Postingan

Ebook Investment Planning Kuartal I 2024 - Terbit 8 Mei

Gambar
Penulis (Teguh Hidayat) di acara Berkshire Hathaway Annual Meeting 2022 di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, yang dihadiri langsung oleh investor legendaris Warren Buffett. Dear investor, seperti biasa setiap kuartal alias tiga bulan sekali, penulis membuat Ebook Investment Planning (EIP, dengan format PDF) yang berisi kumpulan analisis fundamental  saham-saham pilihan , yang kali ini didasarkan pada laporan keuangan para emiten untuk periode  Kuartal I 2024 . Ebook ini diharapkan akan menjadi panduan bagi anda (dan juga bagi penulis sendiri) untuk memilih saham yang bagus untuk trading jangka pendek, investasi jangka menengah, dan panjang.

Special Report: Perang Iran – Israel, Saham Apa Yang Diuntungkan?

Gambar
Pada hari Sabtu, 13 April 2024 (hari Minggu 14 April Waktu Indonesia Barat), militer Iran, dibantu oleh sejumlah sekutu di Iraq, Suriah, dan Yaman, meluncurkan serangan ke tanah Israel dengan roket, rudal balistik, dan drones. Ini adalah kali pertama Iran menyerang Israel secara langsung dan terbuka sejak konflik Iran – Israel dimulai pada tahun 1985, dan merupakan serangan balasan setelah Israel mengebom kedutaan besar Iran di Damascus, Suriah, pada tanggal 1 April 2024, dan menewaskan 16 orang termasuk Mohammad Reza Sahedi, salah seorang perwira tinggi di Angkatan Udara, Islamic Republic of Iran Armed Forces. *** Live Webinar Value Investing , Sabtu 27 April 2024, pukul 08.00 – 10.00 WIB. Untuk mendaftar klik disini . *** Dan meski masih di hari yang sama, duta besar Iran untuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa serangan balasan terhadap Israel sudah bisa ‘dianggap selesai’, dan bahwa Iran akan melakukan serangan yang lebih besar jika Israel kembali ‘melakukan kesalaha

Live Webinar Value Investing, Sabtu 27 April 2024

Gambar
Penulis (Teguh Hidayat) di acara Berkshire Hathaway Annual Meeting 2022 di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, yang dihadiri langsung oleh investor legendaris Warren Buffett dan mitranya Charlie Munger. Dear investor, penulis (Teguh Hidayat) menyelenggarakan seminar online (webinar) investasi saham dengan tema Value Investing. Kelas webinar ini merupakan lanjutan dari kelas seminar reguler dengan tema Value Investing basic & Advanced, dimana kita akan  diskusi dua arah & tanya jawab , serta me-review kembali materi yang sudah disampaikan di videonya. Jadi pada webinar ini, anda berkesempatan untuk mengajukan sejumlah pertanyaan terkait materi seminarnya untuk nantinya dijawab langsung oleh penulis sebagai pemateri. Selain itu anda juga bisa mengajukan pertanyaan, atau konsultasi terkait point-point berikut: Analisa serta prospek dari emiten/saham tertentu, tentunya dari sudut pandang fundamental dan value investing, Pengetahuan umum tentang investasi saham, d

Saham Telkom Masih Prospek? Dan Apakah Sudah Murah?

Gambar
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, atau PT Telkom (TLKM) melaporkan laba bersih Rp24.6 triliun untuk tahun penuh 2023, atau masih tumbuh 18.3% dibanding tahun 2022. Namun khusus untuk Q4 2023, maka laba per lembar sahamnya tercatat hanya Rp51, turun dibanding kuartal-kuartal sebelumnya yang stabil di Rp64 – 68 per saham. Dan entah karena hal tersebut atau lainnya, investor terutama asing dengan cepat melepas saham TLKM di pasar, dimana asing mencatatkan net sell hingga lebih dari Rp2.3 triliun hanya dalam seminggu terakhir, dan imbasnya TLKM langsung drop dari 3,900 hingga sekarang tinggal 3,400-an. Di sisi lain pada harga saham 3,420, maka dengan PER 13.8 dan PBV 2.5 kali, sekilas sahamnya menjadi murah lagi. Jadi apakah ini justru saatnya untuk masuk? *** Ebook Market Planning   edisi Maret 2024 yang berisi analisis IHSG, rekomendasi saham, info jual beli saham, dan update strategi investasi bulanan sudah terbit. Anda bisa  memperolehnya disini , gratis info jual beli saham, dan tanya

Prospek Saham Perkapalan Jika Batubara dan Nikel Booming Lagi

Gambar
Dalam beberapa waktu terakhir kita sudah membahas prospek sektor komoditas, dalam hal ini batubara , nikel , dan CPO , dimana Indonesia memang merupakan salah satu produsen terbesar di dunia untuk ketiga jenis komoditas tersebut (untuk nikel dan CPO malah memang nomor satu terbesar), dan kesimpulannya semuanya sama: Ketiganya berpotensi untuk booming lagi di tahun 2024 ini. Diluar itu ada satu sektor lagi yang masih terkait dengan komoditas dan kinerjanya juga sangat bagus terutama sejak komoditas itu sendiri mulai booming pada tahun 2021 lalu, namun bisa dikatakan luput dari perhatian analis dan investor karena mayoritas perusahaan di bidang ini merupakan perusahaan kecil – menengah, dengan volume transaksi saham yang juga kurang likuid. *** Ebook Market Planning (EMP)  edisi April 2024 berisi update analisa pasar/IHSG, rekomendasi saham bulanan, dan info jual beli saham sudah terbit! Anda bisa  memperolehnya disini , gratis konsultasi/tanya jawab saham untuk member. *** Aaaand yep

Peluang Multibagger Dari Saham Perkebunan Kelapa Sawit

Gambar
Selain batubara dan nikel , maka komoditas andalan Indonesia yang harganya juga mulai naik akhir-akhir ini adalah minyak sawit mentah, alias crude palm oil (CPO), dimana ketika artikel ini ditulis tercatat 4,244 Ringgit Malaysia per ton , naik dari titik terendahnya di bulan Mei 2023 lalu di RM3,200 per ton. Dan menariknya, jika kita lihat valuasi dari sejumlah saham-saham perkebunan kelapa sawit di Indonesia seperti Salim Ivomas Pratama (SIMP), Sinar Mas Agro (SMAR), PP London Sumatera (LSIP), Astra Agro Lestari (AALI), Sampoerna Agro (SGRO), Tunas Baru Lampung (TBLA), maka semuanya sudah sangat undervalue dengan PBV hanya 0.7 kali atau lebih rendah lagi, meski memang di sisi lain kinerja fundamental mereka juga kurang bagus. Tapi let say perusahaan membukukan kenaikan laba yang signifikan di tahun 2024 ini karena imbas kenaikan harga CPO, maka bukankah itu artinya sahamnya juga bakal naik banyak karena valuasinya sejak awal sangat murah itu tadi? Jadi pertanyaannya sekarang, seberap

Prospek Cerah Saham Nikel Imbas Hilirisasi

Gambar
Minggu lalu kita sudah membahas soal prospek saham-saham batubara di tahun 2024 , di mana kemudian penulis menerima pertanyaan, ‘Bagaimana dengan prospek saham nikel? Karena seperti halnya batubara yang mulai kembali naik, harga nikel juga sama mulai naik lagi bukan? Dan apakah program hilirisasi yang dikerjakan Pemerintah akan menguntungkan emiten-emiten nikel yang ada di BEI? Eh, tapi bagaimana dengan isu oversupply nikel itu? *** Ebook Investment Planning berisi kumpulan 30 analisa saham pilihan edisi terbaru   sudah terbit, dan sudah bisa dipesan disini , gratis tanya jawab saham/konsultasi portofolio, langsung dengan penulis. *** Untuk menjawab semua pertanyaan di atas, mari kita lihat lagi faktor-faktor pentingnya, satu per satu. Pertama, terkait harga benchmark London Metal Exchange (LME) untuk nikel itu sendiri yang bisa anda lihat disini , yang ketika artikel ini ditulis berada di level $18,125 per ton, naik dari posisi terendahnya di $15,688 per ton bulan Februari 2024 k

Saham Batubara Bakal Booming Lagi?

Gambar
Kembali ke bulan April 2022, ketika harga minyak goreng (migor) di pasar dan supermarket di seluruh Indonesia mendadak lompat dari Rp12,000 hingga tembus Rp24,000 per liter, sebagai imbas dari kenaikan harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) yang merupakan bahan baku pembuatan migor itu sendiri, yang mencapai rekor all time high 7,000 Ringgit Malaysia per ton,  dari sebelumnya RM2,000 per ton di tahun 2020. Merespon hal tersebut, Pemerintah kemudian merilis peraturan bahwa toko-toko harus menjual migor pada harga maksimal sekian ribu Rupiah per liter (yang lebih rendah dari Rp24,000 tadi), tapi setelah itu mendadak migor menghilang dimana-mana, kemungkinan karena para perusahaan perkebunan kelapa sawit lebih memilih untuk mengekspor produksi CPO-nya pada harga tinggi, ketimbang menjualnya di pasar dalam negeri. Barulah ketika beberapa waktu kemudian Pemerintah kembali membebaskan toko-toko untuk menjual migor pada harga berapapun, maka pasokan migor kembali membanjiri pasa