali hanya sedikit saja. Pada 2002, IHSG memang turun ketika PD digelar, namun penurunan itu lebih disebabkan oleh karena IHSG sudah naik banyak sebelumnya. Dan ternyata, penurunannya tidak berhenti meski PD selesai diselenggarakan, sehingga rasa-rasanya memang bukan PD yang menyebabkan penurunan tersebut. Pada 2006, IHSG sudah turun pada bulan Mei, atau sebulan sebelum PD, yang juga karena disebabkan oleh kenaikan yang terlalu tinggi sebelumnya. Ketika PD digelar, IHSG tetap merambat naik meski terkesan masih malu-malu. IHSG baru mulai tancap gas setelah PD selesai dengan Italia sebagai juaranya.
Jadi, saya lebih melihat kalau penyelenggaraan PD ini hanya akan menghambat pemulihan IHSG, namun tidak akan sampai membuat IHSG turun dan kembali ke posisi 2,600-an. Dalam sebulan ke depan, IHSG mungkin akan mondar mandir di kisaran 2,800-an, atau seburuk-buruknya 2,700-an, sebelum kemudian akan mulai mencoba meraih posisi 3,000 lagi setelah PD usai.
Coba kita cek saham-saham yang disebutkan kemarin. TLKM hari ini naik 2.58%. Dan meski saya kemarin menyebutkan bahwa saya tidak merekomendasikan BTEL, namun BTEL ternyata juga naik 3.09% (meski demikian, saya tetap nggak berani merekomendasikannya). BUMI dan BMRI hari ini masing-masing naik 2.29% dan 1.89%. Dua lagi yaitu KBRI dan BSDE, masing-masing naik 3.45% dan 1.59%. Satu-satunya yang tidak naik adalah AMRT yang tidak berubah dan tetap berada diposisi 1,000. So, hari ini anda mendapat gain rata-rata 2%. Not bad!
Bagaimana dengan IHSG besok? Karena IHSG masih belum kembali ke posisi 2,800-an, maka IHSG mungkin masih akan naik.
Nah, mungkin sebagian dari anda sekarang lagi concern dengan masalah Piala Dunia (PD) ini. Barusan saya baca di sebuah website, dikatakan bahwa selama penyelenggaraan PD pada 11 juni – 11 juli nanti, IHSG akan turun ke posisi 2,600-an. Penyebabnya adalah karena pasar sepi, karena para spekulan lebih suka memutar uang mereka di bursa taruhan sepakbola daripada bursa saham. Benarkah? Mari kita cek historisnya.
Logo Piala Dunia 2010. Sumber: wikipedia.org |
Sebagaimana yang anda ketahui, PD digelar setiap empat tahun sekali. Sebelum tahun 2010 ini, PD juga digelar pada tahun 2002 dan 2006. Waktu PD 2006, bagaimana keadaan IHSG ketika itu? Pada pertengahan Maret 2006, IHSG berada di posisi 1,244, sebelum kemudian menguat signifikan hingga puncaknya pada 11 Mei 2006, dimana IHSG menyentuh angka 1,553. Setelah puncaknya tersebut, IHSG terjun bebas hingga menyentuh titik terendahnya yaitu 1,234 (angka yang cantik) pada 14 Juni 2006. Setelah itu IHSG kembali menguat, meski tidak banyak. IHSG sempat melemah kembali pada tanggal 17 Juli 2006 ke posisi 1,283. Dan setelah itu, IHSG terus naik dengan lancar jaya hingga koreksi berikutnya pada awal tahun 2007.
Perhatikan: koreksi IHSG memang terjadi, namun bukan ketika PD sedang diselenggarakan, melainkan sebulan sebelumnya yaitu pada bulan Mei (mirip dengan kondisi sekarang). Sekedar informasi, PD 2006 diselenggarakan pada 9 Juni – 9 Juli 2006. Selama periode tersebut, IHSG memang sempat kembang kempis. Namun intinya, sejak posisi terendahnya yaitu 1,234 pada 14 Juni, IHSG secara umum terus naik. IHSG memang sempat turun sedikit namun tidak pernah lebih rendah dari angka tersebut.
Bagaimana dengan waktu penyelenggaraan PD 2002? Nah, waktu itu IHSG bergerak naik sejak awal tahun 2002, hingga mencapai puncaknya pada awal Juni 2002, sebelum kemudian turun. Dan penurunan itu baru berhenti pada akhir Oktober 2002. Sedangkan PD 2002 digelar pada tanggal 31 Mei – 30 Juni 2002. Jadi memang selama penyelenggaraan PD, IHSG terkoreksi. Namun koreksinya lebih karena IHSG sudah naik banyak. Dan ternyata koreksinya tidak berhenti ketika PD selesai, melainkan terus berlanjut hingga oktober.
Jadi sepertinya ketika itu bukan Piala Dunia yang menyebabkan IHSG turun, melainkan faktor lainnya. Memangnya apa yang terjadi ketika itu? Isu perekonomian terbesar ketika itu adalah soal keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM pada 17 Januari 2002. Dan harga BBM kembali naik pada november 2002. Kalau saya perhatikan, kenaikan BBM inilah yang membuat IHSG naik pesat ketika itu. IHSG mulai naik banyak pada awal tahun 2002. Dan setelah sempat terkoreksi pada Mei 2002 karena memang bubble, IHSG kembali naik pada awal November, setelah harga BBM kembali dinaikkan.
Bagaimana dengan indeks-indeks global? Kalau kita perhatikan Dow Jones dan FTSE, mereka memang sempat mengalami sedikit koreksi pada pertengahan tahun 2002 dan 2006, tapi koreksinya tidak besar, melainkan relatif sama dengan koreksi-koreksi lainnya diluar koreksi karena krisis.
So, kesimpulannya?
Sejak oktober 2002, IHSG tidak pernah mengalami koreksi yang benar-benar besar kecuali ketika krisis global 2008 lalu. Penyelenggaraan PD tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan IHSG, kecuali hanya sedikit saja. Pada 2002, IHSG memang turun ketika PD digelar, namun penurunan itu lebih disebabkan oleh karena IHSG sudah naik banyak sebelumnya. Dan ternyata, penurunannya tidak berhenti meski PD selesai diselenggarakan, sehingga rasa-rasanya memang bukan PD yang menyebabkan penurunan tersebut. Pada 2006, IHSG sudah turun pada bulan Mei, atau sebulan sebelum PD, yang juga karena disebabkan oleh kenaikan yang terlalu tinggi sebelumnya. Ketika PD digelar, IHSG tetap merambat naik meski terkesan masih malu-malu. IHSG baru mulai tancap gas setelah PD selesai dengan Italia sebagai juaranya.
Jadi, saya lebih melihat kalau penyelenggaraan PD ini hanya akan menghambat pemulihan IHSG, namun tidak akan sampai membuat IHSG turun dan kembali ke posisi 2,600-an. Dalam sebulan ke depan, IHSG mungkin akan mondar mandir di kisaran 2,800-an, atau seburuk-buruknya 2,700-an, sebelum kemudian akan mulai mencoba meraih posisi 3,000 lagi setelah PD usai.
Komentar
Saya pribadi yakin disemua kondisi pasar apapun tetap ada kesempatan untuk memperoleg gain.